http://www.fajar.co.id/index.php?act=news&id=54190

      



            Sabtu, 08-11-08 | 20:11 | 57



            Kebutuhan akan Negarawan Pejuang

            Rakyat merasa belum memiliki atau belum menyaksikan secara sadar 
dan yakin tokoh yang sarat dengan citra kenegarawanan yang benar-benar berjuang 
dan berkorban tanpa pamrih bagi rakyat. Negarawan pejuang yang didambakan 
rakyat adalah tokoh yang dapat memimpin rakyatnya secara terarah untuk menatap 
sebuah masa depan yang cerah dan berkepastian.

            Apa yang ditawarkan oleh seorang pemimpin negarawan yang pejuang 
kepada masyarakat adalah suatu kondisi kehidupan yang lebih baik, dan sekaligus 
jalan yang dapat ditempuh untuk dapat tiba pada pencapaian kondisi ideal itu 
yang menjadi sasasaran perjuangan seorang negarawan bersama masyarakat yang 
dipimpinnya. 

            Di dalam suasana dan kondisi memprihatinkan seperti saat ini, 
adalah wajar ketika para warga dan berbagai kelompok masyarakat dengan 
denominasi yang berbeda-beda merindukan tokoh negarawan seperti trio Bung 
Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir, dan tokoh pejuang lain yang seluruh hidupnya 
diabdikan demi pencapaian sebuah cita-cita, yaitu Indonesia Merdeka. 

            Apa yang mereka ucapkan dan teladankan dalam sikap terjangnya 
menunjukkan citra pemimpin negarawan yang benar-benar berjuang dengan jujur, 
berani, ikhlas, dan dengan penuh rasa cinta pada rakyat yang hendak 
dimerdekakan dari penjajahan asing. 

            Keteladanan merekalah yang berdaya tarik pesona dan haru yang 
tinggi sehingga rakyat jatuh cinta dan mengikuti jejak langkah dan keteladanan 
kejuangan mereka. Dukungan penuh rakyat pada para pemimpin yang menjadi suri 
keteladanan yang mempesona dan mengharukan menghasilkan kerja sama di dalam 
sebuah perjuangan yang berat, namun mengasyikkan. 

            Patah tumbuh, hilang berganti benar-benar terbukti di lapangan 
realitas kehidupan. Jatuhnya korban justru makin merangsang dan bahkan 
menggalakkan jiwa dan semangat berjuang dan berkorban demi tercapainya 
kemerdekaan sebagai hak rakyat yang ingin membangun bangsa dan negara yang 
merdeka dan mandiri. 

            Harus diakui bahwa kualitas kemerdekaan dan kemandirian kita 
sebagai sebuah bangsa dan negara yang berdaulat mengalami pemerosotan dalam 
berbagai bidang seperti ekonomi, hukum, politik, dan budaya yang sesungguhnya 
bersumber dari krisis akhlak. 

            Multikrisis yang belum teratasi secara tuntas dan pasti memberi 
indikasi pasti tentang merosotnya kualitas kemerdekaan dan kemandirian kita 
sebagai bangsa dan negara yang benar-benar berdaulat di negerinya sendiri. 

            Kualitas kemerdekaan dan kemandirian yang menentukan kualitas 
kedaulatan kita tercermin pada kualitas kesejahteraan yang masih rendah, 
terutama tingkat kesejahtreran yang terefleksikan melalui jumlah masyarakat 
miskin yang masih menjadi mayoritas penduduk bangsa ini. 

            Pemimpin keteladanan dalam berbagai lapisan masyarakat, khususnya 
para pemimpin sebagai kalangan elite di puncak struktur piramida kekuasaan yang 
negarawan, harus berjuang dan mengabdi serta berkorban bagi rakyat yang 
diayominya. 

            Keteladanan inilah yang dapat menjadi amunisi yang dapat menambah 
semangat juang dan semangat bekerja masyarakat atau rakyat bagi bangsanya. 
Dengan keteladanan pemimpin yang negarawan dan yang pejuang tanpa pamrih,  
rakyat Indonesia dapat bangkit kembali dari sikap masa bodoh, rasa kebingungan, 
rasa kepanikan, dan rasa ketakpastian dalam melangkah maju sambil bersatu ke 
masa depan.  
     


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke