Sholat Yang Berkualitas 

By: Prof. Dr Achmad Mubarok MA, 

sumber http://mubarok-institute.blogspot.com/2008/10/kualitas-salat.html 

Kualitas sholat seseorang diukur dari tingkat kekhusyu'annya. Sholat
dapat disebut sebagai zikir manakala orang yang sholat itu menyadari
sepenuhnya apa yang dilakukan dan apa yang diucapkan dalam sholatnya,
karena zikir itu sendiri adalah kesadaran. Lawan dari zikir adalah
lalai, oleh karena itu al Qur'an juga mengingatkan orang yang berzikir
(sholat) agar jangan lalai, wala takun min al ghafilin (Q/7:205).
Sholat¬nya orang yang lalai pasti tidak efektif karena tidak
komunikatif. Hadis Riwayat Abu Hurairah menyebutkan bahwa betapa
banyak orang yang sholat, tetapi tidak memperoleh apa-apa selain lelah
dan capai, Kam min qa imin hazzuhu min sholatihi at ta'abu wa an
nasobu. Sholat sebagai zikir bukanlah kata-kata, ruku dan sujud,
tetapi dialog, muhawarah dan munajat seorang hamba dengan Alloh
SWTnya. Kunci dari muhawarah dan munajat adalah kehadiran hati, hudur
al qalb, dalam sholatnya. Jadi khusyu' adalah hadirnya hati dalam
setiap aktivitas sholat. Makna sholat terletak pada seberapa besar
kehadiran hati di dalamnya. 

Imam Ghazali dalam Ihya `Ulumuddin menyebut enam makna batin yang
dapat menyempurnakan makna sholat, yaitu; (1) kehadiran hati, (2)
kefahaman, (3) ta'zim, mengagungkan Allah, (4) segan, haibah, (5)
Berharap, roja, dan (6) malu. 

Di samping enam hal yang bersifat maknawi, bagi orang awam masih
membutuhkan situasi fisik yang kondusif untuk sholat, agar
perhatiannya tidak terpecah sehingga hatinya dapat hadir. Bagi orang
yang sudah kuat konsentrasinya, maka lingkungan fisik tidak lagi
menjadi stimulus yang mengganggu, apa yang bagi orang awam, sesuatu
yang terdengar, yang terlihat, justeru lebih menarik perhatiannya,
lupa kepada Alloh SWT yang sedang diajak berbicara. Demikian juga bagi
orang yang terlalu banyak problem yang tidak halal, ruang gelap, ruang
kosong, menutup mata dan menutup telinga tidak akan membantu
mengkonsentrasikan hatinya kepada Alloh SWT, karena dua hal itu
merupakan hal yang bertentangan.

Wassalam,
agussyafii





Kirim email ke