http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2008/12/05/3794.html
Rapat Evaluasi KUR 2008 *Kredit Macet Kurang dari 1 Persen* (Presiden SBY, Jumat (5/12) siang, memimpin Rapat Evaluasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2008, di Kantor Pusat BRI. (foto: abror/presidensby.info)) Jakarta: *Presiden Susilo Bambang Yudhoyono*, Jumat (5/12) siang, memimpin Rapat Kerja Evaluasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2008, di lantai 21 Kantor Pusat Bank Rakyat Indonesia (BRI). Raker bertema 'KUR Menangkal Krisis Menciptakan Peluang Usaha' ini dihadiri sejumlah menteri dan pimpinan enam bank BUMN pelaksana KUR . Presiden SBY dalam keterangan persnya usai memimpin rapat evaluasi KUR menyatakan rasa syukurnya, karena dari Rp 14 triliun yang diharapkan mengalir ke UKM, telah disalurkan sekitar Rp 12 triliun dengan 1,5 juta nasabah dan kredit macet (Non Performing Loan - NPL) kurang dari 1 persen. "Tentu indikator ini positif karena ternyata kebijakan, konsep, skim KUR dengan penjaminan pemerintah ini betul-betul dapat dilaksanakan dengan kualitas, kuantitas, yang dulu barangkali belum kita yakini akan bisa seperti ini," kata Presiden. Namun evaluasi tetap harus dilakukan. Berdasarkan masukan masyarakat yang diterima Presiden, baik melalui SMS maupun saat berkunjung ke daerah-daerah, dialog dengan pengelola UMKM, maupun laporan dari pimpinan bank pelaksana dan para menteri, dapat disimpulkan ada sejumlah langkah yang harus dilakukan sebagai penyempurnaan dan perbaikan sistem serta kebijakan ini Penyempurnaan itu, lanjut Presiden, pada Desember ini tim di bawah koordinasi Menko Perekonomian akan menyempurnakan, memperbaiki aturan-aturan yang berlaku dalam penyaluran KUR ini. Dengan demikian diharapkan dapat memecahkan hambatan dan persoalan tahun 2008. "Misalnya, ada usaha mikro dulu pernah meminjam, tetapi sekarang dengan aturan tidak bisa meminjam lagi. Bagaimana caranya supaya mereka bisa meminjam, bagaimana mengubah dari usaha mikro ke usaha kecil, atau katakanlah rasionya bagaimana. Memberikan kesempatan kepada usaha baru yang belum pernah mendapat pinjaman modal dari sistem perbankan dengan mereka yang sudah pernah punya tapi bisa mengembangkan bisnisnya. Ini akan ditata dengan baik di tahun 2009 mendatang," Presiden SBY menjelaskan. Hingga November 2008, penyaluran KUR telah mencapai Rp 12,030 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 1,567 juta orang. Adapun dari sisi jumlah plafon, share terbesar diraih oleh BRI sebesar Rp 8.603 triliun (71,5 persen ), diikuti BNI Rp 1,163 triliun (10 persen), Bank Mandiri Rp 1,130 trilyun (10 persen), Bank Bukopin Rp 628 miliar (5 persen), Bank Syariah Mandiri Rp 332 miliar (3 persen), dan BTN Rp 176 miliar (1 persen). Hadir dalam rapat evaluasi ini, antara lain, Menko Polhukam Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani, Meneg BUMN Sofyan Djalil, Mentan Anton Apriyantono, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Perdagangan Mari E Pangestu, Seskab Sudi Silalahi, Gubernur BI Boediono, Jubir Presiden, Andi Mallarangeng. (win) [Non-text portions of this message have been removed]