Jadi kalau tidak ada krisis, tangung jawab perusahaan tak perlu nyata? Kalau demikian halnya pantes saja BUMN jalannya pincang.
----- Original Message ----- From: Sandy Dwiyono To: [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, November 25, 2008 3:03 PM Subject: [ppiindia] Presiden: Dalam Situasi Krisis, Tanggung Jawab Perusahaan Harus Lebih Nyata http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2008/11/24/3743.html *Presiden:* *Dalam Situasi Krisis, Tanggung Jawab Perusahaan Harus Lebih Nyata* Lima: Dalam situasi krisis seperti sekarang, tanggung jawab sosial perusahaan harus lebih nyata. Usulan ini disampaikan *Presiden Susilo Bambang Yudhoyono* dalam APEC CEO Summit di Lima, Peru. "Dalam situasi krisis, saya mengusulkan ada satu kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta," kata Presiden SBY dalam konferensi pers menjelaskan hasil-hasil KTT ke-16 APEC di Hotel Melia Lima, Peru, Sabtu (23/11) malam waktu setempat. Presiden SBY mengusulkan dalam dialog pemimpin APEC dengan kalangan bisnis, sebaiknya dunia bisnis mengarahkan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu rakyat yang masih mengalami kesulitan karena krisis keuangan global. "Targetnya harus lebih jelas dan efektif untuk mengatasi permasalahan dan ini mendapat sambutan positif," SBY menjelaskan. "Saya sampaikan bahwa bagaimanapun swasta masih mempunyai kemampuan untuk memberikan CSR-nya, disamping pajak dan kewajiban-kewajiban yang lain," ujar Presiden. Disinilah investasi sosial oleh dunia usaha mesti dilakukan. "Sebab kalau rakyat merasa terbantu, tidak ditinggalkan, maka ke depan mereka akan menjadi social capital yang dibutuhkan dunia usaha," Presiden menambahkan. (osa/har) [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]