Pak Kartono yth,

Ada kritik dari Benedict Anderson kepada Gereja Katholik Indonesia dan para 
politisi dan petinggi Katholik Indonesia yang dimuat dalam sebuah wawancara di 
mass media di Indonesia dalam kaitannya dengan sikap politik ex-Presiden RI Gus 
Dur menjelang jadi presiden, di negeri Belanda di hadapan para pelarian politik 
ex-PKI dia menyampaikan permintaan maaf atas keterlibatan GP Ansor dalam 
progrom Komunis di tahun 1965. Ben Anderson, sebagai ahli ke-Indonesiaan 
modern, menilai Gereja Katolik Indonesia dan kaum Katolik Indonesia tidak jujur 
terhadap masyarakat Indonesia dalam berpolitik. 

Umumnya pendukung Gereja Katolik di Indonesia adalah keturunan Tionghoa yang 
secara ekonomis unggul dalam masyarakat yang bila ditinjau dari pandangan 
sejarah kolonial Keraaj Belanda merupakan partner terpercaya modal Belanda dan 
administrasi Belanda selama zaman kolonial. Dan mereka memperoleh tempat 
istimewa dalam strata masyarakat kolonial Hindia Belanda. Oleh sebab itu jika 
di dalam mailis Komunitas Tionghoa Indonesia ada suara-suara atau 
tulisan-tulisan dan ejekan Anti-Islam dan anti-rasulullah Muhammad saw adalah 
suatu kelumrahan, sebab ideologi pembentuk weltanschaung mereka adalah 
Anti-Islam sebagaimana didekritkan di Vatikan. 

Wassalam,
A.M
  ----- Original Message ----- 
  From: Kartono Mohamad 
  To: forumpembacakom...@yahoogroups.com ; dpa...@yahoogroups.com ; 
ppiindia@yahoogroups.com 
  Cc: forum_pembaca_kom...@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, December 26, 2008 12:52 PM
  Subject: [ppiindia] milis komunitas tionghoa


  Salam semuanya. 
  Ada sebuah milis bernama Komunitas Tionghoa Indonesia yang isinya lebih
  banyak bernuansa kebencian terhadap Islam (mungkin di sisi lawannya adalah
  Hidayatullah atau Sabili), dan berisi ejekan terhadap Muhammad dan Islam
  secara berlebihan. Saya khawatir bahwa milis-milis serupa ini disengaja
  untuk memancing permusuhan yang lebih keras antara umat islam dan umat
  keristen. Lebih mencemaskan lagi karena menggunakan nama komunitas tionghoa,
  bisa jadi juga ditujukan untuk memancing permusuhan antara umat islam dengan
  keturunan tionghoa, meskipun ada juga keturunan tionghoa yang muslim. 
  Jika itu terjadi, maka pecahlah bangsa Indonesia ini. Suatu keadaan yang
  mungkin memang diharapkan oleh pengelola milis tersebut. 
  Apakah para petinggi republik yang menjadi anggota milis ini menyimak hal
  tersebut? Mudah-mudahan. 
  Salam 
  KM

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke