http://www.antara.co.id/arc/2009/2/5/senat-as-tolak-stimulus-ekonomi-obama/


*Senat AS Tolak Stimulus Ekonomi Obama*


 *Washington* (ANTARA News/AFP) - Senat AS Rabu malam menolak paket stimulus
ekonomi besar-besaran bertajuk "Beli Amerika" yang telah membangkitkan
amarah sekutu-sekutu AS dan memicu munculnya perang dagang di masa depan.

Para anggota legislatigf ini mendukung amandemen Senator Partai Republik
John McCain dengan suara 65 berbanding 31 yang akan membatalkan pembatasan
perdagangan yang kontroversial tentang bagaimana paket stimulus bernilai 900
miliar dolar AS dibelanjakan.

"Begitu kita menerapkan persyaratan (perdagangan) seperti itu, maka hanya
soal waktu kita akan menghadapi rangkaian proteksionisme serupa dari
negara-negara lain, dari 'Beli Eropa' sampai 'Beli Jepang' dan banyak lagi,"
kata McCain sebelum pemungutan suara dilakukan.

McCain mengingatkan bahwa persyaratan proteksionis itu akan
mempermalukan *Presiden
Barack Obama* selama kunjungan keluar negeri pertamanya pada 19 Februari ke
Kanada, mitra dagang terbesar AS.

Obama yang dikritik tajam karena mengusulkan pembatasan perdagangan dan para
pembantunya dari Partai Demokrat secara pribadi mengatakan, peluang terbaik
untuk mengurungkan paket stimulus adalah manakala Senat dan para pemimpin
DPR mengadakan pembicaraan untuk merekonsiliasi paket stimulus usulan rival
politik Obama.

Pendukung utama paket stimulus usulan Obama, kebanyakan Demokrat dari negara
bagian yang terpukul krisis global, mengatakan paket stimulus itu akan
menjamin dolar AS tak lagi menjadi mata uang utama dunia.

Namun McCain mengingatkan kalimat --yang melarang belanja sebuah proyek
kecuali semua besi, baja dan bahan-bahan manufaktur lain dibuat di Amerika
Serikat-- melanggar kewajiban AS dalam pakta dagang internasional dan hanya
akan menimbulkan perang dagang dan memperparah krisis global.

Senator Arizona yang dikalahkan Presiden Barack Obama November lalu dalam
perebutan menuju Gedung Putih ini mengingatkan bahwa para anggota legislatif
AS telah menerapkan tarif impor dalam masa-masa awal era ekonomi sulit tahun
1930an.

"Untuk menghadapi keadaan ini, pemerintah sebelumnya telah mendorong
munculnya perang dagang internasional setelah negara-negara seluruh dunia
yang hancur (ekonominya) menaikkan bea impor mereka dan membatasi
perdagangan sehingga telah mengubah resesi hebat menjadi depresi terbesar
dalam sejarah modern," kata McCain.

Dia menyatakan AS tidak bisa mengulangi kebijakan salah di masa lalu dan
menilai AS tidak boleh berpangku tangan manakala sejumlah orang berusaha
mengisolasi AS.

"Kebijakan itu tidak berhasil di tahun 1930an, dan itu tentu tidak akan
berhasil di masa kini," kata McCain.

Uni Eropa dan Kanada menyerang keras slogan "Beli Amerika," seraya
memperingatkan bahwa langkah itu akan memicu rangkaian global pembalasan
pola perdagangan "darah dibalas darah" disamping menjadi contoh buruk bagi
negara-negara yang sedang mengajukan paket stimulus ekonomi serupa.

Satu versi lebih ringkas dari slogan, yang terbukti populer di sejumlah
negara bagian AS yang jatuh menderita akibat pelemahan ekonomi AS, telah
dimasukkan dalam sebuah stimulus ekonomi versi DPR yang setujui minggu lalu.
(*)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke