http://inilah.com/berita/politik/2009/03/27/93954/caleg-pks-ppp-paling-banyak-poligami/
27/03/2009 - 14:54 Caleg PKS-PPP Paling Banyak Poligami Vira Sahara INILAH.COM, Jakarta - Solidaritas Perempuan Indonesia menepati janjinya mengumumkan hasil temuan caleg dan politisi parpol yang merupakan pelaku dan pendukung poligami. Politisi PKS dan PPP bersaing ketat dalam temuan tersebut. Dalam pernyataan tertulis yang dibagikan, SPI baru mendapatkan 11 nama politisi yang merupakan pelaku dan pendukung poligami. Berikut nama-namanya: 1. Akhmad Muqowam dari PPP (Ketua DPD PPP dan Ketua Komisi V), status pelaku poligami. 2. Endin J Soefihara (caleg DPR RI Jabar no urut 1), status pendukung poligami karena pernyataannya di Kontan 1 Maret 2003, "masa poligami kekerasan, perempuan senang kok dijadikan istri kedua, hahaha..." 3. H Syahrizal D dari FPPP (caleg DPR RI Dapil Riau I no 6 dan Ketua FPPP DPRD Riau), status pelaku poligami. 4. Usamah Muhammad Al Hadar FPPP (anggota Komisi I DPR, caleg no 1 DPR RI dapil 2 Jatim) - Dalam sebuah pertemuan dengan Komnas Perempuan Usamah menyatakan, "poligami bukan hal yang negatif. Saya setuju poligami". Usamah menambahkan, jumlah wanita di Indonesia sekarang lebih banyak dari jumlah pria. "Kalau satu pria kawin satu, ada yang nggak kebagian." 5. Dr H Daud Rasyid MA (caleg PKS untuk DPR RI dapil Sumut III no 2), status pendukung poligami karena menjadi pembicara utama dalam penganugerahan Poligami Awards di Hotel Aryaduta 24 Juli 2003. 6. Didin Amaruddin (Wakil Bendahara Umum DPP PKS), status pelaku poligami. 7. Tifatul Sembiring (Presiden PKS, caleg DPR RI dapil Sumut I), pelaku poligami. 8. Anis Matta (Sekjen PKS, caleg DPR dapil Sulsel I), pelaku poligami. 9. Zulikifliemansyah (Waka FPKS caleg DPR RI dapil Banten), pelaku poligami. 10. Effendi Choirie (caleg PKB), pendukung poligami karena menolak revisi PP No 45 tahun 1990, revisi PP No 10 tahun 1983 tenyang izin perkwainan dan perceraian bagi PNS. 11. AM Fatwa dari PAN (Wakil Ketua MPR, calon anggota DPD Jakarta), pelaku poligami. [ana] [Non-text portions of this message have been removed]