Refleksi :   Semoga banyak diantara caleg terpilih pada pesta  demoncrazy  
dilimpahkan sebanyak mungkin berkat  untuk kesejahteraan  pribadi dan keluarga 
mereka. Biar tambah melarat NKRI! Dirgahau!

http://regional.kompas.com:80/read/xml/2009/04/15/0742485/cuma.dapat.1.suara.organ.bantuan.diambil.lagi


Cuma Dapat 1 Suara, Organ Bantuan Diambil Lagi
 
 
 Rabu, 15 April 2009 | 07:42 WIB
PALEMBANG, KOMPAS.com - Kelompok Qasidah Nurul Huda yang bermarkas di Jl Ahmad 
Yani Lr Riang RT 16 Kel Silaberanti, Palembang, terpaksa urung manggung hari 
ini. Penyebabnya, alat musik organ elektronik pemberian seorang caleg yang akan 
digunakan untuk pentas ditarik kembali oleh caleg si pemberi.

"Ini namanya pamrih. Kami kira yang namanya caleg tanpa pamrih," teriak seorang 
ibu anggota rebana yang marah karena sikap caleg tersebut.

Caleg yang dimaksud adalah H Fathur Rachman. Fathur adalah caleg DPRD Kota 
Palembang nomor urut dua dapil empat dari Partai Demokrat. Warga menduga Fathur 
kecewa karena di TPS RT 16 SU I Palembang ini dia hanya mendapat satu suara.

Seluruh anggota Qasidah Nurul Huda berkumpul di rumah milik ketua mereka, Nacik 
(57). Rencananya, Selasa (14/4) pagi, merkea hendak membakar 12 rebana 
pemberian Fathur. Pada sisi kulit rebana tercantum tulisan nama Fathur Rachman 
yang disablon dengan tinta warna hitam. Namun, rencana aksi pembakaran itu 
berhasil dicegah Hasan Agus (43), ketua RT setempat.

Ketua kelompok Nurul Huda, Nucik, mengatakan, pembakaran ini terkait kekecewaan 
mereka terhadap sikap Fathur Rachman yang mengambil organ. Apalagi pengambilan 
orgen itu tanpa sepengetahuannya. "Kebetulan semua alat pemberian dia disimpan 
di tempat saya. Waktu itu saya tidak di rumah dan utusan Fathur mengambil organ 
yang sudah diberikannya," katanya.

Nucik menyebutkan, Fathur memberikan seperangkat organ dan rebana itu beberapa 
hari sebelum hari pencontrengan. "Katanya dia memberikan dengan ikhlas. Ini 
tanda mata darinya," kata Nucik.

Saat menarik kembali organ yang diberikannya itu, utusan Fathur memang 
mengatakan hanya meminjam. Namun ternyata sampai Selasa (14/4) organ itu tidak 
dikembalikan. Nucik mengaku berusaha memegang kata-kata caleg itu. Tapi 
ternyata omongannya tak bisa dipegang. Saat itu, menurut Nucik, Fathur 
memberikan alat itu tanpa ada paksaan untuk memilihnya pada hari pencontrengan.

"Silakan ibu mau memilih saya atau tidak. Barang-barang ini saya berikan dengan 
iklas," kata Nucik menirukan perkataan Fathur kala itu. Hasan juga menyebutkan, 
ada beberapa faktor yang menyebabkan warga tidak memilih Fathur di TPS. "Banyak 
warga yang bingung mencari nama Fathur di surat suara. Itulah sebabnya dia cuma 
dapat satu suara di TPS RT 16 ini," kata Hasan.

Hasan meminta Fathur tidak mengambil kembali pemberiannya. Organ pemberian 
Fathur itu menurutnya sangat dibutuhkan kelompok Qasidah Nurul Huda yang saat 
ini sedang naik daun dan mendapat banyak pesanan pentas.

Saat wartawan mendatangi markas mereka, ibu-ibu ini tak berhentinya meluapkan 
kekesalan mereka. Mereka memajang seperangkat rebana itu dan menaruh kartu 
bergambar Fathur di atas tumpukan rebana pemberian caleg tersebut. (cr3)

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke