Refleksi :   Yang menang dan yang kalah tidak ada bedanya. Hidup Dewan Penipu 
Rakyat!


http://regional.kompas.com/read/xml/2009/04/14/1532266/kalah.pemilu.caleg.golkar.cabuti.tiang.listrik


Kalah Pemilu, Caleg Golkar Cabuti Tiang Listrik

 
DOK. KOMPAS/AUFRIDA WISMI WARASTRI
Ilustrasi tiang listrik roboh.
/Selasa, 14 April 2009 | 15:32 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang caleg dari Partai Golkar di Kecamatan Dumai 
Timur, Kota Dumai, Riau, membongkar kembali tiang listrik bantuannya untuk 
masyarakat karena perolehan suaranya di daerah tersebut jauh di bawah harapan.

"Ada lima tiang listrik yang dicabut karena perolehan suara Pak Aswin di daerah 
kami sangat rendah. Ini sangat mengecewakan kami," kata salah seorang tim 
sukses caleg Golkar tersebut, Ade, di Dumai, Selasa.

Aswin adalah caleg Partai Golkar dari Daerah Pemilihan I Dumai Timur. Menjelang 
masa kampanye Pemilu 2009, dia memberikan bantuan kepada masyarakat di RT 20 
Jalan Sejahtera, Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur, dengan 
membangun lima tiang listrik untuk memudahkan pasokan listrik mengalir ke rumah 
masyarakat.

Menurut Ade yang juga warga RT 20, pemasangan tiang listrik bantuan itu juga 
berdasarkan kesepakatan bersama (MOU) yang dibuat secara tertulis antara Aswin 
dan tokoh masyarakat setempat. Menurut dia, berdasarkan MOU ditargetkan 
perolehan suara untuk Aswin di RT tersebut sebanyak 200 suara, tetapi pada 
kenyataannya Aswin hanya memperoleh 17 suara.

"Perolehan suara yang sangat minim ini mengecewakan kami selaku tim suksesnya 
dan Pak Aswin. Itu sebabnya lima tiang listrik yang seharusnya dapat 
mengalirkan listrik untuk 100 rumah warga kami cabut kembali," ungkap Ade.

Sementara itu, Aswin saat dikonfirmasi membantah dirinya telah memerintahkan 
pencabutan tiang listrik bantuannya. Ia berdalih pencabutan tiang listrik 
karena tokoh masyarakat di daerah itu segan dengan dirinya karena perolehan 
suaranya jauh dari target. "Bantuan yang telah saya berikan itu telah ikhlas 
saya kasih, saya tidak stres walaupun perolehan suara saya minim," kata Aswin.


WAH 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke