http://www.tniad.mil.id/1berita.php?pil=4&dn=20090502224028
PANGDAM I/BUKIT BARISAN SAKSIKAN SIMULASI PENANGGULANGAN TERORIS PEMBEBASAN TAWANAN Oleh : Gara Hendrik 02-Mei-2009, 22:40:28WIB Drama penyanderaan terjadi di Medan, kemarin. Sebanyak empat orang turis asing yang sedang berlibur di Medan disandera oleh sekelompok teroris di Hotel Cristal Palace, Jln Imam Bonjol Medan. Kebetulan pagi itu, prajurit Kodam I/BB dari satuan Yonarmed 2/105, Yonkav 6/Serbu dan Yon Zipur/DD sedang menggelar latihan tempur di Lapangan Benteng Medan. Namun tiba-tiba, mendapat informasi adanya penyanderaan di Hotel Crystal Palace. Sekira pukul 08.35 WIB, tim Gultor (Penanggulangan teror) dari Yonif 100/Raider dengan menggunakan pesawat Heli bergerak melalui udara menuju ke Hotel Crystal Palace. Sementara pasukan dari Yonkav 6/Serbu dari darat menuju ke sasaran. Kemudian disusul pasukan Yonif 100/Raider dengan menggunakan Rantis juga menuju ke sasaran. Pukul 8.50 WIB, semua pasukan tiba di sasaran. Tak lama kemudian terjadilah aksi tembak-tembakan dan bunyi ledakan keras di dalam Hotel Crystal Palace tersebut. Namun kata Komandan Latihan yang juga Asisten Operasi Kasdam I/BB, Kolonel Binarko Sugihantyo, atraksi itu bukanlah aksi penyanderaan benaran, tapi simulasi Penanggulangan Teroris pembebasan tawanan yang disekap sekelompok teroris dari dalam Hotel Hotel Crystal Palace, Medan. Pangdam I Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Burhanudin Amin usai menyaksikan simulasi Penanggulangan Teroris Pembebasan Tawanan menjelaskan, atraksi yang dilakukan prajurit Kodam I/BB tersebut merupakan latihan penanggulangan terorisme. Latihan itu sendiri merupakan latihan dalam satuan bertujuan meningkatkan profesionalisme prajurit Kodam I/BB dalam menanggulangi aksi terorisme. ”Dalam undang-undang TNI, bahwa operasi militer selain perang juga tertulis TNI melaksanakan tugas penanggulangan anti teror”, jelas Pangdam. Pasukan anti terorisme itu, sebutnya, untuk di Kodam I/BB ada di Yonif 100/Raider. Dalam latihan, kata Pangdam, Kodam I/BB memanfaatkan gedung Arya Duta dan Hotel Crystal Palace. ”Terorisme munculnya tiba-tiba. Begitu lengah mereka muncul. Dan dia biasanya muncul di Kota. Kalau di hutan bukan teroris namanya, tapi grilya”, papar Pangdam. Apakah latihan tersebut terkait pemilu dan hari buruh? Katanya, sama sekali tidak ada kaitannya. Hanya saja, waktunya kebetulan dengan hari buruh. ”Latihan ini telah lama terprogram. Kebetulan saja bertepatan hari buruh. Karena latihan seperti ini di Lapangan Benteng Medan, telah berulang kali dilakukan”, jelasnya. Disinggung soal keamanan wilayah Kodam I/BB menjelang pemilu presiden dan wakil presiden, menurut Pangdam, masih aman dan kondusif. Katanya, belum ada indikasi ke arah kekacauan. Meski begitu, aparat TNI di jajaran Kodam I/BB telah disiapkan untuk membantu Polisi dalam pengamanan pemilu presiden dan wakil presiden. ”Kami juga menyiagakan pasukan, jika sewaktu-waktu diminta bantuan polisi. Pasukan itu siap digerakan”, paparnya. Jumlah angggota TNI yang dilibatkan membantu polisi mengamankan pemilu presiden dan wakil presiden di Sumut, kata Pangdam, sama seperti pada pemilu legislatif lalu. Yakni sebanyak 2.500 orang. ”Mereka kita BKO kan di Polres-Polres di Sumut.. Jumlahnya sekitar 2.500 orang. Jika ditambah, kami sudah siap”, bebernya. Kepala Penerangan Kodam I/BB Letkol Caj Asren Nasution mengatakan, Pangdam I/BB juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena terganggu arus lalulintasnya. Tapi katanya, semua itu dilakukan demi peningkatan profesionalisme prajurit TNI dalam meningkatkan pengamanan dalam rangka menjaga NKRI. Sejumlah jalan yang sempat ditutup ketika simulasi pembebasan tawanan dilakukan yakni, Jln Imam Bonjol, Jalan Kejaksaan, dan Pengadilan. ”Atraksi ini lebih bersifat latihan menuju peningkatan profesionalisme prajurit Kodam I/BB. Tidak ada terkait lainnya”, papar Kapendam. (Pendam 1/Dispenad) [Non-text portions of this message have been removed]