http://www.dw-world.de/dw/article/0,,4299176,00.html
200 Tahun Meninggalnya Joseph Haydn Komponis asal Austria Joseph Haydn meninggal dunia 200 tahun yang lalu. Walaupun tidak banyak melihat dunia, karya-karyanya dikenal di berbagai negara dan dimainkan hingga masa kini. Cerdas, orisinal, penuh dengan kecerdikan dan humor, serta perasaan kemanusiaan yang dalam. Itulah elemen-elemen yang dapat ditemukan dengan mudah dalam musik karya Joseph Haydn. Memang itu semua dapat dirasakan hanya dengan mendengarkan karyanya. Tetapi di kota Eisenstadt dan Fertöd karya-karya Haydn lebih dapat diresapi lagi. Kedua kota di dekat danau Neusiedler, yang termasuk wilayah Austria dan Hungaria itu, adalah tempat Haydn paling banyak menciptakan komposisi, dan menjadi pusat festival dalam memperingati 200 tahun meninggalnya Haydn. Dan di jaman yang modern seperti sekarangpun karya Haydn tidak ketinggalan jaman. Itu diutarakan Anton Gabmayer, yang menjadi dirigen di sekolah musik “Haydn Akademie“. Ia mengatakan, musik Haydn sangat modern, tetap saja modern, juga sangat romantis, jika orang melihat kata “Romantik” seperti arti sesungguhnya, jadi perasaan yang menyentuh hati setiap orang, dan yang lainnya tidak penting. Ia menambahkan, "Jika Haydn salah dimengerti, berarti kesalahannya ada di musisi yang menginterpretasikan kayanya, bukan pada komponisnya." Walaupun mungkin tidak semua orang tahu bahwa itu karya Haydn, satu karya Haydn sangat terkenal di Jerman, yaitu lagu kebangsaan Jerman. Kata-katanya ditulis pujangga Jerman August Heinrich Hoffmann von Fallersleben, sedangkan melodinya diciptakan oleh Joseph Haydn tahun 1797, dan termasuk dalam komposisinya yang bernama Kaiserquartett. Karya ini ditulis untuk empat alat musik gesek, dan melodi ini dulunya diperuntukkan bagi Kaisar Franz II. Berbeda dengan banyak komponis lainnya, Haydn memang banyak berurusan dengan bangsawan dan warga kelas atas di masyarakat. Siapakah Joseph Haydn? Franz Joseph Haydn, yang lebih dikenal sebagai Joseph Haydn lahir tanggal 31 Maret 1732 di desa Rohrau di timur kota Wina, di daerah perbatasan antara Austria dan Hungaria. Masa kecil Joseph diwarnai dengan perang Turki serta pemberontakan Hungaria terhadap dinasti Habsburg yang berkuasa di Austria. Perang ini menyebabkan kemelaratan dan kesengsaraan rakyat. Joseph kecil adalah satu dari 12 anak seorang pembuat kereta dan seorang tukang masak. Keluarganya hidup dalam kemiskinan. Untungnya, kepala sekolah di desanya menyadari bakat musik Haydn, dan bersedia memelihara dan mendidiknya. Nasib Joseph tambah membaik ketika komponis Johann Georg Reutter mencari anak laki-laki untuk menjadi anggota paduan suaranya di Wina. Jadi ketika berusia delapan tahun Joseph pindah ke Wina. Ia memang harus banyak berlatih menyanyi. Tetapi pendidikan lainnya terbengkalai. Ia akhirnya belajar berbagai hal secara otodidak. Masa-masa indah sebagai penyanyi di paduan suara anak laki-laki berakhir ketika Joseph Haydn beranjak remaja dan suaranya berubah. Ia dikeluarkan dari paduan suara dan harus mencari uang sendiri dengan menjadi pekerja kasar serta musisi dengan penghasilan sangat kecil. Nasib Membaik Masa sulit ini tidak berlangsung terlalu lama, karena ia kemudian berkenalan dengan komponis Nicola Porpora, yang mengajarkan kepadanya dasar-dasar pengetahuan musik. Pada saat bersamaan ia mulai mengenal lebih banyak orang terpandang melalui Porpora, termasuk juga sejumlah bangsawan. Di antaranya, Fürst Paul Anton Esterházy dari Galánta yang menjadi bangsawan paling kaya dan berkuasa di Austria dan Hungaria. Tahun 1761, ketika berusia 29 tahun, Joseph Haydn mulai bekerja pada keluarga Esterházy, yang mempunyai dua istana, di Eisenstadt dan Fertöd. Kontrak yang berlangsung untuk seumur hidup ini adalah berkat bagi Haydn, karena ia tidak perlu lagi memikirkan masalah finansial dan dapat bereksperimen serta mencurahkan perhatian sepenuhnya kepada musik. Di bawah Esterházy ia menciptakan sebagian besar komposisi dan karya paling mengesankan dalam hidupnya. Menciptakan Komposisi dan Kesepian Tetapi Haydn tidak bahagia. "Yah, saya duduk di tempat sunyi ini, sendirian, seperti halnya anak yatim. Hampir tanpa ditemani satu orangpun. Sedih, selalu teringat pada hari-hari indah yang sudah lewat. Dan siapa yang tahu, kapan hari-hari menyenangkan itu akan datang lagi." Begitu ditulis Haydn untuk menggambarkan hari-harinya di Esterháza. Haydn sangat terikat pada tugasnya. Selama 30 tahun bekerja di keluarga tersebut, ia hanya mengadakan perjalanan di antara kedua istana tersebut. Kunjungan ke tempat lain, misalnya ke Wina sangat jarang. Tetapi di bawah Esterházy ia dapat mengembangkan kreativitas sepenuhnya dan menciptakan sebagian besar komposisi dan karya paling mengesankan dalam hidupnya. Pusat Penyelenggaraan Festival Haydn Tak heran jika kedua istana Esterházy sekarang menjadi pusat festival Haydn. Festival di Eisenstadt sudah ada sejak pertengahan tahun 80an lalu. Ketua pelaksananya, Walter Reicher memperhitungkan, dalam rangka 200 tahun meninggalnya Haydn, jumlah pengunjung akan tambah banyak lagi. Reicher menjelaskan, "Kali ini kami membuat program tiga kali lipat lebih banyak. Kami harap dengan demikian hingga akhir tahun ini pengunjung akan lebih banyak lagi. Sekarangpun, jika dilihat jumlah karcis yang terjual, situasinya sudah sangat baik." Hingga akhir Desember mendatang, di istana itu akan terdengar sejumlah besar simfoni, musik pengiring misa, oratorium, musik untuk empat alat musik gesek dan sebagainya. Dirigen ternama serta orkestra dan penyanyi terkenal juga akan hadir. Walter Reicher menambahkan, "Sejak awal kami sudah mengatakan, kami ingin mendirikan podium bagi pemusik dunia terbaik yang memainkan karya Haydn. Jika orang datang ke Festival Haydn orang jadi punya kesempatan mendengar musisi lain tiap harinya, jadi mendengar interpretasi lain. Dan itulah yang paling penting. Tiap seniman menjadikan musik lebih hidup, lebih bisa dialami dan dinikmati. Menurut pengalaman kami, jika Haydn ditanggapi dengan serius oleh musisi, maka karyanya pasti menggungah pendengar." Konser di Istana Di istana megah milik keluarga Esterházy yang disebut Esterháza, yang terletak di kota Fertöd yang termasuk Hungaria, juga diadakan berbagai konser karya Haydn sejak 15 tahun lalu. Istana Esterháza kini termasuk bangunan yang dilindungi UNESCO. Walaupun banyak mengalami kerusakan, keindahan istana itu tetap terasa, jika di ruang-ruangnya terdengar melodi indah gubahan Haydn. Itu juga dibenarkan Agnes Kaszás yang mengorganisir konser di istana tersebut. Menurut Agnes Kaszás, "Memang Haydn masih punya pengaruh besar jaman sekarang. Yang mengunjungi museum juga tambah banyak, salah satunya juga karena itu. Saya melihatnya sendiri dari kesan pengunjung. Yang tertarik ke festival dan konser tambah banyak. Istana ini sendiri tentunya sangat menarik dan menjadi warisan budaya bagi Hungaria. Jadi di satu sisi bangunan ini sendiri, dan di sisi lain Joseph Haydn tentu sangat menarik bagi pengunjung dari dalam dan luar negeri." Cinta Yang Tidak Tercapai Di masa hidupnya Haydn juga tinggal di ruang-ruang indah istana tersebut.. Walaupun sukses dan mendapat banyak uang, kehidupan pribadi Haydn tidak membahagiakan. Ia sebenarnya mencintai Therese Keller, anak seorang pembuat wig di Wina. Tetapi Therese ditempatkan orang tuanya dalam biara. Sehingga Joseph akhirnya menikahi saudara Therese, Maria Keller. Istri Haydn suka bertengkar dan sama sekali tidak mengerti musik serta seni. Haydn menumpahkan perasaan dan kerinduannya dalam sejumlah syair lagu. Di antaranya yang berjudul Der Augenblick yang artinya kurang-lebih: saat yang tepat. Syairnya demikian: Hasrat, kelembutan, logika, sanjungan, kekuatiran, tangisan, tidak menggerakkan hati wanita rupawan, tidak memancing perhatiannya. Hanya saat yang tepat membawa kebahagiaan bagi yang jatuh cinta. Akhirnya Melihat Dunia Tahun 1790, ketika telah berusia lebih dari 60 tahun, Haydn akhirnya terlepas dari kontrak kerja dengan keluarga Esterházy.. Komponis dari provinsi kecil itu akhirnya pergi ke kota metropolitan London. Di Inggris ia sudah lama terkenal dan disanjung, baik oleh rakyat biasa maupun keluarga raja. Di Inggris ia kembali menulis sejumlah karya besar. Setelah kembali ke Austria tahun 1795 ia tidak pernah mengadakan perjalanan lagi, hingga meninggal dunia tanggal 31 Mei 1809, dalam usia 77 tahun. Ketika meninggal Haydn telah menciptakan 107 simfoni serta sejumlah besar karya-karya lainnya dan dianggap sebagai bapak string quartet atau komposisi untuk empat alat musik gesek. Marjory Linardy Editor: Dewi Gunawan [Non-text portions of this message have been removed]