Hikamah di balik hasil pilpres

kalau saya boleh menerka tujuan Tuhan yg telah memberikan hasil pilpres di RI,

Tuhan memciptakan / memberikan sesuatu pasti ada tujuannya.

Mungkin Tuhan Kasihan dg Masyarakat RI  , khususnya yg masih beriman & setia dg 
ajaran2xnya, walaupun kekuasaan selalu belum berpihak kepadanya.

Tuhan tau, Negaranya memang masih lemah

Karena  itu :
Tuhan tidak memberikan kepanikan2x 
padanya.........................................................
Tidak membiarkan Rudal2x berkeliaran di atas rumahnya.............
Tidak membiarkan Moncong AK47 nempel di kepalanya .................
Tuhan masih melindunginya melalui pemimpin2xnya yg pro dg negara2x yg  suka 
perang

Namaun.......
Tuhan hanya membiarkan hilangnya hak & kekayaannya.

Suatu saat nanti,...Marilah kita berdoa,......
Tuhan akan memberikannya pemimpin yang di dukung oleh seluruh elemen yg ada, 
dengan keadaan Negara yg sudah benar benar Adidaya, sehingga anak & cucu2xnya
menikmatinya. Amiin....

Ingatt.....
Tuhan menilai Manusia bahkan mungkin Negara, hanya dari Amal Ibadahnya.
Tuhan Tidak menilai dari Hartanya.

Toh nanti di Akherat sana, Pemimpin Pemimpinlah yang paling bertanggungjawab.
Adapun kewajiban masyarakat hanya mengingatkan / Mengkritisi.

Ibarat masalah Hutang Piutang
Menagih Hutang adalah wajib u/ mengingatkan, adapun dibayar/tidak, itu adalah 
urusannya nanti di sana.

Sekarang..............
Dengan Realita yang ada padanya...........???
Sekali lagi, Marilah kita berdoa,...
Mudah mudahan Pemimpin2xnya di beri petunjuk oleh Tuhan,.dan Sadar,...Begitu 
BERRAT Tanggungjawabnya nanti di Akherat sana.
karena,Aktifitas Pemerintahan dari tingkat individu,keluarga, RT,RW,Kelurahan,
Kecamatan,kabupaten/kota,Provinsi,Dinas,Departemen,
Lembaga,,bla bla bla dll, 
Ujung2xnya yg paling bertanggungjawab adalah Pucuk Pimpinan. SEKIAN.
>
>
-Tuliasan ini tidak untuk melemahkan para Kritikus
-Pencemaran nama baik tidak berlaku, bila yg di cemarkan memang tidak baik
-ini hanya partisipan seperti Budayawan  Sudjiwo Tedjo
-menulis sambil dengerin lagunya Broery (mungkinkah) dg Altec Langsing MX 5021 
waluau sudah 3 thn, sungguh dahsyaaat, membawa kta ke masa lalu dg si dia.. 
?....tpi..?
Kalo bini dpt mmbaca fikiran....?....bisa di potong nh anu sy....hehehehehe






--- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar <satrioarismunan...@...> 
wrote:
>
> Keunggulan SBY, Cerminan Rakyat Melankolik
> Sabtu, 11 Juli 2009
> 
> JAKARTA, KOMPAS.com â€" Budayawan Sudjiwo Tedjo berpendapat bahwa seorang
> pemimpin merupakan cerminan masyarakat yang dipimpinnya. Nah, keunggulan
> sementara calon presiden SBY berdasarkan hasil quick count yang menunjukkan
> kecenderungannya sebagai presiden terpilih nanti merupakan cerminan
> masyarakat Indonesia. "Kalau aku karena dibesarkan dalam tradisi
> pendalangan, melihat pemimpin dan masyarakat seperti jodoh. Kalau suami
> penjudi, istri juga. Begitu juga sebaliknya," tutur Sudjiwo dalam diskusi
> polemik bertemakan "Presiden Lanjutan" di Warung Daun Pakubuwono, Jakarta
> Selatan, Sabtu (11/7).
> 
> Sudjiwo mengatakan, jika presiden yang terpilih terlalu menjaga citra atau
> 'jaim' (jaga image), sosok rakyatnya tak jauh dari sifat itu. Dan
> demikianlah kecenderungannya sekarang.
> 
> Pengamat politik Sukardi Rinakit melihat kini SBY-lah yang menunjukkan kans
> paling besar untuk menjadi pemenang pilpres dengan karakter jaim dan
> melankoliknya. "Rakyat kita memang melodramatik. Mudah kasihan, mudah bosan,
> dan mudah lupa. Setelah terpilih, mereka lupa dengan janji-janji apa," tutur
> Sukardi.
> 
> Tak dapat disalahkan memang, lanjut Sukardi, sekitar 80 persen pemilih
> Indonesia berpendidikan SMP dan SMU ke bawah. Para pemilih ini masih
> mementingkan pencitraan daripada kinerjanya. "Kinerjanya biasa-biasa,
> pencitraannya luar biasa, seperti yang di SMS-SMS itu. Rakyat kita masih
> percaya pencitraan, tradisional- tradisional begitu," ujar Sukardi.
> 
> "Kalau JK, orang-orang tua bilang bagaimana presiden begini. Ngocol terus,
> ngelawak terus, pecicilan. Kalau saya terus terang suka gayanya Pak JK. Tapi
> pendapat orang desa beda," tandas Sukardi.
> 
> * * *
> 
> Mega-Pro Buka Posko Pengaduan Kecurangan Pilpres
> 
> Jumat, 10 Juli 2009
> 
> JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional pasangan capres-cawapres
> Megawati Soekarnoputri- Prabowo Subianto membuka posko pengaduan kecurangan
> Pemilu Presiden 2009. Informasi posko ini juga rencananya akan ditayangkan
> di sejumlah stasiun televisi swasta nasional.
> 
> Menurut Sekretaris Timkamnas Fadli Zon, posko ini bertujuan untuk memastikan
> setiap suara sah dihitung dan sebaliknya, suara yang tidak sah tidak
> dihitung. "Mega-Pro bukan hanya ikut pilpres, tapi juga menjaga proses
> demokrasi di Indonesia," ujar Fadli.
> 
> Bagi masyarakat yang ingin memberikan pengaduan dapat menghubungi
> 081210999111 atau email ke pengad...@megaprabo wo.com. Masyarakat juga bisa
> datang ke Media Center Mega Prabowo ke Jalan Prapanca, Mampang, dan Teuku
> Cik Di Tiro, Jakarta Pusat.
> 
> Fadli mengatakan, langkah Mega-Pro yang terus berupaya mengungkap
> kecurangan-kecurang an pilpres bukanlah apologi pascapilpres, melainkan
> rangkaian langkah guna menjaga proses demokratisasi.
> 
> "Kami sudah melayangkan surat protes kecurangan pilpres jauh sebelum pilpres
> dimulai," ujarnya.
> 
> Sementara itu, Koordinator Advokasi Timkamnas Gayuus Lumbun mengatakan, jika
> temuan kecurangan terbukti, bukan tidak mungkin pilpres kembali diulang.
> Timkamnas meminta Bawaslu dapat bertindak objektif menangani laporan
> kecurangan pilpres.
> 
> "Bawaslu jangan hanya bisa menjadi badan inventarisasi dan kategorisasi
> pelanggaran pidana. Bawaslu bisa resisten dari tekanan politik," ujarnya.
> 
> * * *
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>       
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Reply via email to