Cermin dari masyarakat apa sudah kalah tapi nggak ngaku kalah, ya..? Kalah sudah kalah ya kalah aja... Nggak usah cari-cari pembenaran Makin malu-maluin Apalagi ngutip pandangan budayawan yang salah pilih .....
Terus..bawa rudal segala AK47 lagi...ha..ha..ha.. Yang menang dapatnya 60% Yang kalah kebantingnyanya telak.. Eh, masih juga cari-cari masalah ngumpulin kecurahan di sana-sini dikiranya hasil yang dianggap curang kalau dikumpul-kumpulan mengubah jadi kemenangan... Rakyat malah makin jijik... Dikiranya rakyat bodoh semua.apa..? ha..ha...ha.. Dimas --- In ppiindia@yahoogroups.com, "jatimedika" <jatimed...@...> wrote: > > Hikamah di balik hasil pilpres > > kalau saya boleh menerka tujuan Tuhan yg telah memberikan hasil pilpres di RI, > > Tuhan memciptakan / memberikan sesuatu pasti ada tujuannya. > > Mungkin Tuhan Kasihan dg Masyarakat RI , khususnya yg masih beriman & setia > dg ajaran2xnya, walaupun kekuasaan selalu belum berpihak kepadanya. > > Tuhan tau, Negaranya memang masih lemah > > Karena itu : > Tuhan tidak memberikan kepanikan2x > padanya......................................................... > Tidak membiarkan Rudal2x berkeliaran di atas rumahnya............. > Tidak membiarkan Moncong AK47 nempel di kepalanya ................. > Tuhan masih melindunginya melalui pemimpin2xnya yg pro dg negara2x yg suka > perang > > Namaun....... > Tuhan hanya membiarkan hilangnya hak & kekayaannya. > > Suatu saat nanti,...Marilah kita berdoa,...... > Tuhan akan memberikannya pemimpin yang di dukung oleh seluruh elemen yg ada, > dengan keadaan Negara yg sudah benar benar Adidaya, sehingga anak & cucu2xnya > menikmatinya. Amiin.... > > Ingatt..... > Tuhan menilai Manusia bahkan mungkin Negara, hanya dari Amal Ibadahnya. > Tuhan Tidak menilai dari Hartanya. > > Toh nanti di Akherat sana, Pemimpin Pemimpinlah yang paling bertanggungjawab. > Adapun kewajiban masyarakat hanya mengingatkan / Mengkritisi. > > Ibarat masalah Hutang Piutang > Menagih Hutang adalah wajib u/ mengingatkan, adapun dibayar/tidak, itu adalah > urusannya nanti di sana. > > Sekarang.............. > Dengan Realita yang ada padanya...........??? > Sekali lagi, Marilah kita berdoa,... > Mudah mudahan Pemimpin2xnya di beri petunjuk oleh Tuhan,.dan Sadar,...Begitu > BERRAT Tanggungjawabnya nanti di Akherat sana. > karena,Aktifitas Pemerintahan dari tingkat individu,keluarga, RT,RW,Kelurahan, > Kecamatan,kabupaten/kota,Provinsi,Dinas,Departemen, > Lembaga,,bla bla bla dll, > Ujung2xnya yg paling bertanggungjawab adalah Pucuk Pimpinan. SEKIAN. > > > > > -Tuliasan ini tidak untuk melemahkan para Kritikus > -Pencemaran nama baik tidak berlaku, bila yg di cemarkan memang tidak baik > -ini hanya partisipan seperti Budayawan Sudjiwo Tedjo > -menulis sambil dengerin lagunya Broery (mungkinkah) dg Altec Langsing MX > 5021 waluau sudah 3 thn, sungguh dahsyaaat, membawa kta ke masa lalu dg si > dia.. ?....tpi..? > Kalo bini dpt mmbaca fikiran....?....bisa di potong nh anu sy....hehehehehe > > > > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar <satrioarismunandar@> > wrote: > > > > Keunggulan SBY, Cerminan Rakyat Melankolik > > Sabtu, 11 Juli 2009 > > > > JAKARTA, KOMPAS.com �" Budayawan Sudjiwo Tedjo berpendapat bahwa seorang > > pemimpin merupakan cerminan masyarakat yang dipimpinnya. Nah, keunggulan > > sementara calon presiden SBY berdasarkan hasil quick count yang menunjukkan > > kecenderungannya sebagai presiden terpilih nanti merupakan cerminan > > masyarakat Indonesia. "Kalau aku karena dibesarkan dalam tradisi > > pendalangan, melihat pemimpin dan masyarakat seperti jodoh. Kalau suami > > penjudi, istri juga. Begitu juga sebaliknya," tutur Sudjiwo dalam diskusi > > polemik bertemakan "Presiden Lanjutan" di Warung Daun Pakubuwono, Jakarta > > Selatan, Sabtu (11/7). > > > > Sudjiwo mengatakan, jika presiden yang terpilih terlalu menjaga citra atau > > 'jaim' (jaga image), sosok rakyatnya tak jauh dari sifat itu. Dan > > demikianlah kecenderungannya sekarang. > > > > Pengamat politik Sukardi Rinakit melihat kini SBY-lah yang menunjukkan kans > > paling besar untuk menjadi pemenang pilpres dengan karakter jaim dan > > melankoliknya. "Rakyat kita memang melodramatik. Mudah kasihan, mudah bosan, > > dan mudah lupa. Setelah terpilih, mereka lupa dengan janji-janji apa," tutur > > Sukardi. > > > > Tak dapat disalahkan memang, lanjut Sukardi, sekitar 80 persen pemilih > > Indonesia berpendidikan SMP dan SMU ke bawah. Para pemilih ini masih > > mementingkan pencitraan daripada kinerjanya. "Kinerjanya biasa-biasa, > > pencitraannya luar biasa, seperti yang di SMS-SMS itu. Rakyat kita masih > > percaya pencitraan, tradisional- tradisional begitu," ujar Sukardi. > > > > "Kalau JK, orang-orang tua bilang bagaimana presiden begini. Ngocol terus, > > ngelawak terus, pecicilan. Kalau saya terus terang suka gayanya Pak JK. Tapi > > pendapat orang desa beda," tandas Sukardi. > > > > * * * > > > > Mega-Pro Buka Posko Pengaduan Kecurangan Pilpres > > > > Jumat, 10 Juli 2009 > > > > JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional pasangan capres-cawapres > > Megawati Soekarnoputri- Prabowo Subianto membuka posko pengaduan kecurangan > > Pemilu Presiden 2009. Informasi posko ini juga rencananya akan ditayangkan > > di sejumlah stasiun televisi swasta nasional. > > > > Menurut Sekretaris Timkamnas Fadli Zon, posko ini bertujuan untuk memastikan > > setiap suara sah dihitung dan sebaliknya, suara yang tidak sah tidak > > dihitung. "Mega-Pro bukan hanya ikut pilpres, tapi juga menjaga proses > > demokrasi di Indonesia," ujar Fadli. > > > > Bagi masyarakat yang ingin memberikan pengaduan dapat menghubungi > > 081210999111 atau email ke pengad...@megaprabo wo.com. Masyarakat juga bisa > > datang ke Media Center Mega Prabowo ke Jalan Prapanca, Mampang, dan Teuku > > Cik Di Tiro, Jakarta Pusat. > > > > Fadli mengatakan, langkah Mega-Pro yang terus berupaya mengungkap > > kecurangan-kecurang an pilpres bukanlah apologi pascapilpres, melainkan > > rangkaian langkah guna menjaga proses demokratisasi. > > > > "Kami sudah melayangkan surat protes kecurangan pilpres jauh sebelum pilpres > > dimulai," ujarnya. > > > > Sementara itu, Koordinator Advokasi Timkamnas Gayuus Lumbun mengatakan, jika > > temuan kecurangan terbukti, bukan tidak mungkin pilpres kembali diulang. > > Timkamnas meminta Bawaslu dapat bertindak objektif menangani laporan > > kecurangan pilpres. > > > > "Bawaslu jangan hanya bisa menjadi badan inventarisasi dan kategorisasi > > pelanggaran pidana. Bawaslu bisa resisten dari tekanan politik," ujarnya. > > > > * * * > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > >