YLBHI Kecam Aksi Pembakaran Buku
by : Dwi Fitria-Jurnal Nasional

Upaya rekonsiliasi antara korban dan eks PKI patut dihargai.
YAYASAN Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengecam aksi Prof. Aminuddin 
Kasdi. YLBHI mendesak gelar professor Aminuddin ditinjau dan jika perlu 
dicabut. Desakan ini menyusul aksi Amuniddin dalam pembakaran buku dan 
mengatakan sejarah milik pemenang sementara orang yang kalah tak perlu meminta 
(ditulis) sejarahnya 

"Kalau advokat melanggar kode etik saja bisa dicabut izinnya, begitu pula 
seharusnya guru besar," kata Direktur YLBHI Patra M Zen dalam konferensi pers 
pernyataan sikap mengecam pembakaran buku karya Soemarsono, Revolusi Agustus: 
Kesaksian Seorang Pelaku Sejarah di Gedung YLBHI, Jum'at kemarin (11/9). 

Aminuddin, guru besar ilmu sejarah di Universitas Negeri Surabaya itu menjadi 
mediator Forum Anti Komunis (FAK) yang menggelar demonstrasi dan membakar buku 
Soemarsono di halaman kantor Jawa Pos, Surabaya dua pekan lalu. Aksi pembakaran 
buku terkait tulisan Dahlan Iskan mengenai Soemarsono yang dimuat berseri di 
Jawa Pos. 

Patra juga mengecam keras aksi pembakaran buku yang dilakukan FAK. Aksi itu 
dinilainya sebagai tindakan tercela yang membahayakan. "Pembakaran buku adalah 
ancaman peradaban di negeri ini. Peradaban dinilai dari seberapa banyak buku 
yang diterbitkan, bukan dibakar," kata Patra.   

Dahlan Iskan memprakarsai rekonsiliasi korban peristiwa Madiun 1948 dengan 
mengajak Soemarsono mengunjungi Madiun. Dahlan sendiri kehilangan 17 anggota 
keluarganya dalam peristiwa tersebut. Soemarsono pernah menjabat gubernur 
militer PKI di Madiun pada 1948. 

Sejak tahun 1980-an Soemarsono menetap di Australia untuk menghindari represi 
Orde Baru. Pertemuan Soemarsono dengan keluarga korban di Madiun dinilai 
mencairkan kebekuan yang telah berlangsung puluhan tahun. Apalagi rekonsiliasi 
difasilitasi Dahlan Iskan dari keluarga korban. 

"Dahlan Iskan telah melakukan upaya rekonsiliasi. Upayanya harus kita hargai 
mengingat Dahlan datang dari keluarga korban," kata Wilson salah satu inisiator 
petisi. Petisi yang ditandatangani 300-an orang dari beragam profesi tersebut 
mengecam keras aksi FAK dan pernyataan Aminuddin Kasdi. Salah satu tuntutan 
petisi adalah memohon Presiden SBY menjamin kebebasan pendapat dan menindak 
tegas mereka yang menciderai kebebasan sipil di Surabaya. n 

 



      New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Kirim email ke