http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/politik/10/04/06/109815-guruh-tolak-puan-jadi-wakil-ketum-pdip

Guruh Tolak Puan Jadi Wakil Ketum PDIP
Selasa, 06 April 2010, 21:07 WIB

     
jakartapress.com


Guruh Soekarno Putra
SANUR--Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Seni dan Budaya Guruh Soekarnoputra 
menolak jika Puan Maharani akan menjabat  Wakil Ketua Umum dalam struktur DPP 
periode 2010-2015. Ia menegaskan itu dalam konferensi pers yang digelar di 
resor `Segara Village`, Sanur, Bali, Selasa (6/4), beberapa saat setelah 
kakaknya Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum DPP PDI Perjuangan) menyampaikan 
pidato politik pada pembukaan Kongres ke-3 PDI Perjuangan di Hotel `Inna Grand 
Bali Beach`.

Guruh Soekarnoputra juga menilai, Puan Maharani (satu dari dua anak Megawati 
Soekarnoputri yang `digadang-gadang` menduduki posisi Wakil Ketua Umum) sebagai 
sosok belum cukup matang dalam kancah politik praktis. Hal itu terutama 
dinyatakannya menanggapi pernyataan Puan Maharani yang dimuat di sejumlah media 
yang menyatakan, kalau Guruh Soekarnoputra tidak puas (dengan penolakan 
beberapa pihak tentang pencalonannya sebagai Ketua Umum), sebaiknya ke luar 
saja dan mendirikan partai baru.

Guruh Soekarnoputra mengaku sangat menyayangkan adanya peryataan seperti itu.  
Ia menilai, sebagai calon pemimpin, politisi yang arif atau negarawan, tidak 
pantas keluar pernyataan seperti itu. "Hal itu hanya menunjukkan kalau Puan 
belum banyak mengenyam asam garam," katanya.

Tak diusulkan SC
Sementara itu, secara terpisah salah satu anggota `Steering Committee` (SC) 
Panitia Nasional Kongres Ke-3 PDI Perjuangan Andreas H Pareira menyatakan, 
pihaknya tidak pernah mengajukan adanya posisi wakil ketua umum dalam formula 
baru AD/ART sebagai bahan yang diajukan untuk dibahas di komisi-komisi. "Usulan 
mengadakan posisi wakil ketua umum itu sendiri diajukan beberapa Dewan Pimpinan 
Daerah (DPD). Tetapi kami dari SC tak memformulasikan sebagai bahan untuk 
diajukan ke komisi-komisi untuk dibahas guna menyempurnkan AD/ART," katanya. 

Karena itu, Guruh Soekarnoputri tetap pada pendiriannya, jika posisi wakil 
ketua umum hanya untuk memajukan sosok Puan Maharani, dia tidak menyetujuinya. 
Ia menilai, wacana membentuk Wakil Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 
2010-2015 hanya untuk memajukan anak Megawati Soekarnoputri dengan Taufiq 
Kiemas tersebut. 

Pelanggaran Anggaran Dasar
Guruh Soekarnoputra juga menjelaskan ketidakhadirannya pada pembukaan kongres 
karena dia menilai telah terjadi pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan 
Anggaran Rumah Tangga partai. "Makanya, apa pun produk dari kongres itu menjadi 
tidak sah. Hal itu karena terjadi banyak pelanggaran seperti dalam pengajuan 
bakal calon ketua umum," ujarnya.

Sebab, menurutnya, banyak kader yang di tingkat cabang atau dalam rapat di 
level pengurus anak cabang (PAC), Ketua PAC sudah disodorkan nama. "Kamu isi 
berita acara Ketumnya Megawati, Ketua DPC-nya anu, Ketu DPD-nya anu. Itu kan 
a-demokratis, karena banyak suara yang dipangkas," ungkap Guruh Soekarnoputra 
yang pencalonannya menjadi Ketum PDI Perjuangan itu didukung empat dari 473 DPC.

Meski ia mengakui peluangnya cukup sempit untuk maju dalam perebutan Ketum, 
namun Guruh Soekarnoputra berharap ada perubahan yang signifikan dalam kongres 
kali ini. "Di atas kertas, tampaknya tidak ada (peluang lagi). Tapi yang 
namanya politik, bisa saja terjadi. Saya berdoa agar `temen-temen jadi insyaf, 
karena keadaan di PDI Perjuangan sudah cukup parah," kata Guruh Soekarnoputra 
lagi. 

Saat gelar konferensi pers itu, suasana kongres sedang diwarnai oleh sidang 
paripurna laporan pertanggungjawaban DPP PDI Perjuangan, dilanjutkan dengan 
pemandangan umum DPD-DPD hingga malam.

Red: krisman


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke