Banyak intervensi kasus" pajak, mungkin kriteria disebut 'punya
integritas'.. :-)
Jadi rumusnya, intervensi-lah kasus" yang terkait big fish, nanti akan
diselamatkan..
big boss.. :-p

Kaya begini nasionalis? prettt..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com
skype/twitter: irwank2k2

http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/04/21/91850/-BIG-FISH-PAJAK-Sri-Mulyani-Juga-Tersenggol-Kasus-Pajak-Halliburton
http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/04/22/91896/Panja-DPR-akan-Usut-Pajak-Mantan-Wapres-AS-yang-Diintervensi-Sri-Mulyani

Panja DPR akan Usut Pajak Mantan Wapres AS yang Diintervensi Sri Mulyani
Kamis, 22 April 2010, 08:00:10 WIB
Laporan: Zul Hidayat Siregar

*Jakarta, RMOL.* Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Penegak Hukum DPR berjanji
akan segera menindaklanjuti kasus-kasus mafia pajak lainnya, selain kasus
pajak Pemilik Ramayana Group, Paulus Tumewu yang dilaporkan oleh Asosiasi
Pembayar Pajak Indonesia (APPI).

Termasuk soal kasus pajak perusahaan Halliburton Indonesia, milik mantan
Wakil Presiden Amerika Serikat, Dick Cheney, yang diduga ada keterlibatan
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Saya belum tahu kasus itu (pajak Halliburton). Tapi kalau ada datanya, kita
akan segera tindak lanjuti. Kasus apa pun," kata anggota Panja Pengawasan
Penegak Hukum DPR Ahmad Yani kepada *Rakyat Merdeka Online *sesaat lalu
(Kamis, 22/4).

Sebelumnya, kepada *Rakyat Merdeka Online*, mantan Dirjen Pajak, Fuad
Bawazier mengatakan Sri Mulyani juga terlibat dalam kasus pajak perusahaan
Halliburton Indonesia, milik mantan Wakil Presiden AS, Dick Cheney. Dari
yang ia dengar, permohonan tunggakan pajak Halliburton lolos akibat
intervensi Menkeu pula. Seingatnya kasus terjadi saat Ditjen Pajak di bawah
komando Darmin Nasution.

Menurut Fuad, di Ditjen Pajak dikenal peninjauan kembali kasus pajak secara
internal yang biasa disebut PK Kecil. Saat PK Kecil soal pajak Halliburton
itulah intervensi Sri Mulyani terjadi. *[zul]*


http://antasari.net/kasus-pajak-yang-diintervensi-sri-mulyani/

<http://antasari.net/kasus-pajak-yang-diintervensi-sri-mulyani/>
Kasus Pajak yang Diintervensi Sri Mulyani

Posted by antasari <http://antasari.net/author/antasari/> on Apr 22nd, 2010

Catatan hitam Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak hanya berlabuh pada
kasus pajak Paulus Tumewu. Satu kasus pajak lagi terungkap, perusahaan
Mantan Wakil Presiden AS Dick Cheney aman ditangan dinginnya.

“Permohonan tunggakan pajak perusahaan Halliburton Indonesia, milik mantan
Wakil Presiden AS, Dick Cheney, itu sebenarnya sudah ditolak berkali-kali
oleh Dirjen Pajak waktu itu dijabat Hadi Poernomo, tapi kemudian setelah
pergantian Dirjen ke Darmin Nasution konon atas petunjuk Menkeu akhirnya
mengabulkan Peninjauan Kembali internal

Dirjen Pajak. Disinikan jadi menimbulkan tanda tanya seolah-olah ada
titipan,” ungkap mantan Dirjen Pajak Fuad Bawazir kepada
INILAH.COM<http://inilah.com/> di
Jakarta, Kamis (22/4).

http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=251571

*KASUS PAJAK
Menkeu Harus Bertanggung Jawab*

*Adhie M Massardi, *Aktivis Gerakan Indonesia Bersih.

Jumat, 23 April 2010
JAKARTA (Suara Karya): Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati
diminta bertanggung jawab terhadap kasus dan skandal perpajakan yang kian
terkuak. Salah satunya bahkan terkait dugaan intervensi dalam kasus
penggelapan pajak pemilik PT Ramayana Lestari Sentosa, Paulus Tumewu.

"Sri Mulyani secara moral harus bertanggung jawab atas skandal perpajakan
yang terbongkar di mana-mana. Maka kalau tidak ada sanksi apa-apa, ini
sangat aneh," kata aktivis Gerakan Indonesia Bersih Adhie M Massardi di
Jakarta, kemarin (22/4).

Menurut dia, nama Sri Mulyani sudah sering dikaitkan dengan sejumlah kasus,
baik kasus dana talangan Bank Century Rp 6,7 triliun, makelar kasus pajak di
Ditjen Pajak, dan kasus perpajakan lainnya.

"Saya meyakini masih banyak penyimpangan di sektor pajak yang masih
ditutup-tutupi. Khususnya yang sekelas Paulus Tumewu (Ramayana) atau bahkan
lebih besar lagi," ujarnya.

Seperti dilaporkan Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia (APPI) di hadapan
Komisi III DPR, Selasa (20/4) lalu, Menkeu Sri Mulyani pernah memberikan
disposisi untuk menyelesaikan dugaan pengemplangan pajak bos Ramayana ini
secara damai. Disposisi ini diberikan Menkeu melalui penasihat Menkeu Bidang
Reformasi Pajak Marsillam Simanjuntak dan berlanjut ke Kejaksaan Agung saat
dipimpin Abdurrahman Saleh.

Terkait hal ini, anggota Panja Pengawasan Penegak Hukum DPR Ahmad Yani
mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti kasus-kasus mafia pajak,
selain kasus pajak pemilik Ramayana Group Paulus Tumewu yang dilaporkan oleh
APPI. Bahkan termasuk soal kasus pajak perusahaan Halliburton Indonesia,
milik mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Dick Cheney, yang di dalamnya
diduga juga ada keterlibatan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Pada 10 Mei 2010 15:54, sunny <am...@tele2.se> menulis:

>
>
> Refleksi : Bahaya bencana alam atau bahaya bencana buatan penguasa
> kleptokratik rezim neo-Mojopahit datang silih berganti menimpa kehidupan
> rakyat, jadi masalahnya bukan baru. Persoalan yang dihadapi ialah bagaimana
> bisa dihindari atau dikurangi sekecil mungkin kerugian atau penderitaan yang
> diakibatkan bagi anggota masyarakat.
>
> Mengenai kepergian Sri Mulyani Indrawati (SMI), hemat saya setiap orang
> berhak mencari kedudukan dan kehidupan lebih baik sesuai kemampuannya. Bagi
> SMI atau lainnya tidak ada perjanjian bersyarat terikat pada negara bahwa
> tidak diperkenakan berhenti selama masa jabatan. Jadi kepergian SMI adalah
> hal normal. Bye-bye baby! Ciao! Buona fortuna!
>
> Nilai tukar rupaiah melemah bukan semata-mata disebabkan oleh kepergiannya
> Sri Muljani, tetapi banyak faktor yang memperlemahkan perekonomian rezim
> kleptokratik feodal neo-Mojopahit. Sebahagian dari faktor-faktor tsb adalah
> seperti digambarkan sebagai berikut. Sesuai penelitian Polilitical an
> Economic Risk Consulting (PERC), NKRI adalah negeri terkorup di region
> Asia-Pasifik. Hal yang sama juga bisa didapati pada index Transparency
> Internaional dimana dinyatakan NKRI tergolong negeri-ngeri terkorupsi dalam
> skala dunia. Kedudukan NKRI pada tempat bernomor 111 yaitu diantara yang
> terburuk dengan Corruption Preception Index (CPI) 2,8. Rezim seperti ini
> hanya harum dan dipuja-puji oleh mereka yang diberi keuntungan rejeki.
>
> Kepergian Sri Mulyani hanya memberikan guncangan tambahan memperlemah nilai
> tukar rupiah terhadap valuta asing di pasar uang.
>
>
> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/10/08401150/Bahaya.Terselubung.dari.Mundurnya.SMI
>
> Analisis Ekonomi
> Bahaya Terselubung dari Mundurnya SMI
> Senin, 10 Mei 2010 | 08:40 WIB
>
> Oleh Faisal Basri
>
> KOMPAS.com - Paruh kedua pekan lalu pasar keuangan Indonesia tertekan.
> Setelah muncul berita pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani
> Indrawati, nilai tukar rupiah turun hampir Rp 300 atau sekitar 3 persen
> terhadap dollar AS. Kemerosotan lebih tajam terjadi di pasar saham. Indeks
> Harga Saham Gabungan melorot 7,4 persen. Reaksi seketika juga terlihat dari
> peningkatan imbal hasil obligasi negara.
>
> Pada waktu yang bersamaan, pasar keuangan dunia juga bergejolak. Mendung di
> Eropa yang dipicu oleh krisis utang Yunani mengempaskan Indeks Dow Jones,
> yang mengalami kemerosotan mingguan paling tajam sejak Maret 2009.
>
> Kita yakin reformasi telah membuat pelaku pasar domestik kian matang. Pasar
> tak bereaksi berlebihan. Kita telah cukup berhasil melalui masa-masa sulit.
> Yang kita harus lebih peduli adalah bagaimana mempercepat penguatan landasan
> untuk lebih kokoh lagi menghadapi gejolak, meredam guncangan eksternal, dan
> mendorong reformasi yang lebih terstruktur dan menyeluruh.
>
> Jika tidak, negara-negara tetangga yang sudah lebih maju akan kian
> meninggalkan kita, sedangkan negara-negara tetangga yang masih tertinggal
> akan segera menyalip kita. Lebih baik saja tak cukup!
>
> Di sinilah peran Sri Mulyani sangat menonjol. Yang paling mencolok adalah
> determinasinya dalam memutuskan saat masa-masa genting, konsistensinya
> mengawal reformasi birokrasi di kementerian vital yang sarat dengan
> praktik-praktik kotor, serta keteguhan hatinya mengatakan tidak pada
> kekuatan-kekuatan yang kerap merongrong.
>
> "Bukan merupakan kelaziman kalau pejabat aktif setingkat menteri
> menyeberang ke lembaga internasional. Yang lazim, justru sebaliknya."
>
> Pengakuan internasional terhadap sosok Sri Mulyani sangat tinggi, hampir
> tanpa cela. Tengok saja pemberitaan media massa asing minggu kemarin. The
> Wall Sreet Journal menjulukinya "Top Reformer" dan "Respected Finance
> Minister", Financial Times menyebutnya "Reform Champion".
>
> International Herald Tribune menilai kepergian Sri Mulyani ke Bank Dunia
> dengan kalimat: "..could be a major setback for a crackdown on graft and tax
> evasion in Indonesian country, which has the biggest economy of Southeast
> Asia."
>
> Dua koran Singapura menurunkan berita yang senada. Bahkan, The Straits
> Times memuat artikel dengan judul agak provokatif: "Sri Mulyani: World's
> gain, Jakarta's loss".
>
> Boleh jadi posisi sebagai salah satu dari tiga Direktur Pelaksana Bank
> Dunia cukup prestisius dan sekaligus penghargaan ataupun kepercayaan kepada
> pribadi Sri Mulyani dan Indonesia. Namun, sejauh pengenalan penulis atas
> sosok Sri Mulyani, mengemban tugas negara di negeri sendiri merupakan
> pilihan pertama baginya.
>
> Bukan merupakan kelaziman kalau pejabat aktif setingkat menteri menyeberang
> ke lembaga internasional. Yang lazim, justru sebaliknya. Bagaimanapun, bagi
> seorang nasionalis sejati, seperti juga Sri Mulyani, mengabdi kepada negara
> adalah yang utama. Setelah teruji sukses di negaranya, barulah setelah
> pensiun ditarik ke lembaga-lembaga internasional untuk berbagi maslahat
> dengan komunitas dunia.
>
> Oleh karena itu, terasa kontradiktif dan ganjil membaca penggalan berita
> utama Kompas (6 Mei 2010) berikut: "Meski menilai Sri Mulyani salah satu
> menteri terbaik dalam kabinet yang ia pimpin, Presiden Yudhoyono mengizinkan
> pengunduran diri Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Presiden berharap di
> posisi barunya Sri Mulyani dapat memperkuat hubungan Bank Dunia dengan
> negara-negara berkembang".
>
> Jika Presiden yakin bahwa Sri Mulyani adalah aset berharga bagi bangsa,
> mengapa Presiden tidak menolak seketika permohonan pengunduran diri Sri
> Mulyani. Kalaupun ditolak, kita agaknya yakin Sri Mulyani tak akan "mutung".
> Justru ia bangga dan semakin teguh melanjutkan pengabdian karena beroleh
> penguatan komitmen dukungan dari atasannya.
>
> Namun, kalau pertimbangan politik yang dominan, benar adanya ucapan Ketua
> Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang mengakui bahwa mundurnya Menkeu
> bisa menjadi faktor penyejuk politik nasional (Kompas, 6 Mei 2010).
>
> Mengabulkan permohonan mundur Sri Mulyani bisa pula merupakan sinyal kurang
> teguhnya pemimpin tertinggi menghadapi tekanan politik kelompok-kelompok
> kepentingan yang terganggu kekuatan reformis dan gelombang keniscayaan
> perubahan. Mereka yang terancam dari comfort zone.
>
> Memang, kita tak memiliki kemewahan untuk menarik garis pemisah yang tegas
> antara masa otoritarianisme Orde Baru dan masa Reformasi. Akibatnya,
> kekuatan-kekuatan lama dengan mudah menyusup terang-terangan ke
> relung-relung kekuasaan. Mereka dengan cepat mengonsolidasikan diri,
> menghimpun kembali kekuatan. Bahkan, kekuatan mereka sekarang telah berlipat
> ganda.
>
> Tumpukan utang berganti dengan limpahan kekayaan yang dihimpun dari praktik
> dwifungsi bentuk baru: penguasa-pengusaha, yang tak lagi berjarak. Dwifungsi
> yang lebih "bengis" daripada dwifungsi ABRI.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>



-- 

Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
blog: http://irwank.blogspot.com
skype: irwank2k2
twitter: http://twitter.com/irwank2k2


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com
5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com
6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    ppiindia-dig...@yahoogroups.com 
    ppiindia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke