Selain Halliburton, saya baca Exxon juga menunggak pajak. Padahal itu 
perusahaan untungnya "ruarrr biasa". Mencapai US$ 40 milyar lebih....

http://www.pajakonline.com/engine/artikel/art.php?artid=5015
Lima Kontraktor Migas Menunggak Pajak Rp1,5 Triliun

Koran Jakarta, Sabtu 21 Februari 2009
JAKARTA – Lima kontraktor asing di sektor minyak dan gas (migas) menunggak 
pembayaran pajak penghasilan (PPh) sebesar 113,1 juta dollar AS atau sekitar 
1,2 triliun rupiah.

Lima perusahaan itu antara lain ExxonMobil Oil Indonesia Inc, JOB 
Pertamina-Golden Spike Raja Blok, Kangean Energy Indonesia Ltd, Santos UK 
(Kakap 2) Ltd, dan JOB Kodeco Energy Co Ltd.

Hal itu terungkap dalam dokumen penjelasan Menteri Keuangan kepada Panitia 
Angket DPR mengenai kebijakan pemerintah mengenai minyak dan gas di Jakarta, 
Kamis (19/2).

Dalam dokumen itu dikatakan total pokok pajak lima perusahaan tersebut mencapai 
85,44 juta dollar AS. Sedangkan sanksi bunganya mencapai 27,67 juta dollar AS. 
Dan dalam dokumen itu, yang merupakan hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan 
Pembangunan (BPKP), sudah diterbitkan penagihannya.

===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id
Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
Belajar Islam via SMS:
http://media-islam.or.id/2008/01/14/dakwah-syiar-islam-lewat-sms-mobile-phone


--- Pada Sel, 11/5/10, Irwan Kurniawan <irwank...@gmail.com> menulis:

> Dari: Irwan Kurniawan <irwank...@gmail.com>
> Judul: Re: [ppiindia] Bahaya Terselubung dari Mundurnya SMI
> Kepada: ppiindia@yahoogroups.com
> Cc: cik...@yahoogroups.com
> Tanggal: Selasa, 11 Mei, 2010, 12:16 AM
> Banyak intervensi kasus" pajak,
> mungkin kriteria disebut 'punya
> integritas'.. :-)
> Jadi rumusnya, intervensi-lah kasus" yang terkait big fish,
> nanti akan
> diselamatkan..
> big boss.. :-p
> 
> Kaya begini nasionalis? prettt..
> 
> -- 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K
> "Better team works could lead us to better results"
> http://irwank.blogspot.com
> skype/twitter: irwank2k2
> 
> http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/04/21/91850/-BIG-FISH-PAJAK-Sri-Mulyani-Juga-Tersenggol-Kasus-Pajak-Halliburton
> http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/04/22/91896/Panja-DPR-akan-Usut-Pajak-Mantan-Wapres-AS-yang-Diintervensi-Sri-Mulyani
> 
> Panja DPR akan Usut Pajak Mantan Wapres AS yang
> Diintervensi Sri Mulyani
> Kamis, 22 April 2010, 08:00:10 WIB
> Laporan: Zul Hidayat Siregar
> 
> *Jakarta, RMOL.* Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Penegak
> Hukum DPR berjanji
> akan segera menindaklanjuti kasus-kasus mafia pajak
> lainnya, selain kasus
> pajak Pemilik Ramayana Group, Paulus Tumewu yang dilaporkan
> oleh Asosiasi
> Pembayar Pajak Indonesia (APPI).
> 
> Termasuk soal kasus pajak perusahaan Halliburton Indonesia,
> milik mantan
> Wakil Presiden Amerika Serikat, Dick Cheney, yang diduga
> ada keterlibatan
> Menteri Keuangan Sri Mulyani.
> 
> "Saya belum tahu kasus itu (pajak Halliburton). Tapi kalau
> ada datanya, kita
> akan segera tindak lanjuti. Kasus apa pun," kata anggota
> Panja Pengawasan
> Penegak Hukum DPR Ahmad Yani kepada *Rakyat Merdeka Online
> *sesaat lalu
> (Kamis, 22/4).
> 
> Sebelumnya, kepada *Rakyat Merdeka Online*, mantan Dirjen
> Pajak, Fuad
> Bawazier mengatakan Sri Mulyani juga terlibat dalam kasus
> pajak perusahaan
> Halliburton Indonesia, milik mantan Wakil Presiden AS, Dick
> Cheney. Dari
> yang ia dengar, permohonan tunggakan pajak Halliburton
> lolos akibat
> intervensi Menkeu pula. Seingatnya kasus terjadi saat
> Ditjen Pajak di bawah
> komando Darmin Nasution.
> 
> Menurut Fuad, di Ditjen Pajak dikenal peninjauan kembali
> kasus pajak secara
> internal yang biasa disebut PK Kecil. Saat PK Kecil soal
> pajak Halliburton
> itulah intervensi Sri Mulyani terjadi. *[zul]*
> 
> 
> http://antasari.net/kasus-pajak-yang-diintervensi-sri-mulyani/
> 
> <http://antasari.net/kasus-pajak-yang-diintervensi-sri-mulyani/>
> Kasus Pajak yang Diintervensi Sri Mulyani
> 
> Posted by antasari <http://antasari.net/author/antasari/> on Apr 22nd,
> 2010
> 
> Catatan hitam Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak
> hanya berlabuh pada
> kasus pajak Paulus Tumewu. Satu kasus pajak lagi terungkap,
> perusahaan
> Mantan Wakil Presiden AS Dick Cheney aman ditangan
> dinginnya.
> 
> “Permohonan tunggakan pajak perusahaan Halliburton
> Indonesia, milik mantan
> Wakil Presiden AS, Dick Cheney, itu sebenarnya sudah
> ditolak berkali-kali
> oleh Dirjen Pajak waktu itu dijabat Hadi Poernomo, tapi
> kemudian setelah
> pergantian Dirjen ke Darmin Nasution konon atas petunjuk
> Menkeu akhirnya
> mengabulkan Peninjauan Kembali internal
> 
> Dirjen Pajak. Disinikan jadi menimbulkan tanda tanya
> seolah-olah ada
> titipan,” ungkap mantan Dirjen Pajak Fuad Bawazir kepada
> INILAH.COM<http://inilah.com/> di
> Jakarta, Kamis (22/4).
> 
> http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=251571
> 
> *KASUS PAJAK
> Menkeu Harus Bertanggung Jawab*
> 
> *Adhie M Massardi, *Aktivis Gerakan Indonesia Bersih.
> 
> Jumat, 23 April 2010
> JAKARTA (Suara Karya): Menteri Keuangan (Menkeu) Sri
> Mulyani Indrawati
> diminta bertanggung jawab terhadap kasus dan skandal
> perpajakan yang kian
> terkuak. Salah satunya bahkan terkait dugaan intervensi
> dalam kasus
> penggelapan pajak pemilik PT Ramayana Lestari Sentosa,
> Paulus Tumewu.
> 
> "Sri Mulyani secara moral harus bertanggung jawab atas
> skandal perpajakan
> yang terbongkar di mana-mana. Maka kalau tidak ada sanksi
> apa-apa, ini
> sangat aneh," kata aktivis Gerakan Indonesia Bersih Adhie M
> Massardi di
> Jakarta, kemarin (22/4).
> 
> Menurut dia, nama Sri Mulyani sudah sering dikaitkan dengan
> sejumlah kasus,
> baik kasus dana talangan Bank Century Rp 6,7 triliun,
> makelar kasus pajak di
> Ditjen Pajak, dan kasus perpajakan lainnya.
> 
> "Saya meyakini masih banyak penyimpangan di sektor pajak
> yang masih
> ditutup-tutupi. Khususnya yang sekelas Paulus Tumewu
> (Ramayana) atau bahkan
> lebih besar lagi," ujarnya.
> 
> Seperti dilaporkan Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia (APPI)
> di hadapan
> Komisi III DPR, Selasa (20/4) lalu, Menkeu Sri Mulyani
> pernah memberikan
> disposisi untuk menyelesaikan dugaan pengemplangan pajak
> bos Ramayana ini
> secara damai. Disposisi ini diberikan Menkeu melalui
> penasihat Menkeu Bidang
> Reformasi Pajak Marsillam Simanjuntak dan berlanjut ke
> Kejaksaan Agung saat
> dipimpin Abdurrahman Saleh.
> 
> Terkait hal ini, anggota Panja Pengawasan Penegak Hukum DPR
> Ahmad Yani
> mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti
> kasus-kasus mafia pajak,
> selain kasus pajak pemilik Ramayana Group Paulus Tumewu
> yang dilaporkan oleh
> APPI. Bahkan termasuk soal kasus pajak perusahaan
> Halliburton Indonesia,
> milik mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Dick Cheney,
> yang di dalamnya
> diduga juga ada keterlibatan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
> 
> Pada 10 Mei 2010 15:54, sunny <am...@tele2.se>
> menulis:
> 
> >
> >
> > Refleksi : Bahaya bencana alam atau bahaya bencana
> buatan penguasa
> > kleptokratik rezim neo-Mojopahit datang silih berganti
> menimpa kehidupan
> > rakyat, jadi masalahnya bukan baru. Persoalan yang
> dihadapi ialah bagaimana
> > bisa dihindari atau dikurangi sekecil mungkin kerugian
> atau penderitaan yang
> > diakibatkan bagi anggota masyarakat.
> >
> > Mengenai kepergian Sri Mulyani Indrawati (SMI), hemat
> saya setiap orang
> > berhak mencari kedudukan dan kehidupan lebih baik
> sesuai kemampuannya. Bagi
> > SMI atau lainnya tidak ada perjanjian bersyarat
> terikat pada negara bahwa
> > tidak diperkenakan berhenti selama masa jabatan. Jadi
> kepergian SMI adalah
> > hal normal. Bye-bye baby! Ciao! Buona fortuna!
> >
> > Nilai tukar rupaiah melemah bukan semata-mata
> disebabkan oleh kepergiannya
> > Sri Muljani, tetapi banyak faktor yang memperlemahkan
> perekonomian rezim
> > kleptokratik feodal neo-Mojopahit. Sebahagian dari
> faktor-faktor tsb adalah
> > seperti digambarkan sebagai berikut. Sesuai penelitian
> Polilitical an
> > Economic Risk Consulting (PERC), NKRI adalah negeri
> terkorup di region
> > Asia-Pasifik. Hal yang sama juga bisa didapati pada
> index Transparency
> > Internaional dimana dinyatakan NKRI tergolong
> negeri-ngeri terkorupsi dalam
> > skala dunia. Kedudukan NKRI pada tempat bernomor 111
> yaitu diantara yang
> > terburuk dengan Corruption Preception Index (CPI) 2,8.
> Rezim seperti ini
> > hanya harum dan dipuja-puji oleh mereka yang diberi
> keuntungan rejeki.
> >
> > Kepergian Sri Mulyani hanya memberikan guncangan
> tambahan memperlemah nilai
> > tukar rupiah terhadap valuta asing di pasar uang.
> >
> >
> > http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/10/08401150/Bahaya.Terselubung.dari.Mundurnya.SMI
> >
> > Analisis Ekonomi
> > Bahaya Terselubung dari Mundurnya SMI
> > Senin, 10 Mei 2010 | 08:40 WIB
> >
> > Oleh Faisal Basri
> >
> > KOMPAS.com - Paruh kedua pekan lalu pasar keuangan
> Indonesia tertekan.
> > Setelah muncul berita pengunduran diri Menteri
> Keuangan Sri Mulyani
> > Indrawati, nilai tukar rupiah turun hampir Rp 300 atau
> sekitar 3 persen
> > terhadap dollar AS. Kemerosotan lebih tajam terjadi di
> pasar saham. Indeks
> > Harga Saham Gabungan melorot 7,4 persen. Reaksi
> seketika juga terlihat dari
> > peningkatan imbal hasil obligasi negara.
> >
> > Pada waktu yang bersamaan, pasar keuangan dunia juga
> bergejolak. Mendung di
> > Eropa yang dipicu oleh krisis utang Yunani
> mengempaskan Indeks Dow Jones,
> > yang mengalami kemerosotan mingguan paling tajam sejak
> Maret 2009.
> >
> > Kita yakin reformasi telah membuat pelaku pasar
> domestik kian matang. Pasar
> > tak bereaksi berlebihan. Kita telah cukup berhasil
> melalui masa-masa sulit.
> > Yang kita harus lebih peduli adalah bagaimana
> mempercepat penguatan landasan
> > untuk lebih kokoh lagi menghadapi gejolak, meredam
> guncangan eksternal, dan
> > mendorong reformasi yang lebih terstruktur dan
> menyeluruh.
> >
> > Jika tidak, negara-negara tetangga yang sudah lebih
> maju akan kian
> > meninggalkan kita, sedangkan negara-negara tetangga
> yang masih tertinggal
> > akan segera menyalip kita. Lebih baik saja tak cukup!
> >
> > Di sinilah peran Sri Mulyani sangat menonjol. Yang
> paling mencolok adalah
> > determinasinya dalam memutuskan saat masa-masa
> genting, konsistensinya
> > mengawal reformasi birokrasi di kementerian vital yang
> sarat dengan
> > praktik-praktik kotor, serta keteguhan hatinya
> mengatakan tidak pada
> > kekuatan-kekuatan yang kerap merongrong.
> >
> > "Bukan merupakan kelaziman kalau pejabat aktif
> setingkat menteri
> > menyeberang ke lembaga internasional. Yang lazim,
> justru sebaliknya."
> >
> > Pengakuan internasional terhadap sosok Sri Mulyani
> sangat tinggi, hampir
> > tanpa cela. Tengok saja pemberitaan media massa asing
> minggu kemarin. The
> > Wall Sreet Journal menjulukinya "Top Reformer" dan
> "Respected Finance
> > Minister", Financial Times menyebutnya "Reform
> Champion".
> >
> > International Herald Tribune menilai kepergian Sri
> Mulyani ke Bank Dunia
> > dengan kalimat: "..could be a major setback for a
> crackdown on graft and tax
> > evasion in Indonesian country, which has the biggest
> economy of Southeast
> > Asia."
> >
> > Dua koran Singapura menurunkan berita yang senada.
> Bahkan, The Straits
> > Times memuat artikel dengan judul agak provokatif:
> "Sri Mulyani: World's
> > gain, Jakarta's loss".
> >
> > Boleh jadi posisi sebagai salah satu dari tiga
> Direktur Pelaksana Bank
> > Dunia cukup prestisius dan sekaligus penghargaan
> ataupun kepercayaan kepada
> > pribadi Sri Mulyani dan Indonesia. Namun, sejauh
> pengenalan penulis atas
> > sosok Sri Mulyani, mengemban tugas negara di negeri
> sendiri merupakan
> > pilihan pertama baginya.
> >
> > Bukan merupakan kelaziman kalau pejabat aktif
> setingkat menteri menyeberang
> > ke lembaga internasional. Yang lazim, justru
> sebaliknya. Bagaimanapun, bagi
> > seorang nasionalis sejati, seperti juga Sri Mulyani,
> mengabdi kepada negara
> > adalah yang utama. Setelah teruji sukses di negaranya,
> barulah setelah
> > pensiun ditarik ke lembaga-lembaga internasional untuk
> berbagi maslahat
> > dengan komunitas dunia.
> >
> > Oleh karena itu, terasa kontradiktif dan ganjil
> membaca penggalan berita
> > utama Kompas (6 Mei 2010) berikut: "Meski menilai Sri
> Mulyani salah satu
> > menteri terbaik dalam kabinet yang ia pimpin, Presiden
> Yudhoyono mengizinkan
> > pengunduran diri Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
> Presiden berharap di
> > posisi barunya Sri Mulyani dapat memperkuat hubungan
> Bank Dunia dengan
> > negara-negara berkembang".
> >
> > Jika Presiden yakin bahwa Sri Mulyani adalah aset
> berharga bagi bangsa,
> > mengapa Presiden tidak menolak seketika permohonan
> pengunduran diri Sri
> > Mulyani. Kalaupun ditolak, kita agaknya yakin Sri
> Mulyani tak akan "mutung".
> > Justru ia bangga dan semakin teguh melanjutkan
> pengabdian karena beroleh
> > penguatan komitmen dukungan dari atasannya.
> >
> > Namun, kalau pertimbangan politik yang dominan, benar
> adanya ucapan Ketua
> > Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang mengakui
> bahwa mundurnya Menkeu
> > bisa menjadi faktor penyejuk politik nasional (Kompas,
> 6 Mei 2010).
> >
> > Mengabulkan permohonan mundur Sri Mulyani bisa pula
> merupakan sinyal kurang
> > teguhnya pemimpin tertinggi menghadapi tekanan politik
> kelompok-kelompok
> > kepentingan yang terganggu kekuatan reformis dan
> gelombang keniscayaan
> > perubahan. Mereka yang terancam dari comfort zone.
> >
> > Memang, kita tak memiliki kemewahan untuk menarik
> garis pemisah yang tegas
> > antara masa otoritarianisme Orde Baru dan masa
> Reformasi. Akibatnya,
> > kekuatan-kekuatan lama dengan mudah menyusup
> terang-terangan ke
> > relung-relung kekuasaan. Mereka dengan cepat
> mengonsolidasikan diri,
> > menghimpun kembali kekuatan. Bahkan, kekuatan mereka
> sekarang telah berlipat
> > ganda.
> >
> > Tumpukan utang berganti dengan limpahan kekayaan yang
> dihimpun dari praktik
> > dwifungsi bentuk baru: penguasa-pengusaha, yang tak
> lagi berjarak. Dwifungsi
> > yang lebih "bengis" daripada dwifungsi ABRI.
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >  
> >
> 
> 
> 
> -- 
> 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K
> "Better team works could lead us to better results"
> blog: http://irwank.blogspot.com
> skype: irwank2k2
> twitter: http://twitter.com/irwank2k2
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan.
> Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared
> Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali
> sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan
> dikomentari.
> 3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
> 4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com
> 5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com
> 6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
>     ppiindia-fullfeatu...@yahoogroups.com
> 
> 
> 



Reply via email to