Refleksi : Letak geografis Ciamis  bertetangga dengan pusat kekuasaan kaum 
perampok, jadi sebagai mahluk ciptaan Illahi yang dianugerahi kemampuan meniru, 
maka tentu saja mereka bisa meniru tetangga mereka mahluk manusia  yaitu para 
petinggi kaum penguasa rezim neo-Mojopahit. 

Monyet-monyet ini seperti juga harimau dan gajah di Sumatera yang menyerang 
ladang para petani transmigran, disebabkan karena lingkungan  mereka  untuk 
mencari makanan kian hari bukan saja kian berkurang menjadi sempit,  tetapi 
menghilang untuk selama-lamanya. 

Bila diperbandingkan perbedaan antara monyet-monyet di Ciamis dan kaum petinggi 
penguasa NKRI  yang merampok rakyat, ialah monyet-monyet ini terpaksa mencari 
makan untuk hidup, sedangkan para petinggi penguasa NKRI yang tidak lapar 
merampok rakyat demi memperkaya diri  untuk hidup di alam nirwana. 

  

http://www.tempointeraktif.com/hg/bandung/2010/05/11/brk,20100511-247058,id.html

Kawanan Monyet Misterius Merampok Makanan Warga Ciamis 

Selasa, 11 Mei 2010 | 09:39 WIB


TEMPO Interaktif, Ciamis - Sudah tiga pekan ini, segerombolan monyet mistreius 
yang datang secara tiba-tiba kerap meresahkan puluhan warga Dusun Cieurih, Blok 
Pasirastana, Desa Cieurih Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Kawanan monyet tersebut selain merusak beberapa rumah milik warga, juga 
menjarah makanan yang berada di sekeliling dusun tersebut. Monyet-monyet 
tersebut tidak segan masuk ke dapur milik warga serta mengambil makanan yang 
ada. "Datangnya secara bergerombol dan tiba-tiba,"ujar Hendi Ool, salah seorang 
warga Pasirastana, Selasa (11/5).

Kedatangan monyet-monyet tersebut ujar Hendi dikeluhkan warga, disamping 
jumlahnya yang terus bertambah, kedatangan monyet-monyet tersebut kerap merusak 
atap rumah layaknya manusia. Hingga tak jarang mereka merusak apa saja yang ada 
didalamnya. "Awalnya hanya dua ekor, "ujar Dia. "Namun jumlahnya terus 
bertambah dan terus bikin ulah."

Hal yang sama dialami oleh warga lainnya Sukiman, 60 tahun, kedatangan 
monyet-monyet tersebut mengganggu aktifitas berkebun warga. Beberapa jenis 
tumbuhan berbuah pun nyaris tak berbekas setelah dijarah kawanan monyet 
tersebut. "Pisang yang masih kecil pun ikut ludes," ujar dia.

Sementara itu, tokoh masyarakat Pasirastana Arisman mengakui sudah tiga pekan 
ini beberapa rumah warga terutama dibagian genting dan atap rumah warga dirusak 
kawanan monyet. Kawanan tersebut masuk lewat genting sehingga banyak genting 
yang pecah.

Dirinya bersama warga hingga kini belum berani bertindak labih jauh untuk 
mengusir kawanan monyet tersebut kerena khawatir kawanan monyet tersebut 
datangnya dari makam keramat Karangkamal yang letaknya di sebelah Dusun Ciuerih.

Namun ia bersama warga telah melakukan konsultasi dengan sesepuh dan jurukunci 
makam Karangkamal menanyakan ihwal kawanan monyet tersebut. "Memang setiap 
tahun selalu ada monyet yang datang dari makam tersebut,"ujar Dia. "Namun 
biasannya hanya numpang lewat saja tidak bikin ulah seperti monyet-monyet saat 
ini,". 

JAYADI SUPRIADIN 








[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke