Presiden Minta KEN dan KIN segera Bekerja
 
 
  
 
 Antara - 1 jam 27 menit lalu
 
 
 
 

 
 
 
 
 Presiden Minta KEN dan KIN segera Bekerja
  
 
  

 Jakarta
(ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Komite Ekonomi
Nasional dan Komite Inovasi Nasional segera bekerja dan bisa memberikan
rekomendasi kepada Presiden dalam waktu enam bulan mendatang.

 "Komite
ini penelaah `policy` dan kemudian memberikan `policy` rekomendasi pada
presiden di bidang ekonomi dan inovasi. Tidak perlu tumpang tindih
dengan kabinet dan pemerintah," kata Presiden ketika memberikan
pengarahan kepada anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan Komite
Inovasi Nasional (KIN) itu di Istana Negara Jakarta, Selasa sore.

 Kepala
Negara mengatakan, peran kedua komite itu sangat penting untuk
memberikan masukan kepada pemerintah khususnya Presiden terkait
sejumlah hal yang memerlukan penelaahan mendalam, baik di bidang
ekonomi dan inovasi.

 "Sering tidak cukup waktu yang ada dalam
pemerintahan untuk memikirkan telaah kritis `policy`, maka diperlukan
komite ini dengan fokus dan secara komprehensif menelaah sesuatu dan
akhirnya memberikan rekomendasi terkait kebijakan," kata Kepala Negara.
 Presiden
Yudhoyono menegaskan, ada sejumlah hal yang dimintakan telaah dari
komite tersebut dan dalam enam bulan ke depan rekomendasi itu sudah
bisa selesai.

 "Mudah-mudahan bisa selesai dalam enam bulan. Kita akan dayagunakan dengan 
baik, untuk penyempurnaan `policy`," tegasnya.

 Bagi
Komite Ekonomi Nasional yang diketuai oleh Chairul Tanjung, Presiden
menugaskan, delapan hal yang perlu ditelaah dan segera diberikan
rekomendasi.
 Yang pertama, Kepala Negara meminta agar KEN
menelaah postur dan skema APBN sebagai salah satu alat utama
pemerintahan dan mendorong pengurangan hutang luar negeri secara jangka
panjang.

 "Yang kedua, `economic connectivity`, domestik
ekonomi, domestik market, sehingga bisa timbul perdagangan dalam negeri
yang bagus. Beri rekomendasi bagaimana `grand design economic
connectivity` termasuk `national logistic`," kata Presiden.

 Berikutnya
berturut-turut, upaya pemerintah untuk mencapai pertumbuhan yang stabil
dan berkelanjutan, pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran dan
lapangan kerja, ketahanan pangan dan air, ketahanan energi dan
bagaimana `policy` yang dikembangkan agar sumber pembiayaan dalam
negeri semakin besar dan kuat seraya mengurangi beban hutan luar negeri.

 Sementara
untuk Komite Inovasi Nasional yang diketuai oleh Prof Zuhal, ditugaskan
menelaah sejumlah bidang dalam jangka pendek dan menengah.

 Untuk
jangka panjang bagaimana bisa membangun "knowledge society",
bersama-sama membangun gaya hidup yang ramah lingkungan, membangun
"enterprenership", membangun masyarakat kreatif. inovatif sehingga
ekonomi kreatif tumbuh.

 Sementara untuk jangka menengah,
antara lain masalah ketahanan pangan, air dan energi, kesehatan,inovasi
bidang kelautan dan maritim, pertahanan dan teknologi persenjataan
serta transportasi, teknologi informasi dan ekonomi kreatif.

 Komite ekonomi nasional terdiri dari ketua Chairul Tanjung, wakil Dr Chatib 
Basri, sekretaris Aviliani SE MSi

 Anggota
Dr Ninasapti Triaswati, Umar Juoro MA MAPE, Christianto Wibisono, John
A Prasetio, Faisal H Basr MA, TP Rachmat, Dra Siti Hartati Murdaya,
James T Riady, Dr Raden Pardede, Dr Djisman S Simanjuntak, Dr HS
Dillon, Pieter Gontha, Prof Dr Hermanto Siregar, Chris Canter, Prof
Irzan Tandjung PhD, Prof Dr Badia Perizade MBA, Dr M Syafii Antonio,
Sharif Cicip Sutardjo, Erwin Aksa, Sandiaga Uno MBA, Dr Purbaya Yudhi
Sadewa.

 Sementara Komite Inovasi Nasional ketua Prof Dr Ir
Zuhal MSc EE, Wakil dijabat oleh rektor IPB sekretaris Prof Dr Freddy
Permana Zen, MS MSc DSc.

 Anggota Prof Dr Sangkot Marzuki DSc,
Prof.Dr Sahari Besari, Dr Ninok Leksono MA, Prof Drs Umar A Jenie MSc
Apt PhD, Dr Ir Marzan A Iskandar MSc, Dr Ir Idwan Suhardi, Dr Lukman
Hakim MSc, Prof Bustanul Arifin MS PhD, Ir Amir Sambodo MBA, Rachmat
Gobel, Dr Ing Ilham A Habibie, Prof Dr Tien Muchtadi MS, Dr Ir Anton
Apriantono MS, Prof Dr Arief Rahman MPd, Ir Jusman Syafii Djamal, Dr
Bambang Kesowo SH LL M, Betty Setiastuti Alisjahbana, Tri Mumpuni
Wiyatno, Rektor UI, ITB, UGM, ITS, Unhas, Syah Kuala, Cendrawasih,
Pattimura dan Udayana.



      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to