http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2010080100201915

      Minggu, 1 Agustus 2010 
     

      BURAS 
     
     
     

Sihir Setan Gundul bin Nanoteknologi!

       
      H. Bambang Eka Wijaya



      SEORANG tokoh dari desa Umar datang menemuinya di kota. "Warga desa kita 
resah!" keluh sang tokoh. "Ada sepasang setan gundul ahli sihir!"

      "Setan gundul seperti apa?" potong Umar.

      "Sebetulnya setan gundul itu julukan dari warga desa buat sepasang 
suami-istri pensiunan dengan kepala sama-sama botak, yang dikirim yayasan 
tinggal di kompleks tepian desa kita!" jelas tokoh.

      "Yang itu! Aku jumpa waktu mudik Lebaran!" timpal Umar. "Tak mungkin 
mereka main sihir!"

      "Kalau tak melihat sendiri memang tak percaya!" tegas tokoh. "Warga desa 
yang melihat langsung menyimpulkan itu sihir! Ceritanya, Pak Joyo pingsan. 
Suami-istri itu datang membawa kopor berisi botol-botol kosong. Si istri 
mencolok lengan kiri dengan jarum infus yang nyambung ke botol kosong dari 
kopornya, suaminya melakukan hal serupa di lengan kanan juga dengan botol 
kosong! Keduanya berkali-kali menukar botol kosong itu dengan botol kosong 
lainnya. Akhirnya, setelah satu jam lebih ke botol terakhir milik istrinya, 
mengalir cairan mirip lemak dari dalam tubuh Pak Joyo! Tak lama Pak Joyo sadar 
dan menyatakan tubuhnya merasa sehat! Warga yakin, botol-botol kosong itu 
tempat para jin pelaksana sihirnya!"

      "Itu bukan sihir!" tegas Umar. "Bapak itu ahli nanoteknologi, bisa 
membuat mesin-mesin berukuran sepermiliar (nano) meter, atau 10 pangkat minus 
9. Istrinya ahli mikrobioteknologi, kerjanya membuat virus dari beragam enzim 
untuk menghasilkan virus yang dibutuhkan!"

      "Apa ada teknologi seperti itu?" potong tokoh.

      "Maka itu, jangan tergesa menuduh sihir!" tegas Umar. "Jangan-jangan Pak 
Joyo kena serangan jantung atau malah strok! Untung cepat datang bantuan 
pasangan ilmu mutakhir!"

      "Kalau tak terlihat mata, sepermiliar meter begitu, bagaimana mereka 
menanganinya?" kejar tokoh.

      "Pakai scanning tunneling microscopy (STM) dan atomic force 
microscopy--AFM!" jelas Umar. "Tak cuma kecilnya ukuran yang ditangani 
alat-alat itu, kecepatan proses kerja atomiknya juga mencapai 
nanoseconds--sepermiliar detik! Kecil dan cepatnya nanotek itu jadi unggulan 
teknologi informasi! Intel, tahun 2005 merelis static random access memory 
(SRAM) 70 MB--mega (juta) bit--chip sebesar kuku itu berisi 500 juta 
transistor! Kini, persaingan chip di ponsel kita sudah di tataran GB--giga 
(miliar) bit per detik--1000 kali lebih cepat dari lima tahun lalu!"

      "Uedan!" entak tokoh. "Kemajuan pengetahuan sudah sejauh itu, pendidikan 
kita bagaimana?"

      "Dunia pendidikan kita masih sibuk mencari tambahan kutipan pada orang 
tua murid!" jawab Umar. ***
     


 Cetak Berita 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke