http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=258951
KEMITRAAN Wartawan dengan Polisi, Ibarat Dua Sisi Mata Uang Selasa, 3 Agustus 2010 Kampung Lengkong RT 02/RW 05, Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, merupakan salah satu daerah tertinggal di Kabupaten Bogor. Sekilas, dusun yang terletak di bawah Lembah Lido ini aman-aman saja dan tidak begitu menonjol aktivitasnya. Tapi, siapa menyangka potensi ancaman kamtibmas di daerah ini tinggi? Persoalan itu mencuat saat berlangsung paparan "Desaku Permai" dalam outward bound (outbond) Polda Metro Jaya dengan wartawan media massa di Lido, Sukabumi, 30 - 31 Juli 2010. Dalam paparan tersebut, peserta outbound yang berjumlah 121 yang terdiri dari pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) serta wartawan cetak dan elektronik itu memang diharuskan untuk meneropong dari dekat aktivitas di dusun tersebut. Apakah potensi ancaman yang dimaksud? Para peserta yang terbagi dalam delapan sindikat (kelompok) punya pendapat sendiri-sendiri. Ada yang mengatakan Kampung Lengkong jauh dari sentuhan pembinaan kamtibmas (Babinkamtibmas), sehingga gangguan keamanan bagaikan bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu. Kemudian infrastruktur (jalan dan penerangan) yang belum terbangun di daerah ini sangat berpotensi menimbulkan kerawanan sosial. Ada juga sindikat yang berpendapat, kemiskinan di Lengkong menjadi faktor utama rawannya kejahatan, misalnya timbulnya ijon, prostitusi, dan premanisme. "Desaku Permai" merupakan salah satu materi dalam outbound dua hari tersebut. Uniknya, dalam melakukan reportase ke Lengkong, setiap sindikat dibekali dengan seekor kambing. "Kambing yang dibawa harus dikembalikan dalam keadaan utuh," ujar instruktur sebelum berangkat. Bisa dibayangkan, betapa repotnya masing-masing sindikat melakukan reportase sambil membawa kambing. Sebab, sebagian besar kambing ternyata ngambek ketika diajak jalan. Terpaksa kambing yang rewel harus dibujuk (diberi makanan) biar mau menuruti perintah anggota sindikat. Tak jarang anggota sindikat harus menggotong kambing itu, agar bisa kembali utuh seperti perintah instruktur. Lalu, mengapa harus melibatkan kambing? Komandan outbound Kombes (Purn) Herman Rasyid mengatakan, keikutsertaan kambing jangan dipakai alasan untuk tidak menyelesaikan tugas reportase. "Meski banyak halangan, tugas harus tetap diselesaikan. Sindikat bisa berbagi tugas, siapa yang menjaga kambing dan siapa yang ditugasi melakukan reportase," kata Herman Rasyid. Utamakan Kerja Tim Materi lain adalah voli pantai. Namun, voli di outbound beda dengan voli pantai lazimnya. Sebab, dalam voli outbound, net ditutup terpal (supaya pemain tidak bisa melihat musuh) dan pemainnya 10 orang dengan memainkan dua bola. Bisa dibayangkan, sudah pasti permainannya kacau balau. Makna permainan tersebut, menurut Herman Rasyid, yaitu untuk memupuk kerja sama, kecerdikan, dan keberanian mengambil keputusan. "Dalam setiap permainan tim, kita tidak selalu harus mencari menang-kalah. Tapi, yang paling utama adalah kemampuan bekerja sama, kesiapan dan menerapkan keputusan secara cepat dan tepat," kata lulusan Akpol 1970 itu. Materi yang tak kalah menarik adalah latihan menembak. Setiap peserta diberi kesempatan memuntahkan lima peluru panas ke lima sasaran. Senjata yang dipakai adalah pistol jenis revolver dibawah arahan langsung Komisaris Suwandi (instruktur senior). Jarak tembak hanya 50 meter dari tempat bidikan. "Latihan ini untuk menambah pengetahuan, melatih kesabaran, menguji konsentrasi, tepat sasaran sampai target mengendalikan emosi," kata Komisaris Suwandi. Kegiatan outbound yang dibuka Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo merupakan implementasi dari UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Tujuannya, menurut Kabid Humas Kombes Pol Boy Rafli Amar, menjalin kemitraan dan membangun jejaring kerja polisi dan wartawan sejalan dengan grand strategy Polri 2010-2014 (partnership and networking building). "Pasca-UU No 14 2008, Polri membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang tersebar di polres, polsek dan masing-masing satuan kerja kepolisian. Keberadaan PPID untuk membuka akses informasi dengan masyarakat. Kegiatan outbound merupakan salah satu sarana untuk menjalin kemitraan yang saling membutuhkan," kata Boy Rafli. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo mengatakan, hubungan wartawan dengan polisi ibarat dua sisi mata uang. Kalau salah satu sisi itu hilang, uang tersebut tidak laku. "We are nothing without you. Kami tidak berarti apa-apa tanpa Anda. Begitu pula sebaliknya. Dan, semua itu muaranya untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu, kemitraan harus terus ditingkatkan," kata Kapolda dalam sambutan pembukaan acara itu. (Sadono Priyo) [Non-text portions of this message have been removed]