Refleksi : Wah hebat sekali kemajauan Indonesia merdeka selama 65 tahun, 
anggota masyarakat berpendapatan rendah  diberi pelayanan kesehatan gratis pada 
rumah sakit berkatagori kelas tiga. Lahir kelas III, hidup kelas III, mati pun 
kelas III!

Pelayanan kelas dua dan kelas satu untuk siapa, Pak?

http://www.lampungpost.com/aktual/berita.php?id=19377


      Kamis, 19 Agustus 2010 
     

      KESEHATAN 
     
     
     

Pemerintah Berikan Persalinan Gratis


      JAKARTA (LampostOnline): Pascapidato kenegaraan Presiden SBY di depan 
anggota DPR, pemerintah meningkatkan program kesehatan. Salah satunya adalah 
memberikan layanan persalinan gratis di Rumah Sakit (RS) kelas III dan 
puskesmas.

      Dalam pidatonya, SBY mengataka,n jumlah penduduk Indonesia saat ini 
mencapai 237,6 juta jiwa. Dibandingkan tahun 2009, terjadi peningkatan sebanyak 
32,5 juta dibanding pada 2000.

      Menteri Kesehatan (Menkes), Endang Rahayu Sedyaningsih, mengatakan, 
persalinan gratis itu untuk menggalakkan kembali program keluarga berencana 
(KB). Dengan langkah tersebut, dia berharap dapat mengurangi laju pertumbuhan 
penduduk.

      Alumnus Harvard University itu menjelaskan, pada 2012 prosedur persalinan 
gratis akan mulai diberlakukan. Yakni menjamin persalinan gratis pada anak 
pertama dan kedua. "Tidak berlaku untuk persalinan anak ketiga dan seterusnya," 
jelasnya.

      Sebagai langkah awal, kata Menkes, tahun depan program tersebut akan 
diberlakukan pada seluruh pasien yang melakukan persalinan di dua unit 
pelayanan kesehatan tersebut. "Tahun depan masih berlaku untuk semua pasien. 
Tahun berikutnya akan ada prosedurnya," jelasnya.

      Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Binakesmas), Budihardja Singgih, 
menambahkan, program itu berlaku untuk persalinan normal maupun patologis. 
"Keduanya akan kami jamin biayanya," kata Budi.

      Budi menjelaskan, untuk mempersiapkan program tersebut Kemenkes sudah 
melatih bidan di pos kesehatan desa (poskesdes). Selain itu, Kemenkes juga 
mengembangkan puskesmas pelayanan obstetri neonatus emergency dasar (poned). 
Hal itu dilakukan agar komplikasi ringan pada ibu dapat segera diatasi."RS 
hanya bersifat rujukan," ujarnya.

      Harapannya, di setiap RSUD juga dikembangkan RSUD Poned. RSUD Poned 
tersebut diharapkan mampu memberikan pelayanan obstetri, neonatal, dan 
emergency komprehensif selama 24 jam. "Misalnya ada yang mau operasi bisa 
langsung diberikan tindakan," jelasnya.

      Budi melaporkan, di antara tujuh ribu puskesmas, kini sudah ada 2.500 
Puskemas Poned yang dikembangkan Kemenkes. "Tapi baru 1.600 puskesmas yang 
sudah buka 24 jam, yang lain masih pengembangan," tegasnya. YNI/L-
     









[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke