--- In pramuka@yahoogroups.com, Dini Dee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
>   
> > Memang ga ada yang salah dengan SKU-SKU kita. Di milis yang 
> lalu saya menggulirkan (semacam) "amandemen" SKU yang tujuannya 
> untuk merombak implementasi SKU itu sendiri yang sebenarnya kita 
> semua pun sadar kalo sebagian isinya sudah ga relevan dengan 
> kemajuan dan perubahan saat ini. 
> 
> Ini yang mau saya tanyakan pada diri anda.  Mohon maaf saya sama 
sekali ga menemukan pertanyaan apapun di sini
>   
> Saya tidak sepakat kalau anda mengatakan SKU kita ga relevan 
dengan 
> kemajuan dan perubahan saat ini.  Sah-sah saja jika Kakak ga 
sepakat dan tidak sepahaman dengan saya, itulah sebabnya mengapa 
milis ini dibuat bukan, tidak salah dan tidak bukan salah satunya 
sebagai media diskusi kita atas perbedaan-perbedaan yang ada menjadi 
sebuah pemikiran yang tentunya untuk kebaiakan di masa yang datang.  


Kalau begitu saya jadi bertanya-tanya .....
Sebenarnya anda mau angkat point apa

Kalau anda katakan ga relevan dengan kemajuan dan perubahan.
mBok ya diberikan contoh yang jelas, butir SKU mana yang tidak 
relevan itu

Kalau penguasaan keterampilan, saya kira yang dikembangkan adalah 
berbagai SKK baru. Monggo.

Dulu Kak Herman Mujirun, Annas Bahari ingin agar TKK tingkat utama 
setara dengan sertifikat keahlian. Kenapa tidak ?

Di luar negeri, kita lihat banyak award dikembangkan dan fokusnya 
selalu dua. citizenship and service to others/community service.

Selamat berwacana.

Hendro







Kirim email ke