sepakat......suara rakyat tidak bisa di beli dengan apapun...sekalipun seorang 
suami memaksa pilihannya kepada istrinya agar memilih partainya/kandidatnya yg 
nota bene tidak pantas/layak dipilih...temen dengan teman....kakak dengan 
adiknya....

hanya satu pilihan.....lawan partai/caleg yg zalim dengan pilihan berani dan 
bertanggung jawab untuk masa depan Indonesia yg lebih baik dan 
bermartabat...HARAPAN ITU MASIH ADA!!!!

--- Pada Sel, 7/4/09, andika prameswara <andika...@yahoo.com> menulis:
Dari: andika prameswara <andika...@yahoo.com>
Topik: [Pramuka] Fw: [ptkdk] hidup di negeri yang dikuasai para penipu
Kepada: pramuka@yahoogroups.com, "sma 55" <alumni-smu...@yahoogroups.com>
Tanggal: Selasa, 7 April, 2009, 8:25 AM











    
            --- On Mon, 6/4/09, es <es.200...@gmail. com> wrote:



From: es <es.200...@gmail. com>

Subject: [ptkdk] hidup di negeri yang dikuasai para penipu

To: pt...@yahoogroups. com

Date: Monday, 6 April, 2009, 1:51 PM



Di jaman yg serba canggih ini, Indonesia begitu hebatnya diuji.

Setelah enam puluh empat tahun merdeka. Ternyata beberapa sisi negeri ini masih

dikuasai oleh para penipu. Negeri ini belum sepenuhnya kembali menjadi milik

rakyat. Milik rakyat yang berdaulat. Ada penipu yang ingin taubat, ada penipu

yang terus menjadi penipu, ada bukan penipu yang tetap istiqomah dan ada bukan

penipu yang ingin menjadi penipu karena terasa nikmat. Semuanya hidup bercampur

berbaur.  



Beberapa bagian Negeri ini masih dikuasai oleh para penipu,

karena rakyat sudah tidak tahu siapa yang menipu dan siapa yang ditipu. Karena

sebagian besar rakyat juga telah belajar menipu dari penipu yang menjelma

menjadi atasan ataupun teman sejawat. Buktinya : 



Ada tukang ban yang menebar paku untuk mencari uang. Ada tukang

jahit yang mengurangi kualitas jahitannya untuk dapat untung banyak. Ada tukang

parkir yang memungut uang parkiran untuk pribadi dan setoran pada yang bukan 
berhak.

Ada penjual bakso yang mencampur baksonya dengan daging tikus atau obat

pengawet mayat. Pedagang yang mengurangi timbangannya. Ada pedagang yang

menyelundupkan barang illegal. Ada penjaga pantai yang mencari barang

selundupan untuk digadaikan. Ada pemeriksa dokumen barang yang mengharapkan tip

dari pemilik dokumen. Ada suster ataupun dokter yang memberikan obat bukan

untuk menyembuhkan penyakit pasiennya. Ada polisi yang menjual surat tilang

untuk menambah pundi-pundi kekayaaan dirinya. Ada lurah yang menjual sertifikat

tanah “tak bertuan”. Ada birokrat yang jual pelayanan. Ada Insinyur

yang makan semen, makan besi, makan aspal atau makan spec. Ada bupati yang

menilep BLT. Ada Pejabat yang menguntit dana bencana. Ada akuntan yang menjahit

laporan keuangan.  Ada selebritis yang kemarin bicara A sekarang bicara B.

Yang saya khawatiri, semoga tidak terjadi sampai kapanpun, bilamana ada tentara

yang membunuh rakyatnya karena ingin naik pangkat. Namun hari ini ada fakta

orang yang profesinya “PALUGADA” (Apa lu mau gue ada),

sampai-sampai si dia menerima pesenan untuk memisahkan nyawa orang dari 
tubuhnya.

 



Beberapa bagian Negeri ini masih dikuasai oleh para penipu,

jadilah rakyat tidak pernah sejahtera. Jadilah rakyat kambing congek belaka.

Jadilah rakyat menikmati debu sengsara. 



Hari ini, begitu banyak janji-janji kandidat wakil rakyat yang

disebar ke ladang rakyat. Begitu banyak kaos disebar agar tergetar . Begitu

banyak bendera dipasang untuk merangsang. Begitu banyak pamphlet ditabur untuk

menghibur. Berton-ton beras untuk memeras. Bermilyar uang pembuat

kunang-kunang. Maka, adakah rakyat dengan hatinya yang tergadai mampu memilah

dan memilih mendudukkan wakilnya yang sejati.  



Hari ini sedang berlaku tarian para kandidat wakil rakyat yang

sebagiannya penipu dan sebagiannya bukan penipu. Mereka meninabobokan rakyat

dengan panggung tarian erotis kesukaan rakyat. Karena dengan begitu rakyat

sedikit lupa dengan kelaparan yang melanda dirinya, rakyat lupa dengan biaya

sekolah yang melilit anaknya. Rakyat lupa dengan kompor yang sudah tidak

menyala. Rakyat… ah susah mengungkapkannya. 



Hari ini, Rakyat dididik dengan gossip selebriti, dididik dengan

sinetron kelas teri, dididik dengan berita tanpa arti. Maka masih adakah rakyat

yang sadar diri. Masih adakah rakyat yang mengenali jatidiri sebagai bangsa

mandiri. 



Wahai rakyat yang sejatinya pemilik negeri ini, bangkitlah untuk

mendudukan wakilmu yang sejati. Bangkitlah untuk menyingkirkan wakil rakyat

yang memperkaya diri sendiri. Bangkitlah dan singkirkan penipu-penipu cerdik

pada tanggal 9 April nanti.  



Sadarlah-sadarlah… waktumu yang lima menit di TPS begitu

berarti untuk nafasmu lima tahun lagi. Jangan engkau wariskan negeri ini pada

para penipu yang menipu anak cucumu. Negeri ini memerlukan sedikit torehan

kecil tinta jarimu. Nageri ini tidak memerlukan lagi torehan darahmu memperbaiki

negeri ini.  



Sadarlah… wakilmu yang kemarin bisa jadi telah menipumu.

Kalau engkau tahu… jangan engkau pilih lagi. Dudukkan wakilmu yang

sejati. Kenalilah dengan bertanya ke kanan dan ke kiri. 



Tahukah kalian… lima manit saat itu, begitu berarti untuk

menjadikan negeri ini hidup bermartabat. Lima menit saat itu mampu memenjarakan

penipu-penipu yang masih menguasai negerimu. Lima manit saat itu, ibarat kalian

di ruang ICU… Lima manit itu benar-benar sangat berarti saat jari-jarimu

menari menorehkan tinta pilihanmu… 



Jangan kau sia-siakan waktu itu… bangkitlah. Sebarkan

nafas kehawatiran ini pada rakyat yang engkau kenal… 



  



Eddy STA87   



__._,_.

         

        

        



        



        

        



[Non-text portions of this message have been removed]




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! 
memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke