Caleg Tewas Gantung Diri
BANJAR, (PR).-
Dampak penyelenggaraan pemilu legislatif (pileg) kembali bermunculan dan 
memakan korban jiwa. Di Ciamis, seorang calon anggota legislatif (caleg), Sri 
Hartati (23) yang tengah hamil empat bulan, nekat mengakhiri hidupnya dengan 
menggantung diri di salah satu saung di Dusun Cigarogol, Desa Bangunjaya, 
Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Ciamis, Selasa (14/4).
Sri Hartati adalah caleg PKB nomor urut 8 untuk daerah pemilihan (dapil) 1 Kota 
Banjar. Dalam penghitungan suara, dia tidak lolos. 
Korban sebelumnya telah dicari selama sehari, namun tidak ditemukan. Baru 
kemudian ditemukan sudah menjadi mayat, Selasa (14/4) sekitar pukul 7.00 WIB, 
oleh dua orang yang hendak menyadap nira kelapa, Aan dan Heri, warga 
Bangunjaya. 
Saat itu, keduanya bermaksud pergi ke kebun untuk menyadap nira. Saat hendak 
melewati saung yang ada di tepi kebun dan berada jauh dari permukiman, mereka 
melihat sosok orang yang tampak sedang duduk di dalam saung. Setelah didekati, 
ternyata itu adalah sosok wanita yang tergantung dengan kaki menyentuh tanah. 
Korban mengakhiri hidupnya dengan menggantung di tiang saung dengan 
mempergunakan kerudung yang dipakainya dan kemudian disobek menjadi tali. 
Menurut suami korban, Mastur Maulana (24), setelah pencontrengan di TPS 5 
Situbatu Kota Banjar, pada Sabtu (11/4) dia mengajak istrinya pulang ke rumah 
orang tua Mastur di Dusun Cikadu, Desa Bangunjaya, Kecamatan Langkaplancar. 
Kepergian korban diketahui Mastur pada Senin (13/4) sekitar pukul 2.00 WIB. 
Saat Mastur terbangun, dia tidak mendapati istrinya yang baru dinikahi beberapa 
bulan itu. Bersama dengan anggota keluarganya, Mastur melakukan pencarian ke 
berbagai tempat saudaranya dan juga melaporkan ke polisi. Teka teki hilangnya 
korban baru diketahui setelah dua penyadap nira menemukan tubuh Sri sudah 
tergantung di saung. 
Menurut bidan Puskesmas Langkaplancar, Iis Istikomah, yang ikut memeriksa 
kondisi kandungan korban mengatakan bahwa dalam perut Sri sudah ada janin 
berumur empat bulan. Saat ditemukan juga terdapat darah yang sudah mengering 
pada bagian paha. 
Seminggu sebelum pencontrengan, pasangan Mastur dengan Sri melakukan syukuran 
pernikahan. 
Menurut Ketua Tanfidziyah PKB Ciamis, Zaenal Muttaqien, korban bukan pengurus 
struktural, namun merupakan simpatisan yang kemudian ikut mendaftar sebagai 
caleg. "Untuk memenuhi ketentuan perundangan, kita menerima caleg perempuan. 
Salah satunya adalah Sri. Dan sebenarnya almarhum juga tidak mendapatkan beban 
atau bekerja keras untuk mendulang suara. Kita menyadari bahwa caleg di dapil 1 
semuanya relatif masih pemula," ungkapnya.
Zaenal menegaskan bahwa tindakan nekat korban tidak terkait dengan pencalonan. 
Alasannya, karena bergabung dengan PKB untuk lebih menambah wawasan, menambah 
pergaulan, dan mencari pengalaman. 
Tertekan suara anjlok
Sementara itu, Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Bongas, Indramayu, Warso 
(58), warga Desa Margamulya Blok Gebang Mampang RT 14 RW 04 meninggal dunia, 
Senin (13/4) setelah mengalami stroke. 
Menurut adik korban, Hasanudin (46), Warso mengalami stroke pada Jumat (10/4). 
Warso diduga merasa tertekan setelah ada yang memberi tahu bahwa perolehan 
suara PDIP di Kecamatan Bongas jeblok. Padahal, selama ini Bongas merupakan 
salah satu lumbung peraihan suara partai tersebut.
Oleh keluarganya, korban dibawa ke RS Pantura MA Sentot Patrol, Indramayu. 
Namun, karena tidak dapat tertangani, sempat dibawa kembali ke rumahnya sampai 
akhirnya dilarikan ke RS Muhammadiyah Bandung dan meninggal di rumah sakit 
tersebut.
Simpatisan meninggal 
Seorang simpatisan Partai Golkar, Daris Kurniawan (42), meninggal dunia di 
halaman Kantor Kecamatan Regol, Jln. Denki No. 54, Kel. Ciseureuh, Kec. Regol, 
Bandung, Selasa (14/4) pukul 17.05 WIB. Daris yang juga anggota tim sukses 
caleg Edwin Sanjaya, diduga meninggal karena kelelahan.
Adik korban, Evi Suherlan (33), menuturkan, kakaknya selama ini terlihat sehat 
dan tidak pernah mengeluh sakit. "Tapi memang hampir setiap hari, sejak 
pencontrengan, dia pergi pagi pulang tengah malam. Kadang pulang jam 1 atau jam 
2 dini hari," ucapnya.
Kapolresta Bandung Tengah Ajun Komisaris Besar I Wayan Supartha menuturkan, 
korban diduga meninggal karena kelelahan. "Jenazah selanjutnya dibawa ke RS 
Sartika Asih untuk divisum," katanya.
Ketua PPK pingsan
Sementara itu, Ketua PPK Kadungora Kab. Garut Yusuf Amin pingsan ketika sedang 
mengurusi kekurangan form C2, saat rekapitulasi suara di Kantor PPK Kadungora, 
Selasa (14/4) pagi. Untuk mendapat penanganan medis, Yusuf pun segera dirawat 
di RSU dr. Slamet Garut Ruang Intan Kamar 16.
"Saya lagi pusing mikirin form C2 yang kurang saat sedang rekapitulasi suara. 
Tiba-tiba, kepala jadi pusing beneran. Waktu sadar, saya sudah ada di ruangan 
perawatan," ujarnya.
Yusuf menduga, dirinya kelelahan selama proses pemungutan suara Pileg 2009. 
"Sebelum pencontrengan berlangsung sampai hari ini, waktu istirahat sangat 
terbatas, untuk makan saja kadang lupa. Bahkan, sempat begadang untuk 
menyelesaikan rekapitulasi suara agar selesai. Tapi, ya akhirnya tumbang juga," 
ungkapnya. 
Harapan terlalu tinggi
Terlalu tingginya ekspektasi tanpa diimbangi kemampuan untuk mencapainya, 
menjadi pemicu sejumlah caleg di Jawa Barat menderita sakit jiwa pasca-Pemilu 
Legislatif 2009. Hal itu diungkapkan psikolog Alfa Handayani kepada "PR" di 
Bandung, Selasa (14/4). 
Menurut Alfa, kegagalan merupakan hal yang umum yang bisa dialami oleh siapa 
saja. Akan tetapi, kegagalan bisa juga menjadi pemicu seseorang menderita 
gangguan jiwa. Alasannya, tidak semua orang bisa menghadapi kegagalan dengan 
sikap positif. Oleh karena itu, kata Alfa, untuk mencegah terjadinya gangguan 
jiwa, individu jangan mengharapkan sesuatu yang di luar kemampuan untuk 
mendapatkannya. 
Terkait dengan kasus caleg yang bunuh diri, Alfa menjelaskan, perasaan malu 
yang muncul karena pada masa kampanye sudah merasa percaya diri bakal terpilih, 
telah membuat jiwa yang bersangkutan tertekan. 
Menurut dia, kerugian materi yang besar membuat persoalan yang bersangkutan 
semakin kompleks. "Ini kejadiannya seperti yang menimpa calon bupati di 
Ponorogo, yang terbelit utang besar. Kemudian ditinggalkan istri pula," kata 
Alfa. (A-96/A-101/A-128/A-133/A-158)***
 
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=69925


      New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke