Jadi, menteri pertahanan baru ini sungguh rajin bicara soal
    (beli) senjata dan bukan soal membangun perdamaian dengan negara
    tetangga. 

    Tapi yang juga debil adalah omongannya  tentang pelanggarana
    hak-hak azasi manusia  di Indonesia: 

    "Untuk melihat kasus pelanggaran HAM di Indonesia, lanjutnya,
    tidak cukup hanya dilihat dari segi sipil dan politik saja.
    Diakuinya, terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh TNI,
    tetapi tidak adil jika hanya dilihat dari sisi sipil dan politik
    saja. Apalagi jika lima dimensi HAM tadi dilihat secara
    berimbang, keadaan HAM di Indonesia tidak terlalu buruk." 

    Pelanggaran hak-hak azasi manusia di Indoneisa TIDAK TERLALU
    buruk... 

    Saat mayat manusia bergelimpangan di Aceh misalnya... 

    Saya ulang, menteri ini juga debil. 

===========

Menhan Akan Jelaskan Kebutuhan Persenjataan RI di Forum PBB

Laporan : Angelina Maria Donna

Jakarta, KCM


Kirim Teman | Print Artikel

Berita Terkait:
• Embargo Indonesia, AS Bakal Rugi Sendiri
• Juwono Bertekad Pulihkan Hubungan RI-AS

Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono akan menghadiri Forum
Pertahanan yang diselenggarakan PBB guna menjelaskan kebutuhan
persenjataan Indonesia yang bersumber dari industri pertahanan Amerika
Serikat (AS). Hal itu diungkapkan Menhan menanggapi embargo militer
yang masih diterapkan oleh AS terhadap Indonesia. "Kita tidak akan
pernah meminta-minta. Teman-teman di Amerika Serikat memang seringkali
memasang rambu-rambu persyaratan," katanya dalam keterangan pers usai
sertijab Menhan di Gedung Depan, Senin (25/10).

Menurutnya, dalam forum pertahanan PBB yang diselenggarakan dua kali
dalam setahun tersebut, Indonesia bisa berdialog dan menjelaskan
kepada kalangan eksekutif, legislatif, maupun dengan LSM-LSM tentang
kebutuhan peralatan persenjataan di Indonesia.

Namun, Juwono tidak bisa memastikan kapan dirinya akan menghadiri
forum tersebut. Jika diizinkan oleh presiden, lanjutnya, barangkali
bulan depan atau pada awal tahun depan.

Ketika ditanya, mengenai belum dicabutnya embargo oleh AS karena masih
adanya pelanggaran HAM di Indonesia, Menhan menjelaskan, seharusnya AS
bisa melihat secara utuh permasalahan HAM di Indonesia. Dalam Piagam
PBB disebutkan, dalam melihat permasalahan, ada lima segi yang harus
dilihat secara utuh, yakni sipil, politik, ekonomi, sosial, dan
budaya.

Persoalannya, AS hanya melihat HAM dari segi sipil dan politik saja.
"Karena di Amerika Serikat dalam segi sosial, ekonomi, dan budaya
mereka lemah. Dan di dalam negeri mereka pun masih banyak terjadi
pelanggaran-pelanggaran HAM," ujarnya.

Untuk melihat kasus pelanggaran HAM di Indonesia, lanjutnya, tidak
cukup hanya dilihat dari segi sipil dan politik saja. Diakuinya,
terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh TNI, tetapi tidak
adil jika hanya dilihat dari sisi sipil dan politik saja. Apalagi jika
lima dimensi HAM tadi dilihat secara berimbang, keadaan HAM di
Indonesia tidak terlalu buruk.

Ia menambahkan, saat ini terdapat sekitar 20 negara di mana Indonesia
menjadi pengimpor alutsista. Oleh karena itu, pihaknya akan melihat
kemungkinan kerja sama dengan negara-negara tersebut, apakah layak
untuk mendukung perimbangan kekuatan yang efektif dan efisien.
Negara-negara tersebut diantaranya Inggris, Prancis, dan Eropa Timur.
"Kita juga akan menghitung mudah tidaknya sistem politik mereka,
karena banyak negara-negara terutama Eropa Barat yang mengaitkan
penjualan alat-alat militer dengan masalah HAM," paparnya.

Menhan menjelaskan, dalam waktu dekat Indonesia akan menjajaki
kemungkinan kerja sama dengan Polandia untuk pembelian sejumlah
persenjataan. Sementara untuk Inggris tidak menjadi masalah, karena
embargo alat-alat pertahanan sudah dicabut pada Februari 2002.

Inggris, tambah Juwono, hanya meminta penggunaan alat-alat senjata
yang digelar untuk operasi keamanan di dalam negeri dikurangi. "Itu
dipercayakan kepada Polri, tetapi sebagai Dubes Inggris waktu itu saya
menjawab separatisme adalah tindakan yang menganggu kedaulatan
wilayah. Ini juga salah satu persoalan pertahanan negara," ungkapnya.
(Ima)




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke