Melihat titik-singgung antara (katanya) menghemat APBN dan 
kebutuhan akan lingkungan hidup yang sehat dan bersih, ada baiknya 
gairah anak-anak SMK dalam merintis mobnas diarahkan ke titik-
singgung ini. Antara lain, ke depannya mobnas maupun produk otomotif 
nasional lainnya, menggunakan motor-bakar jenis internal combustion, 
alias rotary engine, a.k.a mesin wankel. 
 
Seperti diketahui, motor-bakar temuan Felix Wankel ini memiliki 
beberapa keunggulan dibanding mesin jenis piston yang merajalela di 
dunia. Keunggulan itu al. dalam hal bobot (lebih ringan), getaran 
(lebih halus), pemakaian BBM (lebih irit), pembuangan (minim polusi), 
dan konon tetap bertenaga kendati hanya dicekoki BBM oktan rendah 
(dalam kasus Indonesia, bensin premium). 

Dengan demikian, mesin jenis 'pistonless' ini sangat sesuai dengan 
kebutuhan, bukan saja bagi masyarakat Indonesia tapi juga bagi 
masyarakat dunia maupun bagi kesehatan lingkungan bumi ini sendiri. 

Lho, kalau mesin wankel lebih banyak manfaatnya bagi peradaban kena 
apa kendaraan bermotor sekarang masih pada berpiston-ria? 

Jawabannya bisa bermacam-ragam. Yang paling menyolok adalah, karena 
perkembangan motor-bakar mahzab rotary ini kena gebuk politik dunia. 
Jerman dan Jepang sebagai ujung tombak pengembangan mahzab rotary 
"kebetulan" kalah dalam Perang Dunia II, sehingga negara-negara 
sekutu pemenang PD-II "mengkriminalisasi" hasil temuan lawan yang 
kalah perang. Apalagi temuan itu tidak menguntungkan kaum pemodal. 

Tentu saja, negara-negara sekutu (khususnya AS) tak mau kaum 
pemodalnya rugi karena sudah terlanjur memproduksi pabrik-pabrik 
mesin piston. Mana mau mereka membuang investasi besar itu lalu 
membangun lagi pabrik-pabrik mesin rotary. Bila perlu Protokol Kyoto 
pun diobrak-abrik. Sikap yang kurang beradab bukan? 

Syukurlah, menjelang terbentuknya Uni Eropa, Jerman (terutama 
Daimler-Benz) dan Jepang (terutama Mazda) mulai menggeliatkan lagi 
pengembangan motor-bakar wankel ini dalam produk otomotif mereka. 
Di antara yang bisa dilihat di Indonesia adalah (maaf bukan iklan), 
mobil Mazda RX8. 

Mobnas belum perlulah membangun mobil sekeren itu. Tetapi 
membangun mobil dengan keunggulan peradaban, layak diperjuangkan. 
Apalah artinya membangun mobnas kalau tidak ada keunggulan / 
keistimewaan dari produk negara lain, bahkan dari produk Malaysia 
sekalipun. 





------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke