Refl: Gagal atau tidak perlu untuk diadakan?

http://epaper.tempo.co/PUBLICATIONS/KT/KT/2012/01/19/index.shtml?ArtId=006_014&Search=Y


Rapat Gabungan Soal GKI Yasmin Batal Lagi 


JAKARTA ­­ 
Pertemuan jemaat Gereja Kristen Indonesia TamanYasmin dengan pemerintah dan 
Dewan Perwakilan Rakyat batal lagi. Sedianya, rapat gabungan antara Komisi II, 
Komisi III, dan KomisiVIII DPR dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan 
Keamanan; Menteri Agama; Menteri Dalam Negeri; Kepala Kepolisian RI; Ombudsman; 
Gubernur Jawa Barat; Wali Kota Bogor; serta pengurus GKI Yasmin ini berlangsung 
kemarin di gedung DPR. 
Perwakilan GKI Yasmin datang ke DPR ditemani istri mantan presiden Abdurrahman 
Wahid, Shinta Nuriyah Wahid, dan pengacara senior Adnan Buyung Nasution. Mereka 
akhirnya diterima anggota DPR, Eva Kusuma Sundari, Lily Wahid, dan Martin 
Hutabarat.

Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung menyatakan, rapat batal karena pemerintah ada 
pertemuan dengan Badan Pemeriksa Keuangan.“Sudah ada surat resmi dari Menko 
Polhukam,“katanya. Ia menyayangkan batalnya rapat karena masalah yang mengancam 
kebinekaan ini sudah berlarut-larut.

Hingga saat ini belum ada kejelasan kapan rapat akan digelar lagi. Sebelumnya, 
pertemuan yang direncanakan berlangsung 16 Desember 2011 juga batal.

Juru bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging, sangat kecewa dan menilai pemerintah 
tidak serius menyelesaikan masalah diskriminasi ini. Namun Menteri Agama 
Suryadharma Ali menolak anggapan itu.

Menurut Suryadharma, dialog tetap dilakukan oleh Wali Kota Bogor Diani 
Budiarto. “Menko Polhukam juga terus-menerus membahas. Dirjen Kementerian Agama 
sudah dua kali bertemu, Menteri Dalam Negeri juga dalam upaya 
penyelesaian,“terangnya.

Solusi terpenting masalah ini adalah kompromi.
“Kalau pihak gereja tidak ada ruang kompromi, maka diserahkan ke hukum. Proses 
hukum itu, kalau tak salah, hasil kesepakatan pertemuan terakhir antara 
Kemdagri dan gereja,“ujar Suryadharma.

Shinta Nuriyah mengecam pembatalan dan menyebut pemerintah seperti kura-kura 
yang menyembunyikan kepala setiap ada persoalan.
Sementara itu, Adnan Buyung meminta DPR merespons keras pembatalan karena 
pemerintah melalaikan kewajiban konstitusionalnya.

Anggota Komisi Hukum DPR, Eva Kusuma Sundari, berjanji akan segera membahas hal 
ini dengan pimpinan DPR dan memanggil pemerintah paling lambat Jumat lusa. Eva 
meminta polisi mengantisipasi bentrokan jemaat GKI Yasmin dengan warga, kendati 
penjagaan bukanlah penyelesaian persoalan.

WAYAN AGUS PURNOMO | EZTHER LAZTANIA | ARYANI KRISTANTI 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke