Dungu, apa ulama2 lu itu ga suka ngoceh hadis tanpa background context? Pasti 
suka, dan lu caplok ocehan mereka tanpa lu protes krn ocehan mereka sesuai dgn 
kemauan lu.
 
Silakan lu  ngarang background context kayak apa aja unt hadis ini, lalu apa yg 
lu dptkan? Yg lu dptkan ya persis spt yg dibilang di hadis ini, tolol.
 
> Volume 7, Book 62, Number 132:
> Narrated 'Abdullah bin Zam'a:
> The Prophet said, "None of you should flog his wife as he flogs a slave and
> then have sexual intercourse with her in the last part of the day."
 
 

From: safin _blanc <pandan.wangi...@gmail.com>
>To: proletar@yahoogroups.com 
>Sent: Tuesday, February 21, 2012 10:32 AM
>Subject: Re: [proletar] Islam dan Buruh
>
>
>  
>.. gw bilang lu bangsat, karena memang lu bangsat,...
>.. b a n g s a t !...
>
>.. lu nulis hadith tanpa menyertakan background context..
>.. lantas menyimpulkan sendiri semau lu...
>
>.. dan lu, jangan lupa, adalah orang yg mau ngelibas islam dan orang
>islam di milis ini..
>
>.. bangsat...
>.. b a n g s a t !...
>
>On 2/20/12, item abu <item...@yahoo.com> wrote:
>> http://www.cmje.org/religious-texts/hadith/bukhari/062-sbt.php
>>
>> Volume 7, Book 62, Number 132:
>> Narrated 'Abdullah bin Zam'a:
>> The Prophet said, "None of you should flog his wife as he flogs a slave and
>> then have sexual intercourse with her in the last part of the day."
>>
>> Hehehe.... nurut orang Islam, nabi Islam ini adalah orang terbaik sejagad yg
>> hrs dituruti sunnahnya, dan gua adalah bangsatnya.
>>
>> Pasti ngegebukin bini dan budak itu adalah ibadah nurut orang Islam, dan yg
>> ga ngegebukin bini atau cewek lain itu adalah bangsat.
>>
>>
>>
>> From: safin _blanc <pandan.wangi...@gmail.com>
>>>To: proletar@yahoogroups.com
>>>Sent: Monday, February 20, 2012 11:57 PM
>>>Subject: Re: [proletar] Islam dan Buruh
>>>
>>>
>>>
>>>.. bangsat lu....
>>>
>>>On Mon, Feb 20, 2012 at 5:04 AM, item abu <item...@yahoo.com> wrote:
>>>
>>>> **
>>>>
>>>>
>>>> Kata nabi, mukulin bini itu jangan spt mukulin budak. Jadi kalo bini aja
>>>> bisa babak belur sampe masuk rumah sakit, apalagi budak.
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> From: Sunny <am...@tele2.se>
>>>> >To: NATIONAL <nasional-l...@yahoogroups.com>; MEDIACARE <
>>>> mediac...@yahoogroups.com>; PROLETAR <proletar@yahoogroups.com>
>>>> >Sent: Sunday, February 19, 2012 5:41 PM
>>>> >Subject: Re: [proletar] Islam dan Buruh
>>>>
>>>> >
>>>> >
>>>> >
>>>> >Pada zaman nabi Muhammad tidak ada buruh, yang ada ialah budak, jadi
>>>> hubungan kerja pun tidak seperti yang dituntut 8 jam kerja yang di mulai
>>>> pada pertengahan abad 18. Memakai nama nabi dalam hubungan kerja adalah
>>>> absurd.
>>>> >
>>>> >From: holy uncle
>>>> >Sent: Saturday, February 18, 2012 10:11 AM
>>>> >To: NATIONAL ; MEDIACARE ; PROLETAR
>>>> >Subject: [proletar] Islam dan Buruh
>>>> >
>>>> >Visi Agama tentang Buruh
>>>> >
>>>> >Saturday, 18 February 2012
>>>> >
>>>> >Setiap awal tahun, buruh selalu berjuang menaikkan upah minimum yang
>>>> > akan
>>>> diterima. Demonstrasi dalam rangka menuntut kenaikan upah menjadi
>>>> kegiatan
>>>> rutin mereka. Yang memprihatinkan, perjuangan mereka kadang malah
>>>> mengganggu kepentingan orang banyak.
>>>> >
>>>> >Menyalurkan aspirasi adalah hak asasi setiap orang, tapi perlu dijaga
>>>> jangan sampai mengganggu hak asasi orang lain. Nasib buruh memang
>>>> memprihatinkan. Buruh tidak hanya pekerja pabrik. Semua orang yang
>>>> bekerja
>>>> di bawah perintah sejatinya adalah buru. Kehidupan sosial dan ekonomi
>>>> buruh
>>>> diliputi suasana ketidakadilan dan ketertindasan. Kelas buruh dianggap
>>>> kasta paling rendah. Mereka tak memiliki status dan bargaining sosial dan
>>>> bahkan lebih sering dicap sebagai biang keruwetan, karena demonstrasi
>>>> untuk
>>>> menuntut hak-haknya dipenuhi dengan menutup jalan.
>>>> >
>>>> >Relasi Buruh-Majikan
>>>> >
>>>> >Industri kapitalis membagi pemilik modal (pengusaha) dan pekerja (buruh)
>>>> menjadi dua kelompok yang saling bertolak belakang.Keduanya memiliki
>>>> kepentingan yang tidak bisa disatukan.Pengusaha berhajat memperoleh
>>>> profit
>>>> yang sebesar-besarnya dengan cara menekan biaya produksi, termasuk
>>>> memberi
>>>> upah yang kecil pada buruh. Sebaliknya buruh selalu menuntut upah yang
>>>> tinggi untuk mengimbangi kerja kerasnya dan kebutuhan hidupnya yang
>>>> semakin
>>>> meningkat.
>>>> >
>>>> >Itulah pola relasi buruh-majikan dalam ekonomi kapitalis yang didominasi
>>>> konflik antar keduanya. Dalam Islam, relasi buruhmajikan diliputi jalinan
>>>> persahabatan dan persaudaraan. Keduanya saling membutuhkan dan membantu.
>>>> Pemodal tidak mungkin meningkatkan untungnya tanpa bantuan buruh.
>>>> Sebaliknya,buruh tak bisa bekerja tanpa investasi dari para pengusaha.
>>>> Sebab harus diakui, pengusahalah yang punya modal untuk membuka lapangan
>>>> kerja bagi para pekerja.
>>>> >
>>>> >Dalam konteks demikian, relasi buruh-majikan dipayungi suasana saling
>>>> menghormati, saling percaya dan saling membutuhkan. Para pengusaha tidak
>>>> diperkenankan menginvestasikan uangnya semata-mata untuk meraih margin
>>>> saja. Pemodal perlu mendedikasikan usahanya untuk pengabdian kepada
>>>> masyarakat demi mencapai rida Tuhan.
>>>> >
>>>> >Corporate social responsibility (CSR) diejawantahkan secara lebih
>>>> substansial, yakni senantiasa mengutamakan kebaikan masyarakat sekitar
>>>> termasuk orangorang yang bekerja di dalamnya. Pekerja diberi upah dan
>>>> fasilitas yang memadai sesuai kemampuan perusahaan, dan perusahaan tidak
>>>> menyembunyikan neraca keuntungan yang diperoleh.
>>>> >
>>>> >Jika perusahaan mau bertindak demikian, buruh diharapkan bekerja lebih
>>>> produktif, jujur, dan punya rasa memiliki (sense of belonging). Pada
>>>> akhirnya, perusahaan merupakan milik bersama antara majikan dan buruh.
>>>> Sahamnya sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Saham pengusaha adalah
>>>> modalnya dan buruh dengan tenaga dan pikirannya.
>>>> >
>>>> >Upah Buruh
>>>> >
>>>> >Salah satu sumber konflik tak berujung antara pengusaha dan buruh adalah
>>>> masalah upah atau kesejahteraan buruh. Upah minimum regional yang diatur
>>>> dalam undang-undang dianggap masih tetap menguntungkan pengusaha dan
>>>> merugikanburuh. Buruh selalu menuntut upah sesuai standar kehidupan yang
>>>> layak sementara perusahaan mengaku tidak mampu dan akan gulung tikar bila
>>>> dipaksa untuk memenuhi seluruh hak-hak pekerja.
>>>> >
>>>> >Ketentuan normatif Islam menyatakan bahwa upah buruh harus diberikan
>>>> sebelum keringatnya kering (HR Ibn Majah). Rasulullah melarang
>>>> mempekerjakan buruh tanpa menetapkan upahnya terlebih dahulu (HR
>>>> Baihaqi).
>>>> Bahkan, Rasulullah akan memusuhi tiga golongan manusia di hari
>>>> pembalasan,
>>>> yang salah satunya adalah pengusaha yang mempekerjakan seseorang secara
>>>> penuh tapi tidak membayar upahnya.
>>>> >
>>>> >Termasuk dalam kategori Sabda Nabi di atas adalah pekerja yang diberi
>>>> upah di bawah standar minimum hidup layak. Pada prinsipnya, doktrin Islam
>>>> selalu menyandingkan dua kepentingan agar seimbang. Islam memang konsen
>>>> agar pekerja menerima upah dan berbagai fasilitas (kesehatan, perumahan
>>>> dan
>>>> jaminan hari tua) yang memungkinkan baginya menikmati kehidupan yang
>>>> wajar.
>>>> >
>>>> >Di sisi lain, Islam juga melindungi kepentingan pengusaha agar usahanya
>>>> tetap profitable dan lancar hingga dapat terus berproduksi dan
>>>> mempekerjakan banyak pekerja. Untuk itulah ruang dialog bipartit
>>>> (pengusaha-buruh) atau tripartit (pengusaha-buruh-pemerintah) perlu
>>>> dibuka
>>>> lebar untuk menjembatani keinginan masing-masing pihak.Buruh dan majikan
>>>> hendaknya tidak saling mematikan dengan cara melindungi kepentingan
>>>> masing-
>>>> masing dan enggan untuk berbagi.
>>>> >
>>>> >Pekerja tidak dilarang untuk menyuarakan tuntutan kenaikan upah. Jika
>>>> fakta bahwa buruh hanya digaji ala kadarnya atas cucuran keringat yang
>>>> keluar, sementara keuntungan perusahaan dan pengusaha cukup besar, maka
>>>> jerit perbaikan kesejahteraan buruh wajib didukung. Sebaliknya, buruh
>>>> hendaknya tidak semena- mena meminta naik gaji bila keuangan perusahaan
>>>> tidak cukup untuk memenuhi semua tuntutan. Dengan kata lain,
>>>> buruh-pengusaha perlu bertindak proporsional dalam menyikapi upah dan
>>>> kesejahteraan masing-masing pihak.
>>>> >
>>>> >Islam dan Buruh
>>>> >
>>>> >Jujur harus dikatakan bahwa mayoritas buruh adalah pemeluk Islam. Dari
>>>> merekalah, industri bergerak dan ekonomi berkembang. Menghadapi realitas
>>>> buruh yang terzalimi itu,agamawan seolah tak tersentuh nuraninya untuk
>>>> mendorong dan mewacanakan bagaimana suara agama tentang kaum buruh. Lebih
>>>> ironis lagi, agama malah disalahgunakan sebagai opium untuk meninabobokan
>>>> buruh agar nrimo ing pandum, pasrah atas kebaikan pengusaha yang telah
>>>> mempekerjakan mereka.
>>>> >
>>>> >Moda interpretasi agama yang demikian itu masih jamak terjadi. Padahal
>>>> agama mengkritik keras segala bentuk penindasan kelompok kaya terhadap
>>>> kelompok miskin. Islam memandang bahwa buruh (pekerja) adalah sosok yang
>>>> mulia. Mereka yang bekerja dengan pikiran dan tenaganya untuk mendapat
>>>> imbalan yang pantas,posisinya jauh lebih mulia dari pada pemalas dan
>>>> peminta-minta (HR. Bukhari).
>>>> >
>>>> >Nabi tidak suka melihat seseorang yang berdiam diri, tidak memedulikan
>>>> kehidupan dunia dan akhiratnya. Alquran sangat mengagungkan dan
>>>> menjunjung
>>>> kedudukan buruh dalam masyarakat. Rasulullah sungguhsungguh memuliakan
>>>> buruh dan memberi tahu para sahabat bahwa setiap Rasul termasuk dirinya
>>>> pernah kerja kasar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
>>>> >
>>>> >Status seseorang di mata Tuhan tidak ditentukan oleh jenis pekerjaan
>>>> > yang
>>>> dilakoni, tapi semata-mata karena keimanan dan ketakwaannya kepada
>>>> Tuhannya. Kehormatan buruh di mata Tuhan dan manusia diperoleh melalui
>>>> kejujuran dan kesungguhan mereka dalam bekerja. 
>>>> >
>>>> >DR ABU ROKHMAD, MA
>>>> >Dosen Pascasarjana IAIN Walisongo
>>>> >
>>>> >http://www.seputar-indonesia.com/edisic ... ew/470458/
>>>> >
>>>> >[Non-text portions of this message have been removed]
>>>> >
>>>> >[Non-text portions of this message have been removed]
>>>> >
>>>> >
>>>> >
>>>> >
>>>> >
>>>>
>>>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>>>
>>>>
>>>>
>>>
>>>[Non-text portions of this message have been removed]
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>>
>
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke