Jadi, saya ulang: otak PAREWA PREWA itu jelas sudah rusak...

Dia bukan manusia normal lagi.

Dia sudah gila.

Saya rentang....

PAREWA PAREWA itu adalah korban kedunguan orang tuanya yang
dungu-dungu kayak anjing dan yang tidak memberikan pendidikan yang memadai
untuk
dia: dia juga dungu kayak anjing seperti mereka.

Dia tidak dilatih untuk memakai otaknya buat berfikir, dia tidak dilatih
untuk berfikir kritis.

Dia tidak dilatih untuk mempertanyakan apa yang dikatakan orang sekelilingnya.

Dia dilatih buat biasa bersikap seperti anjing budug lapar dihadapan taik
angat: diajar untuk melahap apa saja yang dikatakan orang sekelilingnya.

Makanya, dia sama-sama tidak punya harga diri seperti orang tuanya yang
dungu
kayak anjing itu dan sama-sama bersedia menjadi korban kibulan orang Arab
primitif.

Lalu, berkat kemajuan teknologi, dia punya akses ke internet dan sempat
melihat
kenyataan lain yang pahit lagi menyilaukan yang ditunjukkan orang lain di
internet: ajaran agama Islam yang dianutnya dan yang dikiranya berdasarkan
kebenaran dan berdasarkan wahyu dari Allah itu ternyata cuman berdasarkan
omong
kosong dan kibulan hasil khayalan orang Arab primitif.

Karena dia tidak dilatih untuk memakai otaknya untuk berfikir dan untuk
mempertanyakan apa yang dia yakini selama ini maka dia bingung dihadapan
kenyataan itu: groggy.

Dia jadi gila.

Gila dan lantas kalap.

Lalu dia jadi tukang fitnah dan penyebar dusta.

Seperti halnya hampir semua peserta Islam yang hadir disini yang seperti dia
juga
tidak terlatih untuk memakai otak mereka buat berfikir, untuk berfikir secara
kritis.

Untuk kembali menemukan keseimbangan, hanya psikiater yang bisa menolongnya.

Tapi PAREWA PAREWA takut berobat.


--- In proletar@yahoogroups.com, PAREWA <parewa70@...> wrote:
>
> Yg miskin, sengsara dan impoten serta dilaknat tuhan macam jusfiq hadjar aja 
> suka bohong kok.
> 
> 
> 
> 
> >>http://epaper.tempo.co/PUBLICATIONS/KT/KT/2012/02/29/ArticleHtmls/ZOOM-OUT-Mengapa-Orang-Kaya-Suka-Berbohong-29022012013014.shtml?Mode=0
> >>
> >>ZOOM OUT Mengapa Orang Kaya Suka Berbohong? 
> >>BERKELEY 
> >>
> >>Persepsi awam yang menilai masyarakat kelas “atas“ sebagai kelompok 
> >>terhormat tampaknya bakal segera berubah. Penelitian terbaru menunjukkan 
> >>orang kaya justru cenderung berbohong, menipu, dan bahkan melanggar hukum. 
> >>Sebaliknya, anggota masyarakat dari kelas “lebih rendah“ yang berasal 
> >>dari latar belakang kurang beruntung lebih sering menampilkan sikap-sikap 
> >>terhormat.
> >>
> >>Temuan ini dapat memberi gambaran ilmiah tentang bagaimana orang-orang kaya 
> >>memiliki perilaku kurang ajar dan suka ribut.
> >>
> >>Paul Piff, psikolog dari University of California di Berkeley, Amerika 
> >>Serikat, menyatakan temuan ini dapat membantu menjelaskan asal-usul krisis 
> >>perbankan yang disebabkan oleh bankir kaya yang penuh percaya diri dan 
> >>melakukan tindakan sembrono dalam pekerjaannya.
> >>
> >>Dalam penelitian, Piff dan rekannya meminta beberapa kelompok orang dari 
> >>latar belakang sosial berbeda untuk melakukan serangkaian tugas yang 
> >>dirancang spesifik.
> >>
> >>“Tugas-tugas ini bertujuan mengidentifikasi sifat-sifat tertentu dari 
> >>para responden, seperti kejujuran dan kepedulian kepada orang lain,“ kata 
> >>Piff seperti dikutip Telegraph.
> >>
> >>Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa orang dari latar 
> >>belakang yang lebih kaya atau berkuasa cenderung memunculkan sifat rakus, 
> >>berbohong dalam negosiasi, bahkan menipu.
> >>
> >>“Berada di kelas sosial yang lebih tinggi, baik karena warisan atau 
> >>pencapaian sendiri, menyebabkan seseorang menjadi tidak etis dalam hal 
> >>perilaku dan mengambil keputusan,“ kata peneliti.
> >>
> >>Piff menyimpulkan seseorang yang memiliki status sosial tinggi cenderung 
> >>menampilkan pola perilaku yang hanya mementingkan diri sendiri, tidak 
> >>peduli terhadap orang lain, dan tidak memiliki empati. Perilaku ini berbeda 
> >>dibandingkan mereka yang berasal dari latar belakang yang lebih sederhana.
> >>
> >>Temuan ini memperlihatkan ajaran Aristoteles, Plato, dan Yesus, yang 
> >>menyebutkan ketamakan adalah akar semua perilaku tidak etis. TELEGRAPH | 
> >>LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI 
> >>
> >>[Non-text portions of this message have been removed]
> >>
> >>[Non-text portions of this message have been removed]
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >
> >[Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >[Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> >
> >
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
>  
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke