< Orang tua rezameutia yang dungu kayak anjing

Sekedar megingatkan: Orang tua rezameutia yang dungu kayak anjing

Dan saya tambahkan: ternyata keadaan rezameutia itu lebih gawat dari yang saya
sangka semula: dia juga menderita premature ejaculation.

Jadi nggak heran hidupnya begitu sengsara.

----


Orang tua rezameutia yang dungu kayak anjing, seperti juga orang tua
peserta
mailing list ini yang beragama Islam kayak Dipo, johny-indon,
ndeboost, PAREWA
PAREWA, Roman Proteus, Tawang dll. tidak sanggup memberikan pendidikan
yang
memadai kepada anaknya yang tentu saja jadi dungu kayak anjing seperti
orang
tuanya dan berpengetahuan dangkal kayak comberan dimusim kemarau di
Jakarta.

Bayangin, begitu cetek pengetahuan rezameutia itu hingga Afrika
Selatan
dikatakannya negeri bule, bahasa Inggerisnya juga acak-acakan hingga
dia tidak
tahu apa arti kata legendary.

Kesanggupannnya juga terutama terbatas ngomong tentang sepak bola dan
musik dan,
menurut Suryana tukang jilat pantat orang Islam, ngedongeng..

Disamping itu orang tua rezameutia yang memang dungu kayak anjing itu
juga
membiarkan anaknya yang memang suka mikir pake kontol itu menjadikan
buku taik
anjing al-Mushaf susunan orang Arab primitif sebagai kitab suci.

rezameutia juga tidak dilatih oleh orang tuanya yang memang
dungu-dungu kayak
anjing itu memakai otaknya buat berfikir, dia tidak dilatih untuk
berfikir
kritis.

Dia tidak dilatih untuk mempertanyakan apa yang dikatakan orang
sekelilingnya.

Dia dilatih buat biasa bersikap seperti anjing budug lapar dihadapan
taik angat:
diajar untuk melahap apa yang dikatakan orang sekelilingnya dan kayak
bebek, dia
suka ikut apa yang dilakukan orang lain, tanpa mikir, seperti naik
haji sembari
muter-muter kayak orang gila disekeliling Kaabah dan nyambit setan
yang nggak
ada di padang pasir sono.

Selanjutnya...

Di abad ke XXI ini, berkat kemajuan teknologi, rezameutia juga punya
akses ke
internet dan sempat
melihat
kenyataan lain yang pahit lagi menyilaukan yang ditunjukkan orang lain
di
internet: ajaran agama Islam yang dianutnya dan yang dikiranya
berdasarkan
kebenaran dan berdasarkan wahyu dari Allah itu ternyata cuman
berdasarkan
omong
kosong dan kibulan hasil khayalan orang Arab primitif.

Karena dia tidak dilatih untuk memakai otaknya untuk berfikir dan
untuk
mempertanyakan apa yang dia yakini selama ini maka dia bingung
dihadapan
kenyataan itu: groggy.

Dia jadi gila.

Gila dan lantas kalap.

Lalu dia jadi tukang fitnah dan penyebar dusta.

Karena saya bercerita bahwa saya pernah mengisap ganja satu kali, maka
saya
difitnhnya junkie.

Dan karena saya menurutkan nasehat berbagai lembaga kesehatan di Eropa
yang
menganjurkan orang untuk mengikuti diet mediteranian yang antara lain
terdiri
dari dua atautiga gelas anggur tiap hari maka saya difitnahnya
alkoholik.

Berbeda dengan orang Islam lain yang juga sudah pada jadi gila,
rezameutia
memang bersedia menjalani terapi.

Tapi hasilnya tetap saja sama: rezameutia tetap saja cuma bisa memakai
kontolnya
buat berfikir dan buah fikirannnya, tidak mengherankan, tetap saja
terutam
najis seperti fitnah dan dusta.

Kasihan saya melihatnya

--- In proletar@yahoogroups.com, "rezameutia" <rezameutia@...> wrote:
>
> 
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, item abu <itemabu@> wrote:
> >
> > Sama jg dgn lu, lu percaya ke auloh tukang tipu, akhirnya lu akan kecele.
> >  
> 
> Masak sih?.
> 
> > Dungu sih lu ini, tukang tipu aja lu percaya.
> >  
> > 
> 
> Siapa yang percaya ama omongan tukang kibul seperti elu?
> 
> Lagian, coba deh elu ngaca,  emangnya di milis ini ada orang yang percaya ama 
> kibulan elu, yang bagi2in duit puluhan juta kepada orang yang nggak dikenal?
> 
> Pacar setia elu, si Jusfiq junkie tua bangka, aja kagak percaya ama kibulan 
> elu.
> 
> 
> 
> 
> > From: rezameutia <rezameutia@>
> > >To: proletar@yahoogroups.com 
> > >Sent: Wednesday, March 7, 2012 7:13 AM
> > >Subject: [proletar] Re: Sial! Rp 80 Juta Hilang, Anak pun Tak Jadi PNS
> > >
> > >
> > >  
> > >seharusnya ngomong aja ama si item, biar dia bisa ngibul lagi ngasih duit 
> > >puluhan juta ke orang yang nggak dikenal.
> > >
> > >hehehe....
> > >
> > >--- In proletar@yahoogroups.com, "Sunny" <ambon@> wrote:
> > >>
> > >> http://regional.kompas.com/read/2012/03/04/0531339/Sial.Rp.80.Juta.Hilang.Anak.pun.Tak.Jadi.PNS
> > >> 
> > >> Sial! Rp 80 Juta Hilang, Anak pun Tak Jadi PNS
> > >> | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Minggu, 4 Maret 2012 | 05:31 WIB 
> > >> K24-11 Ilustrai pegawai negeri sipil 
> > >> CIREBON, Kompas.com - Sudah jatuh tertimpa tangga. Peribahasa itu 
> > >> sepertinya pantas disematkan kepada Subandi (56), warga Jalan Olahraga 
> > >> II, Kota Cirebon. Subandi yang ingin anaknya jadi pegawai negeri sipil 
> > >> (PNS), rela mengeluarkan uang Rp 80 juta dengan harapan anaknya 
> > >> benar-benar bisa menjadi PNS di lingkungan Pemkab Cirebon.
> > >> 
> > >> Sayang niat Subandi tak bisa terwujud. Anak kesayangannya tak kunjung 
> > >> menjadi PNS dan uangnya sebesar Rp 80 juta pun hilang dibawa calo.
> > >> 
> > >> Berdasarkan informasi, ketika akan ada penerimaan calon pegawai negeri 
> > >> sipil (CPNS) di lingkungan Pemkab Cirebon, Oktober 2010, Subandi 
> > >> didekati seorang pria yang mengaku bernama DM (49). Kepada Subandi, DM 
> > >> mengatakan bisa membantu mewujudkan keinginannya menjadikan anak sebagai 
> > >> PNS. Subandi pun tertarik, apalagi sejak lama, dia memang sudah punya 
> > >> niat menjadikan anaknya sebagai PNS.
> > >> 
> > >> Namun agar niatnya mulus, Subandi diminta menyerahkan uang senilai Rp 80 
> > >> juta. Menurut Subandi, DM mengatakan uang tersebut untuk mempermudah 
> > >> proses perekrutan, sehingga anak Subandi pun langsung diterima sebagai 
> > >> CPNS.
> > >> 
> > >> Pada 8 Oktober 2010, Subandi menyerahkan uang Rp 80 juta kepada DM. 
> > >> Mereka bertemu di rumah makan Padang Kurnia Jaya, Jalan Kartini, Kota 
> > >> Cirebon.
> > >> 
> > >> Namun setelah uang diserahkan dan anak Subandi ikut tes CPNS, ternyata 
> > >> anak Subandi tidak masuk ke dalam daftar peserta yang lulus tes CPNS. 
> > >> Subandi pun kecewa dan menanyakan hal itu kepada DM. Saat didesak, DM 
> > >> mengatakan agar Subandi bersabar dulu. DM berkilah tes CPNS akan kembali 
> > >> digelar pada tahun depan dan anak Subandi dijamin akan lulus CPNS.
> > >> 
> > >> Ditunggu sampai Maret 2012, ternyata tak kunjung ada tes CPNS. Subandi 
> > >> pun semakin curiga terhadap DM. Dia kembali menanyakan perihal nasib 
> > >> anaknya. Namun DM kembali meminta Subandi bersabar. Sementara ditanya 
> > >> tentang uang Rp 80 juta, DM mengatakan uang itu akan dipegang dulu 
> > >> olehnya, untuk kebutuhan CPNS mendatang.
> > >> 
> > >> Karena merasa telah ditipu, akhirnya Subandi memilih melaporkan DM ke 
> > >> Markas Kepolisian Resor Cirebon Kota dengan tuduhan penipuan. Kini 
> > >> kasusnya pun telah ditangani polisi.
> > >> 
> > >> "Dia berjanji akan membantu saya, tapi nyatanya tidak. Anak saya tak 
> > >> jadi PNS dan uang pun tak dikembalikan," kata Subandi saat melapor ke 
> > >> Markas Kepolisian Resor Cirebon Kota, Jumat (2/3/2012).
> > >> 
> > >> 
> > >> 
> > >> [Non-text portions of this message have been removed]
> > >>
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke