Babi sama dengan sapi, sama dengan kambing, sama dengan kerbau, semuanya bisa 
mengandung cacing pita kalo tidak dipelihara secara bersih dibawah pengawasan 
dokter hewan.

Jadi kalo dari tinjauan sudut kesehatannya semuanya memiliki nilai2 yang sama 
tidak ada yang paling buruk.  Hanya kadar creatine daging kambing saja yang 
paling tinggi yang berbahaya untuk jantung, berbayaha untuk darah tinggi dan 
juga berbahaya untuk ginjal.

Tapi semua daging hewan diatas memang mengandung creatine dan cholesterol yang 
kadarnya memang ber-beda2, bahkan meskipun sama2 sapi pun mengandung kadar 
cholesterol yang berbeda tergantung dari makanan yang diberikan oleh 
pemeliharanya.

Masing2 daging binatang diatas memiliki kelebihan2 dan kekuarangan2 dalam aspek 
kandungan proteinnya.  Jadi kalo kita berbadan sehat, tidak perlu kuatir, semua 
daging dari pemotongan hewan dijamin kesehatannya karena sudah diperiksa dokter 
hewan menurut prosedur standard kesehatan yang berlaku Internasional.

Khusus masalah babi, kalo dibandingkannya dengan babi liar dihutan, jelas ya 
tidak sama, rasanya pun beda, kondisinya pun lebih besar resikonya apabila 
memakan babi hutan yang mungkin bisa mengandung cacing pita.  Sedangkan cacing 
pita dari babi hutan bisa ditularkan kepada sapi peliharaan.

Tetapi babi peliharaan justru paling bersih dari semua binatang yang dagingnya 
untuk dikonsumsi, karena babi peliharaan dijaga ketat makanannya disebabkan 
kandang dan tempat pemeliharaannya tidak seluas untuk sapi, kambing dan 
binatang2 lain yang juga dagingnya dikonsumsi.

Jadi kalo mau dikaitkan dengan masalah agama, maka hanya Islam saja yang selalu 
menyangkal fakta menebar fitnah dimana segala yang merupakan fakta ilmiah 
diputer baliknya untuk mempromosikan apa yang dipercayanya meskipun untuk itu 
fakta ilmiah nya dipalsukan.

Ny. Muslim binti Muskitawati.











--- In proletar@yahoogroups.com, Limbukbagong <limbukbagong@...> wrote:
>
> Arr
> 
> -------- Original message --------
> Subject: [proletar] Re: PKS Tolak Keterlibatan MUI dalam Sertifikasi Halal
> From: arra_s <arra_s@...>
> To: proletar@yahoogroups.com
> CC: [proletar] Re: PKS Tolak Keterlibatan MUI dalam Sertifikasi Halal
> 
> 
> 
> kajian ilmiah tentang sehat tidak nya bahan makanan? 
> ambil contoh nya kok babi sih?
> udah jelas hasil kajian ilmiah nya "babi" masih di pertentangkan…
> ada yg bilang sehat ada yg bilang tidak… ada yg bilang mengandung cacing pita
> siapa sih yg bodoh? 
> ngambil contoh nya babi? 
> ngga sengaja kali yah… 
> hi3x ketahuan banget udah gaek nya….
> 
> Fiq kalau doyan makan babi, ini ada kesimpulan sementara ini, mungkin bisa di 
> ambil hikmahnya : 
> kalau makan daging babi, sebaik nya konsumsi daging babi yg sudah di 
> "marinated", karena yg belum di marinated, sangat berbahaya, sudah dibuktikan 
> pada test darah orang yg memakan nya, terjadi "imflammatory responce". 
> artinya apa? tauk deh… cari ndiri aja… lebih selamat kalau ngga makan sama 
> sekali toh??? 
> 
> lagian ngga ada tuh yg namanya " yg dijadikan pegangan adalah hasil kajian 
> ilmiah tentang sehat tidak nya bahan makanan"
> karena sehat dan tidak nya bahan makanan adalah relatif… 
> sehat bagi kamu, belum tentu sehat bagi saya…
> kalau kamu penyakitan, kholestrol, jantung, darah tinggi, asam urat, 
> diabetes, maka hampir sebahagian besar makanan menjadi tidak sehat buat 
> kamu… 
> 
> yg paling penting buat makanan adalah melihat tinggi rendah nya bahan 
> pengawet, dan unsur artificial nya..
> karena itu di negara maju biasanya setiap makanan kemasan di cantumkan 
> ingridient nya, dan serahkan pilihan kepada yg mau mengkonsumsi….
> 
> bukan nya kamu tinggal di negara maju? keluar dong, jalan jalan ke grocery 
> store...
> 
> label halal itu hanya di tujukan buat umat ber agama islam...
> kalao kamu bukan islam, yah label itu nggak ada pengaruh nya….
> mikir dikit lah
> label halal bukan di tujukan buat kamu… ih ge er banget deh.
> 
> lagi pula artikel ini mempertanyakan lembaga mana yg berhak memberi 
> labelisasi halal…
> tulalit nya kebanyakan nih… 
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, "Bukan Pedanda" <bukan.pedanda@> wrote:
> >
> > 
> > 
> > Benernya sih istilah halal itu yang kudu dicampakkan: yang kudu dijadikan 
> > pegangan adalah hasil kajian ilmiah tentang sehat tidaknya (bahan) makanan 
> > dan bukan omong kosong orang semitik primitif yang bilang babi itu haram 
> > atau khamar itu haram... 
> > 
> > Di abad ke XXI ini sungguh adalah bodoh untuk tetap bersedia menjadikan 
> > ajaran orang semitik primitif itu sebagai pegangan.
> > 
> > 
> > --- In proletar@yahoogroups.com, "Sunny" <ambon@> wrote:
> > >
> > > Refl: Apakah dengan penolakan PKS menurunkan derajat MUI? Siapa yang 
> > > lebih dipercaya penguasa negara dan Allah?
> > > 
> > > http://epaper.tempo.co/PUBLICATIONS/KT/KT/2012/04/16/ArticleHtmls/PKS-Tolak-Keterlibatan-MUI-dalam-Sertifikasi-Halal-16042012007004.shtml?Mode=0
> > > 
> > > 
> > > PKS Tolak Keterlibatan MUI dalam Sertifikasi Halal
> > > JAKARTA Â
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Â  Partai Keadilan Sejahtera menolak Majelis Ulama Indonesia terlibat 
> > > dalam 
> > > sertifikasi produk halal. Menurut politikus PKS, Ledia Hanifa, tidak elok 
> > > jika regulator kehalalan produk sekaligus menjadi lembaga pemberi 
> > > sertifikasi halal.
> > > 
> > > Karena itu, Ledia berharap MUI berfokus pada penetapan label halal pada 
> > > produk saja. Itu penting guna berjalannya mekanisme kontrol.“Jangan 
> > > sampai 
> > > ada satu lembaga yang membuat aturan sekaligus menjadi 
> > > pelaksananya,“kata 
> > > anggota Komisi Kesejahteraan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat itu kepada 
> > > Tempo kemarin.
> > > 
> > > Sebelumnya, MUI mendesak agar dilibatkan dalam kegiatan jaminan produk 
> > > halal dalam Rancangan Undang-Undang Jaminan Produk Halal. Menurut Ketua 
> > > MUI Bidang Fatwa, Ma'ruf Amin, labelisasi halal merupakan bentuk fatwa 
> > > yang tertulis. MUI, kata dia, seharusnya dilibatkan dalam proses 
> > > penilaiannya dari tahap awal audit hingga tahap pengeluaran fatwa.
> > > 
> > > Dalam draf RUU tersebut, fungsi MUI hanyalah dalam sidang isbat untuk 
> > > menetapkan fatwa halal. Sedangkan untuk proses penetapan standar halal, 
> > > penentuan auditor untuk mengkaji produk, dan penerbitan sertifikasi halal 
> > > diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah.
> > > 
> > > Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetik MUI, Lukman 
> > > Hakim, khawatir, jika ketiga kewenangan tersebut hanya dibebankan kepada 
> > > pemerintah, justru akan menimbulkan perdebatan.“Segala sesuatu yang 
> > > dipegang oleh pemerintah pasti terkontaminasi dengan kepentingan politik 
> > > dan atau kepentingan perdagangan,“kata Lukman.
> > > 
> > > Ia mencontohkan kasus penyedap rasa Ajinomoto, yang dinyatakan haram oleh 
> > > MUI karena mengandung unsur babi dalam bahan pembuatannya. Namun fatwa 
> > > haram tersebut dipatahkan dan produk itu dinyatakan halal oleh pemerintah.
> > > 
> > > Menurut Ledia, sertifikasi produk halal akan diserahkan kepada lembaga 
> > > lain. Ia tak menyebutkan lembaga apa yang sebaiknya mengelola sertifikasi 
> > > itu.“Sertifikasi tak perlu terpusat di satu lembaga (seperti 
> > > MUI).Tapi 
> > > tidak perlu bikin lembaga baru juga bisa,“katanya.
> > > 
> > > Namun keputusan soal itu bisa saja berubah. Sebab, kata Ledia, sampai 
> > > saat 
> > > ini belum ada substansi materi undang-undang yang dibahas 
> > > Komisi.“Kami 
> > > baru terima daftar inventarisasi masalah (DIM) dari pemerintah,“kata 
> > > dia. 
> > > Peran MUI dalam penjamin produk halal juga masih terbuka untuk diubah dan 
> > > disesuaikan.
> > > 
> > > RUU Jaminan Produk Halal sendiri mulai dibahas pada 2007-2009, tapi 
> > > terhenti karena masa bakti Dewan keburu habis. Pada periode ini, 
> > > pembahasan dilanjutkan. DPR dan pemerintah belum menyepakati pembentukan 
> > > Badan Nasional Penjamin Produk Halal.
> > > 
> > > ANANDA BADUDU | RAFIKA AULIA
> > > 
> > > 
> > > TOP
> > > 
> > > Powered by Pressmart Media Ltd
> > > 
> > > 
> > > --
> > > I am using the free version of SPAMfighter.
> > > We are a community of 7 million users fighting spam.
> > > SPAMfighter has removed 76 of my spam emails to date.
> > > Get the free SPAMfighter here: http://www.spamfighter.com/len
> > > 
> > > The Professional version does not have this message
> > >
> >
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke