> "ajeg" <ajegilelu@...> wrote:
> Sampai era JJR, dunia Barat masih
> berjalan dengan moral & politik
> raja menjadi serigala bagi manusia.
> Jauh beda dari dunia Nusantara 
> di mana khalayak sudah mengenal
> budaya protes dengan 'pepe'
> (jemur diri di alun-alun depan
> istana) Soekarno sudah amat
> lantang bicara tentang nekolim.
> merombak tatanan moral & politik 
> dunia dengan menggalang new
> emerging forces to build the 
> world a new. 

Moral & Politik raja di dunia Barat dan Timur tidak beda, sama2 serakah karena 
yang namanya kerajaan itu memang milik pribadi dan tugas rakyatnyalah untuk 
mensejahterakan rajanya.  Jadi ini memang bentuk feodalisme yang sama di-mana2.

Enggak benar kalo anda anggap bahwa raja Jawa atau Nusantara ada budaya 
protest, dan yang anda anggap jemur diri di alun-alun itu sebagai protest 
adalah salah besar, itu adalah salah satu bentuk penghormatan rakyat yang harus 
menyembah rajanya.  Kejemur matahari menunggu raja keluar, bila sudah keluar 
semuanya ngedeprok bersujut sambil merangkak pakai dengkul.  Ini malah lebih 
parah dari raja2 Barat yang bila menghadap cukup membungkukkan badan saja.  
Seorang Belanda Pieter Catharinus Arie Geyl adalah ahli sejarah tentang raja2 
di Indonesia, menyatakan bahwa kekejaman raja2 Jawa melebihi kejahatan raja2 
Cina dizaman dulunya, bahkan dia bilang tidak pernah dalam sejarah kerajaan2 di 
Barat rakyat menyembah rajanya sempe tiarap ditanah seperti raja2 di Jawa.  
Yang protest atau melawan bukan diadili tapi langsung dipancung.

Masalah Sukarno yang menciptakan istilah "Nekolim" itu hanyalah istilah kaum 
pecundang, karena dia sendiri yang jadi Nekolim-nya, gagal mengganyang 
Malaysia, gagal merebut Serawak, Singapore, Sabah dan Kalimantan Utara.  
Sukarno juga merampoki pengusaha2 Barat di Indonesia dulu pun menggunakan 
istilah "Nasionalisasi", jadi itu cuma istilah2 keren kaum pecundang saja yang 
kalah disegala lini dalam bersaing memajukan masing2 negaranya.

Mari kita lihat, kalo negara lain dituduh Nekolim tapi RI yang menjajah Timor 
Timur diakuinya sebagai keinginan rakyat setempat, naaah mereka yang dituduh 
Nekolim kemudian mendukung UN jadi saksi untuk menyaksikan keinginan rakyat 
Timor Timur yang katanya ingin bergabunt dengan RI, ternyata hasilnya malah 85% 
menolak RI dan minta merdeka.  Disini khan ketahuan belangnya, pembohong, 
penipu, dan nekolim.  Rakyat Timor Leste dibantai, sumber alamnya dijarah, dan 
setelah terbuka kedoknya bahwa rakyat Timor Leste memilih lepas dari RI, malah 
dibumi hangus, coba bayangin Belanda pun dulu waktu katanya menjajah RI tidak 
pernah melakukan kebiadaban2 seperti demikian.

Iya... yang namanya budaya bangsa biadab memang susah mengukurnya karena 
kebiadabannya itu sendiri bukanlah merupakan budaya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.











------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke