================================================ Sirah Nabawiyah Ibnu Hislam Bab 113, hal 575-580
SARIYYAH (EKSPEDISI PERANG) ABDULLAH BIN JAHSY DAN TURUNNYA AYAT, "MEREKA BERTANYA KEPADANNYA TENTANG BERPERANG DI BULAN-BULAN HARAM" [Syahdan, sang junjungan Islam mengutus pasukannya untuk mencari mangsa] Ibnu Ishaq berkata, "Pada bulan Rajab, setelah kepulangannya dari Perang Badar Pertama, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengirim Abdullah bin Jahsy bin Riab Al-Asadi dengan membawa pasukan yang terdiri dari delapan personel dari kaum Muhajirin dan tidak ada seorang pun dari kaum Anshar. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menulis surat untuk Abdullah bin Jahsy dan memerintahkannya tidak membukanya kecuali setelah berjalan dua hari. Setelah berjalan dua hari, Abdullah bin Jahsy harus membukanya, melaksanakan perintah beliau di surat tersebut, dan tidak memaksa seorang pun dari sahabat-sahabatnya. [cut, tdk penting] {Dan pasukan itu berhasil menemukan korbannya, tapi sayangnya terjadi di bulan haram] Abdullah bin Jahsy dan sisa-sisa sahabatnya tetap berjalan hingga tiba di kurma yang dimaksud Rasulullah Shalladahu Alaihi wa Sallam. Tidak lama kemudian kafilah dagang Quraisy yang membawa anggur kering, kulit, dan komoditi orang-orang Quraisy melewati kurma tersebut. Di kafilah dagang tersebut terdapat Amr bin Al-Hadhrami, Utsman bin Abdullah bin Al-Mughirah AI-Makhzumi, saudara Utsman yang bernama Naufal bin Abdullah AIMakhzumi, dan AI-Hakam bin Kaisan mantan budak Hisyam bin Al-Mughirah. Ketika kafilah dagang Quraisy tersebut dilihat pasukan Abdullah bin Jahsy, mereka ketakutan, karena mereka berhenti di tempat yang berdekatan dengan pasukan Abdullah bin Jahsy. Kemudian Ukkasyah bin Mihsyan yang telah mencukur rambutnya mendekat kepada kafilah dagang Quraisy tersebut. Ketika mereka melihat Ukkasyah bin Mihshan, mereka merasa aman. Mereka berkata, 'Ini dia Ummar (nama lain Ukkasyah bin Mihshan). Kalian tidak usah takut kepada mereka.' Pada saat yang sama, pasukan Abdullah bin Jahsy bermusyawarah sesama mereka membahas kafilah dagang Quraisy tersebut. [But, what a heck! Yg penting itu bisa merampok unt mendapatkan harta dan bisa gegares, urusan lain, gimana nanti aja] Ini terjadi pada akhir bulan Rajab. Pasukan Abdullah bin Jahsy berkata, 'Demi Allah, jika malam ini kalian biarkan kafilah dagang Quraisy tersebut, mereka pasti akan memasuki Al-Haram, kemudian mereka berlindung dari kalian di sana. Jika kalian membunuh mereka, kalian membunuh mereka di bulan-bulan haram.' Pasukan Abdullah bin Jahsy pun bimbang. Namun akhirnya mereka memutuskan menyerang kafilah dagang Quraisy tersebut. Mereka bakar semangat diri mereka untuk menghadapi kafilah dagang Quraisy tersebut. [Semboyan perangnya adalah: Bunuh saja siapa yg bisa dibunuh dan rampok apa saja yg bisa dirampok] Mereka sepakat untuk membunuh siapa saja dari kafilah dagang Quraisy tersebut yang bisa mereka bunuh, dan mengambil apa saja yang bisa diambil dari mereka. Kemudian Waqid bin Abdullah At-Tamimi melepaskan anak panahnya ke arah Amr bin Al-Hadhrami dan berhasil membunuhnya. Pasukan Abdullah bin Jahsy juga berhasil menawan Utsman bin Abdullah dan Al-Hakam bin Kaisan. Sedang Naufal bin Abdullah, ia berhasil lolos dan pasukan Abdullah bin Jahsy tidak bisa menangkapnya. Kemudian Abdullah bin Jahsy dan pasukannya pulang membawa unta dan dua tawanan hingga mereka tiba di Madinah bertemu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. {Maka, berhasillah dgn sukses.] [Tapi, bagaimanapun juga ini adalah perampokan dan pembunuhan. Supaya tdk dihukum dan dapat hasil dari usaha jerih payah tsb, terpaksa menyogok boss supaya boss juga dapat bagian dan tdk menyalahkan para bandit ini. Ini kan wajar di Indonesia, ternyata para bajingan rampok, tukang peras dan koruptor di Indonesia mempelajari taktik ini dari Islam!] Salah seorang dari keluarga Abdullah bin Jahsy menyebutkan bahwa Abdullah bin Jahsy berkata kepada sahabat-sahabatnya, "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mempunyai hak seperlima dari rampasan perang yang kita peroleh.' Itu terjadi ketika Allah Ta'ala belum mewajibkan seperlima terhadap rampasan perang mereka. Abdullah bin Jahsy menyisihkan bagian seperlima untuk Rasutullah Shallallahu Alaihi wa Sa!!am dan membagi sisanya kepada sahabat-sahabatnya. " [Suapan ke boss itu 20%. Ha, jadilah Muhammad itu Mr. Twenty Percent, lebih besar dari almarhumah Madame Tien Percent, Ibu Tien Soeharto] [Tapi kan orang itu hrs pura2 suci dulu, bermunafik ria dan malu2 kucing. Tidak mungkin ada pejabat yg langsung menerima suapan begitu saja, hrs ada taktik agar tdk dibilang tidak tahu malu] [Kalau tidak, semua orang akan mencaci para perampok dan penerima sogokan tsb] Ibnu Ishaq berkata, "Ketika pasukan Abdullah bin Jahsy menghadap Rasulullah Shalla!lahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda kepada mereka, 'Aku tidak menyuruh kalian membunuh mereka di bulan haram.' Rasulu(lah Shallallahu Alaihi wa Sallam menahan unta dan kedua tawanan tersebut. Beliau tidak mau mengambil sedikit pun daripadanya. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda seperti itu, pasukan Abdullah bin Jahsy menyesali perbuatan mereka, dan mereka yakin akan dibunuh. Saudara-saudara mereka dari kaum Muslimin juga mengecam keras tindakan mereka. Di tempat lain, orang-orang Quraisy berkata, 'Muhammad dan sahabat-sahabatnya telah menghalalkan bulan haram, menumpahkan darah di bulan haram, merampas harta di bulan haram, dan menawan orang-orang di bulan haram.' Beberapa orang dari kaum Muslimin di Makkah menyerang balik pemyataan orangorang Quraisy tersebut, 'Sesungguhnya mereka (pasukan Abdullah bin Jahsy) membalas atas apa yang mereka alami di bulan Sya'ban.' Orang-orang Yahudi berkata, 'Amr bin Al-Hadhrami telah dibunuh Waqid bin Abdullah. Amr ialah meramaikan perang. Al-Hadhrami ialah orang yang terlibat perang. Dan Waqid ialah orang yang menyalakan perang.' Ketika orang-orang banyak bicara tentang kasus ini, Allah menurunkan ayat-Nya kepada Rasul-Nya, [Maka, keluarlah peraturan pemerintah yg menghalalkan perampokan dan pembunuhan, dan halallah sogokan tsb] Mereka bertanya kepadamu tentang berperang di bulan haram. Katakanlah, 'Berperang di bulan itu dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah' (Al-Baqarah:2l7). [Maksudnya, kalian boleh merampok dan membunuh orang2 yg tdk mau tunduk nungging2 dan melawan boss] Maksudnya, jika kalian telah membunuh di bulan haram, sesungguhnya mereka (orang-orang Quraisy) telah menghalang-halangi kalian dari jalan Allah, kafir kepada Allah, melarang kalian dari Masjidil Haram, dan mengusir kalian daripadanya, padahal kalian orang yang paling berhak atas Masjidil Haram. Perbuatan mereka itu lebih besar dosanya di sisi Allah daripada pembunuhan kalian terhadap salah seorang dari mereka. 'Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. ' (AlBaqarah: 217). [Maksudnya, membangkang pada boss itu lebih besar dosanya dari pada membunuh, jadi membunuh dan merampok mereka, walaupun dosa, menjadi bukan dosa demi boss] Maksudnya, mereka telah menyiksa orang Muslim karena agamanya, karena mereka ingin mengeluarkan orang Muslim dari agamanya setelah ia beriman kepadanya. Itu lebih besar dosanya di sisi Allah daripada pembunuhan. 'Mereka tidak henti hentinya memerangi kalian sampai mereka dapat mengembalikan kalian dari agama kalian (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup; barangsiapa murtad di antara kalian dari agamanya, lalu dan mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. '(Al-Baqarah: 217). Maksudnya, mereka melakukan perbuatan yang lebih buruk dan lebih jahat daripada perbuatan mereka yang disebutkan di ayat sebelumnya. Mereka tidak mau bertaubat, dan berhenti daripadanya. [Maka bergembiralah para koruptor, rampok, tukang palak karena adanya peraturan pemerintah yg membolehkan mereka merampoki dan membunuhi orang2 yg tdk tunduk pada boss] Sesudah Al-Qur'an turun membawa hal tersebut, dan Allah menghilangkan kesedihan yang diderita kaum Muslimin, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mau menerima unta dan kedua tawanan tersebut. Kemudian orang-orang Quraisy mengirim wakilnya menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk menebus Utsman bin Abdullah dan Al-Hakam bin Kaisan. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, 'Kami tidak menyerahkan keduanya kepada kalian, hingga dua sahabat kami datang -yaitu Sa'ad bin Abu Waqqash dan Utbah bin Ghazuran. Kami khawatir kalian berbuat sesuatu terhadap keduanya. Jika kalian membunuh keduanya, kami juga akan membunuh dua sahabat kalian ini.' Tidak lama setelah itu, Sa'ad bin Abu Waqqash dan Utbah bin Ghazwan tiba di Madinah, kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyerahkan kedua tawanan tersebut kepada utusan orang-orang Quraisy. Adapun Al-Hakam bin Kaisan, ia masuk Islam dan keislamannya amat baik. Ia menetap di Madinah bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hingga ia mati syahid pada Perang Bi'ru Ma'unah. Sedang Utsman bin Abdullah, ia pulang ke Makkah dan mati dalam keadaan kafir di sana. [Dan semua orang sekarang mau pergi merampok dan membunuh orang2 yg suka membangkang pada boss tsb. Sekarang, perampokan dan pembunuhan sudah bukan lagi kejahatan, padahal sebelumnya merupakan kejahatan] Ketika penderitaan telah sirna dari pasukan Abdullah bin Jahsy setelah Al-Qur'an turun, maka para sahabat ingin mendapatkan pahala. Mereka berkata, 'Wahai Rasulullah, bolehkan kita menginginkan perang, kemudian dengan perang tersebut kita mendapatkan pahala para Mujahidin?' Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat, 'Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. '(Al-Baqarah: 218). [Sang junjungan merestui sepenuhnya atas usaha para perampok tsb, tentunya sogokan berupa 20% dari hasil rampokan hrs diberikan ke junjungan] Allah Azza wa Jalla meletakkan mereka ke puncak harapan. Hadits tentang peristiwa di atas berasal dari Az-Zuhri dan Yazid bin Ruman dari Urwah bin Az-Zubair. Ibnu Ishaq berkata bahwa salah seorang dari keluarga Abdullah bin Jahsy berkata bahwa Allah Ta'ala mem-fai (rampasan tidak melalui pertempuran) -setelah Dia menghalalkannya- empat perlima bagi orang-orang yang mendapatkannya, dan seperlimanya untuk Allah dan Rasul-Nya. Ini berarti sesuai dengan kebijakan Abdullah bin Jahsy pada unta yang mereka dapatkan dari kafilah dagang Quraisy tersebut. [Maka mulailah era kejayaan pemerintahan Islam ini dimana perampokan dan pembunuhan sdh direstui sepenuhnya] Ibnu Hisyam berkata "Itulah rampasan perang pertama yang diperoleh kaum Muslimin. Amr bin Al-Hadhrami adalah orang yang pertama kali dibunuh kaum Muslimin. Utsman bin Abdullah dan Al-Hakam bin Kaisan adaah orang yang pertama kali ditawan kaum Muslimin." [Tentu saja lawan2nya protes, kurang ajar sekali ini orang tidak punya tata krama dgn berperang di bulan haram. Dulu dikirain orang jujur, ternyata tidak lebih dari tukang rampok dan tukang bunuh.] Ibnu Ishaq berkata, "Ketika orang-orang Quraisy berkata, 'Muhammad dan sahabat-sahabatnya menghalalkan bulan-bulan haram, menumpahkan darah di dalamnya, merampas harta di dalamnya, dan menawan orang-orang di dalamnya.' Maka Abu Bakar berkata tentang perang Abdullah bin Jahsy tersebut -ada yang mengatakan bahwa ucapan berikut diucapkan Abdullah in Jahsy, Kalian menganggap pembunuhan di bulan haram itu sebagai sesuatu yang besar Padahal ada lagi yang lebih besar dari itu jika seseorang mendapatkan petunjuk Yaitu sikap kalian menghalang halangi manusia dari apa yang dJkatakan Muhammad Kekafiran kaban kepadanya, dan Allah Maha Melihat dan Menyaksikan Pengusiran kalian terhadap warga Masjidil Haram daripadanya Agar tidak terlihat orang yang sujud karena Adah di dalamnya Sesungguhnya kami, kendati kalian mengecam kami karena pembunuhan ini Dan kendati Islam digoyang oleh orang dzalim dan pendendam Sesungguhnya membasahi tombak kami dengan Ibnu Al Hadhrami Di kurma, ketika seseorang telah menyalakan perang Anak Abdullah, yaitu Utsman ada di tempat kami (kami tawan) Ia ditusuk oleh belenggu dari kulit yang tidak henti hentinya mengucurkan darah Ibnu Hisyam berkata, "Syair-syair di atas adalah milik Abdullah bin Jahsy." [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/