Sinting! Banyak orang sinting di apakabar sekarang yang secara rasional mau memutar-balikan fakta atas keterlibatan kotornya CIA atas penggulingan-kekuasaannya Sukarno! Orang-orang model Indoshepherd atau si marinir Humprey Samosir itu, secara ngawur mau (pertama) meringankan keterlibatan si CIA, dan (kedua) menghapus total keterlibatan si CIA atas pembantaian orang-orang yang dicap PKI itu!
Kita ngomong secara sederhana saja. 'Sederhana' itu maksudnya adalah 'dengan BERTANYA secara tepat atas kejanggalan yang ada di balik cerita atas Gestapu itu dalam versi pemerintah Orba'. Proposisi pertama: "jendral-jendral dihabisi oleh PKI". Pernah tidak terpikirkan oleh Anda bahwa para jendral yang katanya dihabisi PKI itu, mereka itu semuanya secara hirarkis letaknya pas diatasnya si Suharto. Jadi, secara "kebetulan" beneran dengan mampusnya semua jendral itu mendadak saja secara hirarkis si Suharto pun menjadi pimpinan tertingginya AD! Kalau masih nggak percaya bahwa pembunuhan itu bukan "kebetulan", maka lihat juga ini: satu jendral lolos dari pembunuhan itu, anaknya si Ade Irma Suryani dijadikan 'pahlawan revolusi', sementara anehnya, relasi di antara si anjing CIA jendral Suharto pun jadi meregang dengan si Nasution. Kenapa? Kenapa koq BUKAN Nasution yang lantas memegang kendali atas AD? Perhatikan lagi: Nasution itu pangkatnya lebih tinggi dari pada si asu Amerika Suharto itu, tapi kenapa koq malah si Suharto yang memegang kekuasaan, kemudian juga menendang si Nasution ke pinggiran? Arti sesungguhnya dari semua ini apa bukannya malah: Suharto itu SANGAT diuntungkan dengan pembantaian atas para jendral oleh si PKI itu? Si asu Amerika Suharto bilang bahwa dia bisa lolos karena dia pas ke rumah sakit gara-gara si maling Tommy Suharto kena air panas. Sekali lagi, ini pun nggak masuk akal! Karena kenapa koq si PKI itu tidak langsung ke rumah sakit buat menghabisi si Suharto? Perhatikan juga skenario yang sama persis dengan blue-print dari Jakarta ini di Chile. Waktu itu, jendral yang pas diatasnya si Pinochet pun dihabisi. Sehingga, mendadak saja si Pinochet di Chile --sama persis kayak si asu Amerika Suharto di Indonesia-- bisa langsung jadi yang pangkatnya tertinggi di militer Chile. Suharto itu dari dulu sudah dikenal maling, dan tahun 1960-an juga pernah diadili oleh si Ahmad Yani. Suharto itu tidak punya duit atau pun kekuasaan yang cukup buat main gila seperti itu. KECUALI, si anjing Jowo itu punya backing. Nah, Ahmad Yani tidak dipercaya oleh si Amerika karena dianggap terlalu nasionalis. Si Suharto yang mentalnya memang mental maling itulah yang kemudian diarahkan sedemikian rupa untuk menjadi dakocannya. Lantas lagi, 'dibantai oleh PKI'? Eh..., SEMUA pelaku pembunuhan itu punya kaitan erat dengan si anjing Amerika Suharto. Mereka itu rata-rata pernah berlintasan dengan si Suharto di Diponegoro. Koq bisa semua para pelaku itu BERKAITAN dengan si Suharto, sementara di sisi lain orang yang paling diuntungkan dengan pembantaian itupun adalah juga si Suharto sendiri? Apa itu tidak berarti si Suharto lah yang secara sengaja memperalat mereka -- orang-orang yang dikenalnya itu untuk melakukan sesuatu buat kepentingannya si Suharto sendiri? Para cino dengar baik-baik tulisan saya selanjutanya ini! Di jaman itu (1965), Amerika tidak punya hubungan diplomatik dengan Cina karena tahun 1959-nya si anjing Amerika barusan malu setelah digasak Cina di Perang Korea, sementara di Vietnam pun Cina mbantu nyuplai senjata, plus si Amerika memang pro dengan si Chiang Kaisek anjing piaraannya di Taiwan. Jadi 'one china policy' di tahun 1965 artinya adalah 'pro Taiwan policy'. Tapi, Amerika tetap berhubungan diplomatik dengan Soviet. So, lu cindo --cino Indonesia-- SADAR tidak bahwa hal yang sama pun tercermin di Indonesia? Si 'anti-komunis' Indonesia itu dari dulu TETAP punya hubungan diplomatik dengan Soviet, tapi begitu si Suharto menang, maka hubungan dengan Cina pun dihabisi! Kedubes serta konsulat Soviet itu ada di Jakarta ataupun Surabaya misalnya; tapi kedubes serta konsulat Cina malah dihabisi! Nah, si bangsat Amerika pun lantas yach turut bersuka-cita waktu si Suharto menyamakan 'badan cina' [baca cindo alias si cino Indonesia] dengan 'komunisme'. Dan dari sana pun lantas keluarlah segala macam keantikan si Orba, model orang nggak boleh membaca atau membawa masuk buku dengan aksara Cina secuilpun! TAPI, apa orang boleh membawa masuk buku-buku dengan aksara silirik Rusia? Iya boleh saja! Apa orang boleh membaca Marxisme dalam bahasa Inggris terbitan 'Foreign Edition'-nya Moscow yang ada di perpustakaan kedubes/konsulat Soviet di Jakarta atau Surabaya atau Medan? YA!..., silakan saja! Eh..., Anda tahu tidak...., waktu itu, semua bangsa yang pake aksara silirik yach SUDAH PASTI komunis di bawahnya Pakta Warsawa; tapi TIDAK SEMUA negara yang pake hanzi (tulisan Cina) adalah komunis! Singapore, Hong Kong & Taiwan itu semuanya pake hanzi, tapi yach sudah jelas mereka nggak pernah komunis. Tapi sebut saja semua bangsa yang pake abjad silirik (Ukraine, Russia, Belarusia, dst), maka mereka itu SEMUANYA adalah komunis. Nah, pertanyaannya sekarang, apa si Suharto aka Orba itu sedemikian goblognya sampe nggak tahu hal itu!? Yach tentu saja tidak! So, kenapa koq bisa terjadi begitu? Yach sekali lagi, karena Indonesia di bawah si dakocan Jowo Suharto itu yach memang cuman main fotokopi diplomasi Amerika toq! Akibatnya..., di Indonesia pun lahirlah diskriminasi sistematis terhadap si Cino! Tapi celakanya, jangankan ngomong tentang si pri, para intelek-intelek cino pun ternyata nggak satu pun yang motonya itu bisa melek, yaitu: "kebijakan anti-cino di Indonesia pasca-1945 itu baik secara langsung atau tidak adalah murni akibat kebangsatan dan premanisme Amerika!" Baca baik-baik: "konflik rasial anti-cina" MEMANG terjadi di jaman Orla, TAPI itu TIDAK PERNAH menjadi SIKAP ORLA; buktinya yach lihat saja partisipasi politiknya si Cino, baik melalui partai model Baperki atau pun jadi mentri atau pun eksisnya sekolah Cina. Jadi, 'konflik rasial atau konflik anti-Cina' MEMANG terjadi di jaman Orla, tapi sifat konfliknya sendiri tidak beda dengan konflik Dayak-Madura di Kalimantan misalnya. Yaitu 100% murni antar-suku, antar-golongan di masyarakat. Dan baru setelah si setan Amerika cawe-cawe di Indonesia via Orba, maka barusanlah terjadi diskrimasi rasial anti-Cina yang 100% politis, didalangi serta sengaja ditunggangi oleh si negara Orba. Pada akhirnya, siapakah bajingan yang paling busuk di balik semua ini? Yach sudah jelas: si anjing Amerika! Balik lagi ke Gestapu, Anda pernah "heran" tidak kenapa koq para korban politik gara-gara Gestapu itu nggak ada satu pun yang cari suaka politik ke Amerika? Tapi ke Perancis model si Ibrahim Isa atau Sobron Aidit itu? Atau juga ke Cina atau ke Rusia? Well..., simple sekali! Coba saja mereka ke Amerika, yach sudah pasti mereka bakal dikembalikan lagi ke Indonesia oleh si bajingan Washington agar bisa segera dihabisi oleh anjing-anjingnya di Indonesia ini! Sekali lagi: Amerika TIDAK terlibat? Anda jangan cuman percaya begitu saja sama saya, atau pun percaya sama mulut-mulut basinnya si American-phile di sini! Anda harus baca sendiri sejarah negara Anda, baca sendiri sejarah kebangsatan sepak-terjangnya Amerika di negara kelahiran Anda ini, kemudian yach putuskan sendiri! So, sebagai pengantar umum, baca ini: [1] Suratnya Dewi Sukarno ke Presiden Ford: http://mindgallery.com/hiddenroom/indonesia.html [2] 1965 - Indonesia --The CIA overthrows the democratically elected Sukarno with a military coup. The CIA has been trying to eliminate Sukarno since 1957, using everything from attempted assassination to sexual intrigue, for nothing more than his declaring neutrality in the Cold War. His successor, General Suharto, will massacre between 500,000 to 1 million civilians accused of being "communist." The CIA supplies the names of countless suspects. [ http://home.att.net/~Resurgence/CIAtimeline.html ] [3] Lihat wikipedia di http://en.wikipedia.org/wiki/CIA : - In 1965, Sukarno <http://en.wikipedia.org/wiki/Sukarno> was ousted in a coup de etat <http://en.wikipedia.org/wiki/Coup_de_etat> supported by the CIA, led by Suharto <http://en.wikipedia.org/wiki/Suharto> . The overthrow of Sukarno by the CIA and Suharto, resulted in a nation-wide killing of some 500,000 suspected Communists, most of whom were peasants. The CIA secretly supplied Suharto's troops with a field communications network. Flown in at night by US Air Force planes from the Philippines, this was state-of-the-art equipment, whose high frequencies were known to the CIA and the National Security Agency. Not only did this technology allow Suharto's generals to coordinate the killings, it also meant that the highest echelons of the US administration were listening in. Suharto was able to seal off large areas of the country. Ralph McGehee, a senior CIA operations officer at the time, described the ousting of Sukarno in Indonesia as a "model operation" for the US-run coup that got rid of Salvador Allende in Chile seven years later. [4] Buat Anda yang inteleknya sangat akademis, baca: http://www.antenna.nl/wvi/eng/ic/pki/pds.html Kayak bisa Anda baca sendiri, setiap link di atas pun juga mengandung banyak sekali link ke website lainnya yang sejenis atau yang lebih mendetail. Kalau Anda memang minat, ikuti link-link itu dan dalami sendiri. Terakhir, kesimpulannya, premanisme Amerika aka CIA di Indonesia via Suharto itu bertanggung-jawab langsung atas tiga fenomena utama sejarah Indonesia pasca 1945 yang masih terasa buntutnya sampai sekarang, yaitu: (1) pembantaian atas 2,000,000-an orang Indonesia yang dicap komunis; (2) pengasingan atas ratusan orang-orang Indonesia, termasuk pemutusan hubungan kekeluargaan secara paksa atas orang-orang Indonesia yang dicap komunis; serta (3) diskrimasi serta stigmatisasi sistematis secara politik oleh Orba terhadap golongan keturunan Cina di Indonesia. JD ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> <font face=arial size=-1><a href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12h7atcjf/M=362335.6886444.7839734.2575449/D=groups/S=1705796846:TM/Y=YAHOO/EXP=1123475664/A=2894362/R=0/SIG=138c78jl6/*http://www.networkforgood.org/topics/arts_culture/?source=YAHOO&cmpgn=GRP&RTP=http://groups.yahoo.com/">What would our lives be like without music, dance, and theater?Donate or volunteer in the arts today at Network for Good</a>.</font> --------------------------------------------------------------------~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/