http://www.suaramerdeka.com/harian/0510/19/nas04.htm

Kinerja Ekonomi Jauh dari Harapan


SUDAH setahun pemerintahan SBY-JK berjalan, namun kinerja kabinet bidang 
ekonomi belum menggembirakan. Janji kampanye dan kabinet baru bahwa 
perekonomian akan membaik, perluasan kesempatan kerja, dan peningkatan 
kesejahteraan masyarakat masih jauh dari kenyataan. Memang pertumbuhan ekonomi 
sedikit lebih baik dari tahun sebelumnya, kemungkinan tahun ini sekitar 5,5%, 
yang mulai didukung oleh investasi. 

Namun stabilitas ekonomi melemah terutama ditunjukkan oleh inflasi yang tinggi, 
paling tidak 12% sampai dengan akhir tahun, terutama didorong oleh kenaikan 
harga BBM, yang membuat suku bunga menjadi tinggi kembali. Keadaan ini sangat 
memberatkan masyarakat pada umumnya, apalagi dengan pengangguran yang 
meningkat. Daya beli masyarakat menurun dan perkembangan ekonomi domestik 
melemah, karena biaya produksi yang makin meningkat sebagai konsekuensi dari 
peningkatan harga BBM dan kenaikan suku bunga.

Tim ekonomi kabinet tidak dapat memanfaatkan peluang besar secara optimal 
berupa dukungan yang tinggi terhadap pemerintah dari dalam dan luar negeri. 
Sektor ekonomi yang semestinya mendatangkan devisa seperti pertambangan dan 
migas, pertumbuhannya justru negatif. Begitu pula sektor yang menyerap tenaga 
kerja terbesar, yaitu pertanian, pertumbuhannya juga sangat rendah dan 
langkanya program pemerintah yang efektif dalam pembangunan pertanian. 
Sedangkan investasi yang dibanggakan ternyata tidak mendatangkan aliran modal 
yang memadai dan sesuai untuk dapat memperkuat nilai rupiah dan juga tidak 
menciptakan kesempatan kerja secara berarti. 

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang oleh pemerintah dianggap baik, 
sebenarnya tidak lebih dari perhitungan akunting saja dan tidak terefleksikan 
di dalam kehidupan nyata.

Kebijaksanaan ekonomi pemerintah kalau tidak mengambang tinggi, seperti program 
pembangunan infrastruktur yang minim realisasinya, hanyalah terbatas pada 
retorika, seperti program revatilisasi pertanian. Sedangkan program kompensasi 
kenaikan harga BBM, terutama dalam bentuk aliran dana langsung, lebih banyak 
menimbulkan permasalahan baru mengenai ketidaktepatan penyaluran dan 
ketergantungan masyarakat miskin terhadap bantuan, daripada membantu golongan 
miskin untuk memperbaiki taraf kehidupannya yang lebih berkesinambungan.

Koordinasi tim ekonomi juga tidak berjalan baik, karena loyalitas menteri yang 
berbeda-beda bergantung pada afiliasi politik dan kepentingannya. Belum lagi 
konflik kepentingan yang menghambat penyelesaian permasalahan ekonomi, seperti 
yang terjadi pada kasus bertele-telenya perpanjangan kontrak perusahaan minyak 
Exxon di Cepu. Selain itu, kurangnya pengalaman di antara beberapa menteri 
ekonomi membuat program ekonomi tidak berjalan secara optimal. Ditambah lagi 
dengan gerakan antikorupsi dan peraturan yang terlalu mengikat, membuat 
pencairan anggaran pemerintah sangat lambat.

Dengan kinerja demikian, tidak mengherankan bila tuntutan perubahan kabinet 
terutama untuk tim ekonomi, santer terdengar. Presiden pun sudah menyatakan 
akan melakukan evaluasi kinerja para menterinya, namun belum begitu jelas 
apakah akan segera diikuti oleh penggantian para menteri. 

Wakil Presiden yang semula mendukung perubahan kabinet, belakangan ini 
cenderung untuk tidak mendukungnya, karena banyak tuntutan perubahan kabinet 
berkaitan dengan menko ekuin yang merupakan kepercayaan Wapres. Partai politik, 
terutama Golkar, yang dianggap sudah mendukung pemerintah dengan susah-payah, 
dan beberapa partai lainnya, sekalipun tidak secara terbuka, menghendaki ada 
perubahan dan pembaruan dalam kabinet. Tentu partai politik menginginkan kader 
mereka lebih banyak duduk di kabinet dengan posisi penting, terutama di bidang 
ekonomi. Tampaknya perubahan kabinet, terutama tim ekonomi, akan mengalami 
situasi seperti pada masa pembentukan kabinet setahun lalu, yaitu rencana baik 
dari Presiden untuk membentuk kabinet yang andal, ternyata terjerat oleh 
persaingan kepentingan politik yang demikian besar. Tentu kita mengharapkan 
Presiden SBY kali ini lebih tegas dalam memperbarui kabinet yang lebih baik, 
karena akan menentukan kinerja keseluruhan pemerintahannya. Kita juga 
mengharapkan kerja sama yang konstruktif antara Presiden dan Wapres, baik dalam 
membentuk tim ekonomi yang andal maupun dalam mengoordinasikan kabinet, 
sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran dalam kepemimpinan. 

Perubahan kabinet memang tidak menjamin perbaikan kinerja pemerintah. Namun 
dengan kabinet sekarang, sulit diharapkan terjadi perbaikan kinerja yang 
signifikan. Presiden pun tampaknya tidak sepenuhnya percaya atas tim ekonomi, 
sementara tantangan dari dalam dan luar masih akan tetap besar. 

Tantangan di dalam negeri adalah bagiamana menciptakan kesempatan kerja, antara 
lain melalui investasi yang produktif. Tantangan dari luar adalah masih 
tingginya harga minyak dunia, kecenderungan melemahnya perekonomian dunia, 
kecenderungan inflasi yang lebih tinggi, dan meningkatnya suku bunga terutama 
didorong oleh bank sentral AS. 

Menghadapi situasi seperti ini dibutuhkan tim ekonomi yang lebih kohesif, 
berpengalaman, dan mampu menyelesaikan paling tidak beberapa permasalahan 
ekonomi yang penting, sehingga dapat mambawa tidak saja pada perekonomian yang 
lebih baik, tetapi juga kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi.(14t)

- Penulis adalah pengamat ekonomi 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke