MEDIA iNDONESIA Kamis, 20 Oktober 2005
Perempuan makin Terlilit Beban Danielle Samsoeri, Program Kajian Wanita-UI SEJAK dinaikkannya harga BBM (solar menjadi Rp4.300/liter; premium menjadi Rp4.500/liter; dan minyak tanah menjadi Rp2.000/liter) per 1 Oktober 2005 oleh pemerintah, kehidupan sejumlah perempuan terutama ibu rumah tangga semakin sulit. Kenaikan harga BBM di Indonesia merupakan akibat dari adanya peningkatan jumlah atau harga minyak di dunia. Sehingga, memang harga BBM di Indonesia juga harus dinaikkan. Informasi tentang akan dinaikkannya harga BBM ini sudah didengung-dengungkan sejak beberapa bulan sebelumnya. Kenaikan harga BBM ini merupakan suatu keputusan yang terburuk (karena sangat berdampak terhadap semua ranah kehidupan negara dan masyarakat) dari pilihan terburuk yang tersedia. Sehingga, memang keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM merupakan suatu keputusan yang sangat berat, yang sudah tidak bisa terelakkan. Seperti yang sudah disebutkan di atas tadi bahwa untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM ini, pihak pemerintah sudah memikirkan/merancang hal apa yang perlu dilakukan agar masyarakat (terutama masyarakat miskin) tidak panik menerima keputusan pemerintah ini, yaitu dengan memberikan subsidi kompensasi atas kenaikan harga BBM. Walaupun, seperti kita ketahui bahwa pendataan jumlah keluarga miskin atau orang miskin yang ada di Indonesia oleh pihak Badan Pusat Statistik (BPS) dan pihak terkait lainnya masih belum akurat. Sehingga, memang dibutuhkan tenaga ekstra dari pihak pemerintah agar kegiatan antisipasi ini bisa sesuai sasarannya dan bisa benar-benar membantu meringankan beban masyarakat miskin yang ada di Indonesia. Subsidi kompensasi bahan bakar minyak pada saat sekarang ini sedang menjadi senjata utama dari pihak pemerintah di dalam mengatasi kenaikan harga BBM. Pada kenyataannya pemberian subsidi ini masih banyak kelemahannya, seperti: belum terdatanya semua rakyat atau keluarga miskin yang ada di Indonesia, serta masih banyak data-data yang salah/keliru yang disusun/didata oleh pihak-pihak terkait (seperti: BPS dan Bappenas). Hal-hal inilah yang menggambarkan bahwa sebenarnya masalah kenaikan BBM masih belum tertangani dengan baik oleh pihak pemerintah, terutama tentang antisipasi terhadap dinaikkannya harga BBM. Akibat lainnya, adalah biaya dari angkutan umum dinaikkan secara sepihak oleh para pemiliknya tanpa berkonsultasi dengan pihak pemerintah dan masyarakat terlebih dahulu, tidak beroperasinya sebagian besar angkutan umum sehingga banyak rakyat (terutama ibu-ibu dan anak-anak yang akan ke kantor dan sekolah) menjadi telantar. Hal ini menyebabkan kerugian dan penyengsaraan kembali terhadap rakyat, terutama rakyat miskin. Pemerintah sudah sepatutnya mempersiapkan secara matang rencana kenaikan BBM ini, yaitu dengan menyusun langkah-langkah strategis apa yang harus dilakukan setelah adanya kenaikan harga BBM, terutama kenaikan harga minyak tanah. Karena, kalau pemerintah tidak menyusun secara baik langkah-langkah awal apa yang harus diambil oleh pihak pemerintah di dalam meredam 'keterkejutan' dan 'kepanikan' warga masyarakat, akan timbul kekacauan dan kepanikan yang lebih besar lagi dalam menentukan tarif dasar dari bahan-bahan pokok, terutama karena juga pada saat sekarang ini sudah mendekati hari raya, baik hari raya untuk umat muslim, maupun hari raya untuk umat kristiani, dan tentu saja tahun baru. Selain itu juga penting pihak pemerintah mempersiapkan tim untuk memantau di beberapa titik/pasar, agar tidak terjadi "mark-up" terhadap beberapa harga dari bahan-bahan pokok, dan tarif dari angkutan umum. Setelah harga BBM dinaikkan oleh pihak pemerintah dan juga pihak DPR sebagai wakil rakyat, maka babak baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pun akan mengalami hal baru, yang lebih tidak manusiawi, yang benar-benar tidak memihak kepada kepentingan masyarakat (terutama kepentingan dari kelompok perempuan, seperti: ibu-ibu rumah tangga, dan perempuan miskin kota). Hal ini disebabkan karena ruang berdiskusi antara rakyat dan pemerintah sudah tidak ada, yang menyebabkan semua keputusan dari pihak pemerintah tidak mewakili aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Sebagai salah satu contoh, adalah dengan menaikkan harga BBM (terutama harga minyak tanah), walaupun secara logika harga BBM itu harus dinaikkan karena harga pasaran minyak dunia juga naik. Tetapi, apakah dengan dinaikkannya harga BBM sudah ada antisipasinya/apakah mekanisme yang dibangun oleh pihak pemerintah sudah bisa memberikan solusi yang tepat, ataukah pihak pemerintah memang belum secara matang menyusun strategi apa yang akan diambil/dilakukan. Karena, ini penting untuk melihat keseriusan pihak pemerintah dalam mencari jalan keluar yang terbaik bagi masyarakat (terutama jalan keluar bagi masyarakat miskin). Kenaikan harga BBM akan membawa dampak yang cukup kompleks bagi kelangsungan hidup dari rakyat miskin (dalam hal ini juga pihak perempuan termasuk di dalamnya). Karena akibat dari dinaikkannya harga BBM, maka akan ada banyak perusahaan besar yang akan memberhentikan tenaga kerjanya, dengan maksud agar bisa terjadi penghematan dalam perusahaan tersebut. Dampak dari adanya PHK ini, adalah akan mengalami peningkatan dalam hal kriminalitas (seperti: pembunuhan, pencurian, dan pencopetan), selain itu khusus untuk pihak perempuan akan banyak terjadi kasus trafficking (perdagangan terhadap perempuan dan anak perempuan) ke luar negeri, akan banyak kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), dan tentu saja kasus-kasus KTP (kekerasan terhadap perempuan), yang disebabkan makin sulitnya orang untuk mendapatkan uang/memperoleh pekerjaan, serta semakin menggilanya harga-harga kebutuhan pokok. Persaingan dalam memperoleh pekerjaan akan semakin sulit. Karena, kriteria yang dibutuhkan oleh sebagian besar perusahaan/pabrik-pabrik menjadi lebih ketat terhadap para calon pekerjanya (akan mencari kriteria pekerja yang punya tenaga terampil dengan latar belakang pendidikan yang tinggi/bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus/tidak harus menyewa atau mengupah beberapa orang untuk melakukan satu pekerjaan saja). Sehingga bisa dikatakan bahwa kelompok masyarakat miskin dan perempuan miskin makin terpinggirkan, tidak punya posisi tawar sama sekali. Untuk mengatasi itu, pemerintah bisa menghapuskan biaya pendidikan, mulai dari tingkat SD sampai dengan tingkat SMP di seluruh wilayah di Indonesia. Pemberian bantuan atau layanan kesehatan secara cuma-cuma kepada rakyat miskin, yang disediakan oleh semua pusat kesehatan masyarakat di semua wilayah di Indonesia (terutama di wilayah-wilayah kumuh); Selain itu juga perlu adanya subsidi khusus untuk keluarga miskin/rakyat miskin dalam membeli/memperoleh minyak tanah. Pemerintah juga perlu melakukan pemberdayaan terhadap pihak perempuan, terutama bagi pihak perempuan yang menjadi kepala keluarga, yaitu dalam hal pemberian modal usaha, agar nantinya pihak perempuan lebih mandiri lagi di dalam memelihara serta menjaga keluarganya. Perlu secepatnya menyelesaikan secara tuntas atau menindak kasus-kasus korupsi yang sekarang ini masih dalam proses penyelesaian oleh para aparat penegak hukum. Hal ini penting agar semua hasil korupsi dapat sesegera mungkin dikembalikan kepada pihak pemerintah, sehingga pemerintah dapat menggunakan dana hasil dari kasus korupsi untuk memberikan bantuan atau subsidi kepada masyarakat miskin. Kenaikan BBM membuat rakyat, terutama rakyat miskin (perempuan miskin) semakin ditinggalkan, semakin terpojokkan. Bagi kelompok masyarakat kelas menengah, dan menengah ke atas sudah cukup siap mengantisipasi kenaikan BBM ini, tapi bagi kelompok masyarakat miskin yang setiap harinya masih harus memikirkan, "bagaimana cara untuk mendapatkan makanan, cara untuk mendapatkan biaya agar anak-anaknya bisa disekolahkan, cara untuk mendapatkan biaya untuk pengobatan?*** [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/uTGrlB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/