Bukan TNI-AD yang memperalat NU-Banser Ansor justru sebaliknya, NU inilah yang 
mengambil kesempatan memperalat TNI-AD untuk melaksanakan tugas mulia yang 
dijanjikan pahala oleh Allah dalam AlQurannya.  Karena kalo memang TNI-AD mau 
memperalat, masih banyak partai2 politik dengan organisasi2 massa-nya yang 
lebih bagus untuk diperalat.  Masih ada Muhammadiah yang lebih banyak massanya 
yang bisa diperalat oleh TNI-AD.  Tetapi kenapa harus NU ????

Memang artinya bukan TNI-AD lah yang memperalat NU tapi sebaliknya NU 
memperalat TNI-AD untuk melindungi anggauta2nya yang sedang mengejar pahala 
melalui pemenggalan kepala secara massal seperti sunnah nabi Muhammad dulu 
waktu membantai orang kafir, yahudi dan non-muslim.

Gus Dur sudah meninggal, mungkin diakhirat sana dia dikeroyok, digebuki oleh 10 
juta korban pembantaian Banser Ansor, Allah hanya nonton saja sebagai hakim 
yang adil.  Tapi itu kejadian diakhirat yang hukumnya beda dengan didunia.  
Sedangkan Gus Duar sudah menikmati hidup didunia menjadi presiden.  Gus Dur 
bisa jadi presiden tanpa harus ikutan pemilu, artinya dia bisa jadi presiden 
tanpa perlu keluar duit untuk kampanye. Mungkin ini adalah hadiah dari Amerika 
atas jasa2nya Gus Dur dalam membantai 10 juta pendukung Sukarno yang sangat 
dibenci oleh Amerika.

Jadi kita enggak ada yang tahu persis latar belakang macam2 kejadian ini, tapi 
tetap ada kaitannya antara Gus Dur dan 10 juta korban2 yang jatuh, kemudian 
jadi presiden tanpa pemilu, sayangnya hadiah berharga jadi presiden ini 
ternyata tidak happy ending, lanjutannya Gus Dur dipecat gara2 tukang pijetnya 
bisa disuruh mencuri tabungan pegawai Bulog.

Perbuatan jahat, perbuatan salah, pasti harus dihukum, lolos sekarang tentu 
tertangkap di akhirat.  Tapi meskipun dihukum di akhirat tetap terus dikejar 
didunia ini.  Pelaku2 pembunuhan massal ini tidak ada yang ditangkap malah 
mendapat tanda jasa, ada yang jadi ketua Partai Demokrat, dan ada yang jadi 
ketua NU.

Dulu, setiap ada orang kutak katik peristiwa pembantaian massal ini dalam 
kerangka penegakkan HAM, medadak Gus Dur dan Hasyim Musyadi  sakit perut 
kemudian minta izin untuk ke kamar kecil.  Gus Dur lah yang menanda tangani 
perintah pembantaian itu, dan Hasyim Muzadi adalah ketua Banser Anshor yang 
langsung melaksanakan perintah ini.  Gus Dur lah yang meminta kepada Sarwo 
Edhie Wibowo melindungi Banser Ansor yang sedang melaksanakan tugas2nya 
dilapangan.

Para keluarga korban mendapatkan warisan dendam berdarah, mau membalas dendam 
pun tidak punya pasukan seperti banser Ansor.  Tapi dengan adanya lembaga HAM 
didunia Internasional, masih bisa lah dikutak katik kejadian masa lalu itu.  
Padahal katanya kudeta tentara lawan tentara, tapi kenapa yang dibantai wong 
cilik yang dianggap pendukung Bung Karno????

Amerika lepas tangan, Hasyim Musyadi naik pitam karena dianggapnya HAM itu 
digerakkan Amerika untuk gonjang ganjing agar NU dibenci masyarakat di 
Indonesia atas peristiwa yang katanya didalangi oleh Amerika.

Entah apa sebab mendadak Hasyim Musyadi mau memerangi HAM ???  Mungkin gara2 
kepalang basah sudah melanggar HAM sekalian diperangi saja.  Sayangnya, 
muslimin dan Islam itu bukan cuma NU, banyak muslimin dan Islam yang bukan NU, 
bahkan jumlahnya muslimin dan Islam NU tidaklah sebanyak Islam dan muslimin 
yang ada diseluruh RI ini.  Jadi kalo NU dimusuhi seluruh muslimin dan Islam di 
Indonesia, tentunya berabe mau mengikut sertakan capres2nya, akan ditolak 
rakyat RI sebelum dicalonkan.

Jadi setiap mendekati pemilu, kasus pembantaian massal oleh Anshor-NU ini 
banyak dikotak katik sehingga mau menunjuk Capresnya jadi batal...  Bahkan dulu 
juga Gus Dur tidak mau di capreskan, katanya cuma dukung Megawati saja, 
maksudnya cari aman jangan sampe diungkit ungkit kasus hutang darah tsb.  
Barulah setelah Megawati menang, dijegalnya sehingga tanpa pemilupun Gus Dur 
bisa juga jadi presiden. Dasar orang jahat yang ngomongannya baik2 ternyata 
enggak bisa ngibulin Tuhan.  Oleh Tuhan dibongkar kedoknya tukang pijet Gus Dur 
yang diperintahkan nyolong duit tabungan pegawai Bulog.

Biarpun kiyai, biarpun muslimin, biarpun uztad, biarpun imam, biarpun sufi, 
tapi kalo ketangkep basah nyolong duit, tetap merupakan perbuatan hina, 
memalukan, laknat, dan dibenci masyarakat, umat dan rakyat jelata.  Ngomongan2 
baik enggak bisa dijadikan tameng yang menutupi srigala sambil menunjukkan 
kepala kambing.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke