Ini  saya setuju, voting one man one vote sering menghasilkan status quo, dulu 
Lenin membuat diktaktur proletariat yg isinya orang orang terpilih untuk adu 
argumentasi yg rasional

--- In proletar@yahoogroups.com, "suryana" <gsuryana@...> wrote:
>
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "suryana" <gsuryana@...>
> To: <tionghoa-...@yahoogroups.com>
> Sent: Tuesday, October 09, 2012 3:45 AM
> Subject: Sosialis Demokratis.
> 
> 
> > Beberapa waktu lalu Pak Chan menulis mengenai istilah Sosialis demokratis, 
> > dan menurutku istilah tersebut menjadi aneh.
> >
> > Sosialis yah sosialis, mengapa jadi ada buntutnya demokratis ?.
> > Bila ada Sosialis demokratis maka akan ada kapitalis demokratis, juga 
> > nanti akan timbul komunisme demokratis.
> >
> > Pada hakekatnya sebuah negara memiliki dasar negara dalam istilah Komunis, 
> > Sosialis, Kapitalis.
> > Dan dengan berjalannya waktu maka sebuah negara akan selalu berputar 
> > mengikuti situasi dan kondisi sesuai jaman nya.
> >
> > Semisal negara negara Europa yg memang sudah lebih dahulu eksis didalam 
> > tatanan bermasyarakat ( Romawi/Yunani ), maka ketika terjadi perubahan 
> > drastis posisi kerajaan yg biasa di istilahkan otokrasi ( karena kekuasaan 
> > mutlak ditangan raja/ratu ), pola ketatanegaraannya akan masuk ke system 
> > kapitalis, semakin maju kerajaan tsb maka system kapitalis menjadi semakin 
> > berkembang, dan perkembangan tersebut berjalan dengan tujuan memiliki 
> > sebanyak mungkin harta baik dalam bentuk sumber daya alam maupun sumber 
> > daya manusia, dan dalam hal ini menyerbu/imperialisme menjadi sebuah 
> > solusi, maka negara/kerajaan di Europa memiliki banyak tanah jajahan di 
> > seantero bumi.
> >
> > Setelah kondisi stabil maka wilayah jajahan pun dilepas baik secara 
> > sukarela maupun dipaksa sukarela, dengan kondisi tsb maka terjadi 
> > perubahan menjadi sosialis karena semua yg menjadi ciri kapitalis sudah 
> > dikuasai dan terbukti bahwa memiliki wilayah jajahan bukanlah sebuah 
> > solusi yg saling menguntungkan malah membuat pemimpin kerajaan/negara 
> > menjadi pusing, biarpun didalam mengambil keputusan sudah mulai dikenal 
> > system parlementer ( Yunani/Romawi ) dimana Raja mengambil sikap setelah 
> > parlemen mengambil sikap baik secara "demokratis" maupun pemaksaan didalam 
> > pola mengambil suara terbanyak.
> >
> > Bila sebuah wilayah/kerajaan/negara sudah masuk ke pola sosialis maka 
> > jangan heran pada putaran berikutnya menjadi berpola komunisme, karena 
> > sosialis membutuhkan banyak dana/sda maupun sdm, dimana dana/sda/sdm 
> > meliwati tahap stabil akan berakhir menjadi tidak lagi memiliki apa apa 
> > karena apa yg tersedia sudah tetap dan stabil, sedang didalam kenyataannya 
> > tetap dan stabil membutuhkan banyak stamina yg pada akhirnya menghabiskan 
> > banyak enerji yg ada, dan pada titik ini system komunis akan masuk secara 
> > perlahan dan pasti.
> >
> > Utk contoh dari kapitalis sd sosialis dan komunis maka bisa dilihat 
> > sejarah dari perkembangan yg terjadi di RRC, dimana ketika wilayah RRC 
> > meluas dibawah kepeminpinan Jengis Khan, pada akhirnya menyempit karena 
> > kekurangan sdm, dan ketika kerajaan tidak bisa bertahan dengan 
> > perkembangan kebudayaan, maka RRC berubah kembali menjadi Komunis.
> >
> > Dalam hal ini Mao memilih jalan pintas, dimana dari kapitalis langsung 
> > loncat menjadi komunis, karena pada waktu itu system sosialis tidak bisa 
> > berjalan dengan baik, kerajaan sudah diambang kehancuran, wilayah wilayah 
> > dikendalikan oleh raja raja kecil, dan solusi tepat adalah komunis, karena 
> > komunis tidak berbeda banyak dengan otokrasi seperti hal nya dijaman 
> > kerajaan, dengan system komunis semua menjadi syah utk di laksanakan, 
> > tanpa peduli lagi dengan aturan apapun, semua ditentukan oleh pucuk 
> > pimpinan.
> >
> > RRC setelah membuka pintu sedikit demi sedikit mulai masuk ke system 
> > kapitalis, dimana dengan dana yg ada mampu membeli segala macam baik sda, 
> > sdm semua bisa diatasi karena sudah memiliki modal awal, dimana modal awal 
> > berasal dari masyarakat yg serba seragam sehingga begitu sebuah keputusan 
> > diambil maka semua rakyat harus taat tanpa ada pamrih ini dan itu.
> >
> > Dan dimanakan posisi demokratis ?, menurutku demokratis pada dasarnya 
> > hanya ilusi semata karena demokrasi berdasarkan hitungan votang dan voting 
> > hanya adu kekuatan politik semata, bila diambil contoh di jaman kerajaan 
> > malah yg mengatur votang dan voting adu kuat diambil alih oleh orang orang 
> > yg paling dekat dengan pimpinan, dan peranan kasim pun menjadi sangat 
> > penting.
> >
> > Dalam hal demokrasi inilah Soekarno melihat bahwa votang dan voting bukan 
> > sebuah solusi demokratis, melainkan musyawarah muifakat lah yg sebenarnya 
> > demokrasi karena musyawarah mufakat tidak mengenal votang dan voting, 
> > memang adu kekuatan jelas ada, hanya didalam mengambil sebuah keputusan 
> > adu argumen menjadi lebih penting dibandingkan adu banyak suara.
> >
> > Dalam hal ini sosialis demokratis menjadi aneh didalam benak ku.
> > Dan bukan berarti Pancasila menjadi benar benar sakti, karena pada 
> > dasarnya Pancasila pun tidak mudah utk dilaksanakan didalam tatanan 
> > kehidupan bernegara, ibarat kata Pancasila terlalu komplit, sehingga 
> > dengan semakin komplit malah menjadikan banyak celah utk di susupi 
> > keinginan penguasa apalagi saat ini Indonesia sudah terpecah dengan 
> > otonomi daerah yg notabene banyak raja raja kecil.
> > Dan Pancasila hanya jadi pajangan semata.
> >
> > Silahkan di koreksi bila memang keliru.
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke