Mempersatukan Fatah dan Hamas Sunni dan Syiah adalah sia sia mungkinkah
Syariah Islam bisa di ditegakkan.
APakah Syariah Islam bisa diteggakkan tanpa ada persatuan Fatah dan Hamas
Sunni dan Syiah
__________________________________________________________________________________
Kuwaiti royal prince Abdullah al-Sabah Islam adalah penyakit kanker ganas
diperadaban dunia modern.

Kita jangan membenci Muslim, sebab mereka cuma korban. Mereka begitu karena
nabinya. Mereka bejat dan jahat juga karena nabinya. Kita seharusnya merasa
iba dan kasihan kepada Muslim.


---------- Forwarded message ----------
From: Sudiro Sj <l234...@yahoo.com>
Date: 2013/4/27
Subject: Re: [parapemikir] Fatah dan Hamas Tidak Mungkin Bersatu !!!
To: muskitaw...@yahoo.com, parapemi...@yahoogroups.com


**




----------
Sent via Nokia Email


------Original message------
From: Muskitawati <muskitaw...@yahoo.com>
To: <abdiban...@yahoogroups.com>,<cik...@yahoogroups.com>,<
debate-religious-spiritual...@yahoogroups.com>,<
gerejabethanyindone...@yahoogroups.com>,<indonesia-ris...@yahoogroups.com>,<
is...@yahoogroups.com>,<istiq...@yahoogroups.com>,<mediac...@yahoogroups.com
>,<murtadin_kafi...@yahoogroups.com>,<nongkrong_bare...@yahoogroups.com>,<
parapemi...@yahoogroups.com>,<politikmahasi...@yahoogroups.com>,<
politikus...@yahoogroups.com>,<proletar@yahoogroups.com>,<
zama...@yahoogroups.com>
Date: Saturday, April 27, 2013 7:54:49 AM GMT-0700
Subject: [parapemikir] Fatah dan Hamas Tidak Mungkin Bersatu !!!

Usaha mempersatukan adalah sia2, mereka yang mau mempersatukan tidak
mengerti masalah disangkanya hanya terikat masalah ideology Islamnya dan
masalah perbedaan politik masing2nya.
Baik kita singkirkan dulu masalah ideology Islamnya, karena masalah
ideology Islamnya sebetulnya sangat lentur seperti karet bisa diatur dalam
kesepakatan, tapi yang menjadi masalahnya bukanlah disitu melainkan masalah
organisatorisnya itulah yang mendominasi pertikaian yang tidak mungkin bisa
dipersatukan.
Kalo ada perbedaan ideology atau politik dimana Abbas ingin membentuk
pemerintahan sekuler yang berdamai dengan Israel, sebaliknya Hamas selalu
ngotot ingin membentuk pemerintahan Syariah yang akan memerangi Israel,
maka kedua perbedaan ini kalo kita telaah satu persatu akan bisa
membuktikan bahwa keduanya memang tidak mungkin dipersatukan.
Pikirkanlah, kalo anda dipihak Hamas atau dipihak Abbas, maka anda akan
bisa melihat bahwa keduanya tidak bisa dipersatukan melainkan harus salah
satu dihancurkan, dan ini tidak ada pilihan.
Andaikata Abbas bersedia mengalah mengikuti ideology dan politik Hamas,
maka negara Palestina tidak mungkin bisa terbentuk dikarenakan tidak akan
bisa mendapatkan pengakuan dunia yang damai karena untuk bergabung dengan
UN mendapatkan pengakuan sebagai negara hanya bisa apabila berdirinya
negara tsb tidak akan mencetuskan perang tapi justru untuk menegakkan
perdamaian dunia, oleh karena itu Abbas akan runtuh dengan sendirinya
karena bantuan luar negeri untuk pemerintahannya terhenti dan dia runtuh
dengan sendirinya.  Apalagi pengikut Abbas juga kurang dari 10% sehingga
pemerintahannya akan langsung kolaps apabila mengikuti jejak Hamas.
Sebaliknya, kalo saja Hamas yang mengikuti pandangan politik sekuler Abbas,
sama juga masalahnya, Hamas akan kehilangan pendukung dan akan kolaps
karena dananya didominasi Abbas sementara pengikutnya mencari pemimpin lain
yang lebih beriman.
Dalam kasus ini, tidak akan mungkin bagi Hamas mengikuti politik Abbas,
karena kalo memang Hamas mau mengikuti politik Abbas, maka dia tidak perlu
bergabung dengan Abbas karena dengan dominasi pengikutnya itu, maka dia
cukup melakukan transaksinya langsung dengan Israel saja tidak perlu
melalui Abbas sama sekali.
Karena itu, pilihan politik yang mana pun yang mau dipilih oleh Hamas,
semuanya tidak ada perlunya harus bergabung dengan Abbas dulu !!!
Jadi kalopun Hamas sudah merasa tiba saatnya untuk mengubah politiknya jadi
sekuler, maka langsung saja membuat transaksinya dengan Israel tanpa
perlunya mengajak Abbas atau melalui Abbas yang tidak punya pengikut tsb.
Sebaliknya bagi Israel, untuk membenarkan politik Israel tidak mengakui
Palestina, maka membutuhkan sikap Hamas yang tetap anti-Israel sehingga
dunia tidak punya alasan untuk menekan Israel memberi pengakuan kepada
Hamas.
Kesimpulannya jelas disini, kemanapun arah politik Hamas mau anda atur,
tetap tidak akan membawa pemecahan mempersatukan keduanya dalam satu
pemerintahan Palestina.  Dengan kata lain, Negara Palestina tidak akan
pernah eksist.
Satu2nya pemecahan adalah perang Suriah, tapi kepastiannya itu juga samar.
 Memang negara Suriah itu besar sekali, kalopun terpecah dua, maka
permasalahannya makin lebar karena faksi2 Islam lebih beraneka ragam yang
lebih sulit lagi untuk dipersatukan, melainkan akan selamanya gontok2an
tanpa akan pernah ada yang keluar sebagai pemenangnya.  Kecuali ada
kekuatan besar yang ikut campur.
Ny. Muslim binti Muskitawati.

 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to