--- In proletar@yahoogroups.com, ayub <ayubyahya@...> wrote:
>
> 
> 
> 'marhaban ya ramadhan'..
> 
> hormatilah yg puasa dan hormatilah yang ngga puasa
> 


Bener..
Saling menghormati dari kedua belah pihak adalah kuncinya.  

Salam Ramadhan..

http://youtube.com/watch?feature=plpp&v=D3jl-fp_h7s


-----

Dari The Jakarta Post

I'm a Christian. I have lived for 14 years on Jl. Delima in East Jakarta, a 
mostly Muslim neighborhood and there is a mosque near my house. 

There are loud adzan (call to prayer) five times a day and every Thursday, 
there is a religious gathering called a pengajian. The gathering is also 
accompanied by loud sermonizing over the mosque's loudspeakers.

When Ramadhan begins, the sound of loud voices begins to accumulate, both from 
the mosque and from people walking around my neighborhood. 

Sometimes, a man walks through the streets in my area carrying a pan and spoon. 
He intermittently bangs the pan with the spoon and shouts, "sahur, sahur, 
sahur" (call to eat). 

This happens every morning around 3 a.m. 

This noise often wakes me up, after which time I can't sleep anymore. It's so 
disturbing for me, but my parents always tell me to not be angry with them. 
"It's only once a year. We must respect them and their religion," my mom says. 
So, I try to calm my emotions.

Muslims fast from 5 a.m. to 6 p.m. After that, they are allowed to eat and 
drink. During Ramadhan, there are so many kinds of bazaars and vendors of soft 
drinks, food and clothes in stalls all along the road. 

The road often becomes so crowded it causes traffic jams. However, I must still 
remember what my mom said, "It's only once a year". 

At first, it was not easy for me to stay calm. But later, I realized that they 
are different from me but we live in Indonesia, a democratic country. 

So, I tried to understand the differences between us, which are not only 
religious or ethnic. Later, I grew accustomed to the differences and now, I do 
not get as annoyed as I did before.

I came to realize that they were just doing what they believed, although I 
hadn't appreciated that at the time. Now, I'm 19 years old and I must be mature 
in facing the differences. 

On the last day of Ramadhan, many Muslims cook a variety of dishes, such as 
ketupat sayur (rice cake inside coconut leaves), ayam opor (chicken cooked with 
coconut milk), kentang balado (potatoes with red chili) and nastar (pineapple 
cake). 

Some of our neighbors come to our house bringing some of that foods. This 
happens every year on the last day of Ramadhan.

Now, I have come to savor the month of Ramadhan. I'm so grateful to be one of 
their neighbors. 

And every Lebaran, my parents and I visit their houses. That's my tradition 
every year. 

Tio Minar
Jakarta



> http://www.youtube.com/watch?v=1dnt0B3roho
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ________________________________
>  From: rezameutia <rezameutia@...>
>   
>  
> 
> 
>   
> Hmmm.., puasa sudah menjelang dalam beberapa hari ini.  Kesibukan sudah mulai 
> terasa di rumah dan belanja kebutuhan untuk puasa dan lebaran.  Kebutuhan di 
> rumah lumayan banyak juga karena bikin kue kering kastengel, nastar, dan kue 
> kering lainnya untuk suplai ke keluarga besar.
> 
> Tradisi yang sudah berjalan dari sejak menikah dulu adalah rumah ini suplai 
> kastengel, nastar, dan kue kering lainnya ditambah dengan rendang daging dan 
> rendang paru untuk keluarga besar.
> 
> Bahan untuk kastengel masih belum semuanya ada, keju Gouda udah tersedia tapi 
> keju Wisman masih kurang.  Kayak gini nih keadaan menjelang puasa, keju 
> Wisman sering susah dicari karena habis diserbu ibu2 untuk bikin kue juga. 
> 
> Jadi biasanya, seperti yang udah2, musti bergerilya cari keju Wisman di 
> Mayestik, Blok M, atau pasar tradisional lainnya, soale kalo di supermarket 
> tipis dah harapan untuk dapet Wisman.
> 
> Disamping itu, rendang paru dan rendang daging udah pasti merupakan sajian 
> wajib pada saat Lebaran.  Harga daging rendang di supermarket udah mencapai 
> 120 rb per kilo, ntar makin deket ke Lebaran mungkin akan makin naik lagi.
> 
> Freezer di rumah udah penuh dengan segala macam suplai bahan kebutuhan 
> seperti daging rendang, ayam, keju, dan segala macam bahan perlengkapan 
> lainnya.  Rumah udah kliatan 'berantakan' karena semua peralatan bikin kue, 
> panci2 besar, penggorengan besar, semuanya udah keluar dari tempatnya.
> 
> Kesibukan dimulai dari sore setelah pbt beres urusan rumah dan semakin 
> meningkat menjelang Isha.  Gw nggak berani ikut campur urusan2 kesibukan 
> kayak gitu, biarkan saja ahlinya yang bekerja.
> 
> Gw mah santai ajah di depan tivi ngudud bari ngopi atau nge teh sambil multi 
> tasking nge Line dan nonton Wimbledon.  Palingan gw bantu kalo ada kekurangan 
> yang musti membeli mendadak seperti..
> 
> [+]: "Tolong beliin segitiga biru enam bungkus ya, di Indomart aja deh yang 
> deket"
> [-]: "Ok"
> 
> Gw pergi ke Indomart atau Alfamart deket rumah.  Baru aja sampe di depan 
> rumah, blom sempet turun dari mobil tiba2 ada order lagi..
> 
> [+]: "Aduh..sori ya.  Tolong beliin telor SIH ya 6 bungkus.  Tadi lupa kasih 
> tau, tapi belinya musti di supermarket karena telor SIH nggak ada di Indomart"
> [-]:"Ok.."
> 
> Cuma beli telor 6 lusin tapi parkirnya susah karena penuh dan antri bayarnya 
> panjang banget walaupun berada di jalur "Tunai".  Sambil menunggu antrian 
> bayar, gw makan es krim Magnum sambil celingak celinguk nonton kesibukan 
> orang belanja.
> 
> Everybody looks happy, demen gw liat ekspresi muka orang2 disekeliling gw.  
> Mereka semua pada belanja dengan troli yang penuh, karena mereka semuanya 
> juga tau bahwa bulan Ramadhan ini adalah waktunya untuk berbagi dengan orang 
> yang tidak mampu.
> 
> Coba lo bayangin aja, siapa yang nggak senang kalo lo tau bahwa diri lo itu 
> mampu berbagi dengan orang yang tidak mampu?  Pasti senang kan?  Karena 
> artinya lo itu hidupnya berkecukupan sehingga bisa berbagi...
> 
> Sama juga dengan orang tidak mampu, tentu mereka akan senang juga karena 
> mereka akan mendapat bantuan dari orang mampu seperti elo2 itu...
> 
> So at the end of the day, everybody happy di bulan Ramadhan ini...
> 
> Kain sutera jadikan selendang
> Baju terbuat kain sutin
> Bulan puasa telah datang
> Mohon maaf lahir & bathin
> 
> -----
> 
> 
>  
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to