Menjadi anggauta UN sangat penting bagi sebuah negara, karena tanpa menjadi 
anggauta UN tidak mungkin sebuah negara bisa berdiri karena keamanan dan 
kesejahteraan setiap negara selalu sangat dipengaruhi negara2 lainnya. 
Tengoklah sejarah dunia sejak dulu kala sebelum berdirinya UN, setiap kerajaan 
selalu menyerang negara lain agar kerajaannya lebih luas, karena kerajaan itu 
diwariskan turun temurun dari nenek moyangnya kepada anak cucunya.  Jadi kalo 
seorang raja punya anak 4 maka kerajaannya dibagi empat, kemudian masing2 punya 
anak dua, berarti ada 8 cucu2nya, maka masing2 kerajaan itu dibagi lagi 
sehingga makin lama makin kecil dan untuk memperluas kerajaannya kembali mereka 
harus menyerang dan merebut tanah kerajaan ditetangganya, begitulah seterusnya 
sehingga tercipta "Imperialisme" yang berasal dari kata2 "Imperium" yang 
berarti kerajaan dan kepentingan2nya.

Demikianlah, dengan berdirinya UN, maka setiap negara tidak lagi saling 
menyerang, tidak boleh merebut negara tetangganya.  Karena itulah sejak 
berdirinya UN, maka makin banyak tercipta negara2 baru yang sengaja di 
merdekakan sesuai dengan aspirasi rakyatnya.

Disini juga letaknya kunci mengapa Palestina tidak mungkin bisa berdiri karena 
Palestina bukanlah nama sebuah negara sejak dulu kala melainkan nama sebuah 
wilayah dimana penduduknya adalah suku2 semith yang beragama dewa2 Filistine 
disebut sebagai orang Palestine dan yang beragama yahudi disebut sebagai orang 
Jews.  Oleh Inggris kemudian wilayah Palestina dibagi dua dimana yang berisi 
banyak penduduk pendatang dari Arab disebutnya sebagai "Arab Palestine", 
sedangkan penduduk aseli yang beragama Yahudi disebutnya sebagai "Jewish 
Palestine".

Demikianlah, yang banyak penduduknya orang Arab mendapatkan tanah Palestina 
yang sekarang disebut "Jordania", sedangkan yang banyak orang Yahudinya 
mendapatkan tanah Palestina yang sekarang disebut "Israel".

Jadi orang2 Arab Islam yang merasa tidak bisa hidup satu langit dengan orang 
yang bukan Islam berusaha merebut tanah Israel karena alQuran mewajibkan 
umatnya memusnahkan orang Yahudi yang dikatakannya sebagai memusuhi Allah.  
Jelas ajaran agama begini enggak benar, kalopun menganggap enggak bisa hidup 
satu langit dengan orang Yahudi, silahkanlah kembali ke Arab atau bergabung 
dengan Arab2 saudaranya di Jordania.

Jadi pemberontak2 Arab Islam ini dengan mencatut nama Palestina berusaha 
merebut negara Israel dan membantai musnah orang yahudi dari muka bumi ini, 
namun karena Israel memang sejak semula dibentuk dan disyahkan berdirinya oleh 
UN, maka usaha pemberontak2 Arab yang mencatut nama Palestina dan merekayasa 
sejarah Palestina jadi sama sekali sia2, bahkan me-ratap2 minta menjadi 
anggauta UN juga enggak bisa karena prosedure-nya salah, latar belakangnya 
salah, dan tujuannya juga salah.  Walapupun berjihad, bersedia mati bunuh diri 
demi agama, tetap sia2 karena tidak dibenarkan dalam aturan2 UN itu sendiri.

Sama halnya dengan Indonesia, meskipun sudah memproklamasikan negara RI pada 17 
Agustus 1945 dengan backingan Jepang, tetap tidak bisa diakui sebagai negara, 
apalagi Jepang juga kalah perang, menyerah bertekuk lutut kepada Amerika dalam 
perang dunia kedua,

> "ajeg" <ajegilelu@...> wrote:
> Punya, pernyataan UN yang menolak
> negara Proklamasi 17 Agustus '45?

Jangan dibalik ceritanya, bisa enggak anda menunjukkan bahwa RI diterima jadi 
anggauta UN pada 17 Agustur 1945 ???

Sukarno khan ber-ulang2 melamar jadi anggauta UN tapi ditolak, akhirnya setelah 
mengirim delegasi dibawah Palar, barulah RI diterima jadi anggauta ditahun 
1949.  Diterimanya RI jadi anggauta UN itulah yang membuktikan bahwa RI diakui 
sebagai negara.  Tanpa pengakuan UN sama nasibnya seperti Palestina.  Apakah 
Palestina sekarang sudah merdeka ??? sama sekali tidak biarpun sudah 
proklamasikan juga tetap tidak bisa merdeka selama belum mendapatkan pengakuan 
UN, dan begitulah sama halnya dengan RI.  Jadi buat apa ribut2 cuma malu2in 
saja.

> Kalo gua, dan banyak orang Indonesia,
> bisa kasih tau lu bahwa Indonesia
> adalah satu-satunya negara yang
> berani keluar dari PBB. 

itu bukan dinamakan keberanian tapi disebut sebagai "kepepet", terpaksa keluar, 
karena untuk menjadi anggauta UN itu khan harus bayar iuran anggauta.  Tapi 
ekonomi hancur lebur dan enggak ada duit buat bayar uang anggauta, maka 
satu2nya jalan adalah keluar sehingga tidak perlu bayar2 lagi.

Kalo keluar dari UN itu tidak perlu keberanian, justru untuk masuk jadi 
anggauta UN itulah perlu keberanian, yaitu berani bertanggung jawab membela dan 
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Sukarno itulah manusia yang paling pengecut, dia bukan membela atau 
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya tapi dia memerintahkan mempererat ikat 
pinggang agar kelaparan bisa tidak terasa.

Ny. Muslim binti Muskitawati.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to