itu kumis kerok dulu Mus ...
masa "nyonya" ada kumis nya ...

--- In proletar@yahoogroups.com, Muskitawati <muskitawati@...> wrote:
>
> Menjadi anggauta UN sangat penting bagi sebuah negara, karena tanpa menjadi 
> anggauta UN tidak mungkin sebuah negara bisa berdiri karena keamanan dan 
> kesejahteraan setiap negara selalu sangat dipengaruhi negara2 lainnya. 
> Tengoklah sejarah dunia sejak dulu kala sebelum berdirinya UN, setiap 
> kerajaan selalu menyerang negara lain agar kerajaannya lebih luas, karena 
> kerajaan itu diwariskan turun temurun dari nenek moyangnya kepada anak 
> cucunya.  Jadi kalo seorang raja punya anak 4 maka kerajaannya dibagi empat, 
> kemudian masing2 punya anak dua, berarti ada 8 cucu2nya, maka masing2 
> kerajaan itu dibagi lagi sehingga makin lama makin kecil dan untuk memperluas 
> kerajaannya kembali mereka harus menyerang dan merebut tanah kerajaan 
> ditetangganya, begitulah seterusnya sehingga tercipta "Imperialisme" yang 
> berasal dari kata2 "Imperium" yang berarti kerajaan dan kepentingan2nya.
> 
> Demikianlah, dengan berdirinya UN, maka setiap negara tidak lagi saling 
> menyerang, tidak boleh merebut negara tetangganya.  Karena itulah sejak 
> berdirinya UN, maka makin banyak tercipta negara2 baru yang sengaja di 
> merdekakan sesuai dengan aspirasi rakyatnya.
> 
> Disini juga letaknya kunci mengapa Palestina tidak mungkin bisa berdiri 
> karena Palestina bukanlah nama sebuah negara sejak dulu kala melainkan nama 
> sebuah wilayah dimana penduduknya adalah suku2 semith yang beragama dewa2 
> Filistine disebut sebagai orang Palestine dan yang beragama yahudi disebut 
> sebagai orang Jews.  Oleh Inggris kemudian wilayah Palestina dibagi dua 
> dimana yang berisi banyak penduduk pendatang dari Arab disebutnya sebagai 
> "Arab Palestine", sedangkan penduduk aseli yang beragama Yahudi disebutnya 
> sebagai "Jewish Palestine".
> 
> Demikianlah, yang banyak penduduknya orang Arab mendapatkan tanah Palestina 
> yang sekarang disebut "Jordania", sedangkan yang banyak orang Yahudinya 
> mendapatkan tanah Palestina yang sekarang disebut "Israel".
> 
> Jadi orang2 Arab Islam yang merasa tidak bisa hidup satu langit dengan orang 
> yang bukan Islam berusaha merebut tanah Israel karena alQuran mewajibkan 
> umatnya memusnahkan orang Yahudi yang dikatakannya sebagai memusuhi Allah.  
> Jelas ajaran agama begini enggak benar, kalopun menganggap enggak bisa hidup 
> satu langit dengan orang Yahudi, silahkanlah kembali ke Arab atau bergabung 
> dengan Arab2 saudaranya di Jordania.
> 
> Jadi pemberontak2 Arab Islam ini dengan mencatut nama Palestina berusaha 
> merebut negara Israel dan membantai musnah orang yahudi dari muka bumi ini, 
> namun karena Israel memang sejak semula dibentuk dan disyahkan berdirinya 
> oleh UN, maka usaha pemberontak2 Arab yang mencatut nama Palestina dan 
> merekayasa sejarah Palestina jadi sama sekali sia2, bahkan me-ratap2 minta 
> menjadi anggauta UN juga enggak bisa karena prosedure-nya salah, latar 
> belakangnya salah, dan tujuannya juga salah.  Walapupun berjihad, bersedia 
> mati bunuh diri demi agama, tetap sia2 karena tidak dibenarkan dalam aturan2 
> UN itu sendiri.
> 
> Sama halnya dengan Indonesia, meskipun sudah memproklamasikan negara RI pada 
> 17 Agustus 1945 dengan backingan Jepang, tetap tidak bisa diakui sebagai 
> negara, apalagi Jepang juga kalah perang, menyerah bertekuk lutut kepada 
> Amerika dalam perang dunia kedua,
> 
> > "ajeg" <ajegilelu@> wrote:
> > Punya, pernyataan UN yang menolak
> > negara Proklamasi 17 Agustus '45?
> 
> Jangan dibalik ceritanya, bisa enggak anda menunjukkan bahwa RI diterima jadi 
> anggauta UN pada 17 Agustur 1945 ???
> 
> Sukarno khan ber-ulang2 melamar jadi anggauta UN tapi ditolak, akhirnya 
> setelah mengirim delegasi dibawah Palar, barulah RI diterima jadi anggauta 
> ditahun 1949.  Diterimanya RI jadi anggauta UN itulah yang membuktikan bahwa 
> RI diakui sebagai negara.  Tanpa pengakuan UN sama nasibnya seperti 
> Palestina.  Apakah Palestina sekarang sudah merdeka ??? sama sekali tidak 
> biarpun sudah proklamasikan juga tetap tidak bisa merdeka selama belum 
> mendapatkan pengakuan UN, dan begitulah sama halnya dengan RI.  Jadi buat apa 
> ribut2 cuma malu2in saja.
> 
> > Kalo gua, dan banyak orang Indonesia,
> > bisa kasih tau lu bahwa Indonesia
> > adalah satu-satunya negara yang
> > berani keluar dari PBB. 
> 
> itu bukan dinamakan keberanian tapi disebut sebagai "kepepet", terpaksa 
> keluar, karena untuk menjadi anggauta UN itu khan harus bayar iuran anggauta. 
>  Tapi ekonomi hancur lebur dan enggak ada duit buat bayar uang anggauta, maka 
> satu2nya jalan adalah keluar sehingga tidak perlu bayar2 lagi.
> 
> Kalo keluar dari UN itu tidak perlu keberanian, justru untuk masuk jadi 
> anggauta UN itulah perlu keberanian, yaitu berani bertanggung jawab membela 
> dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
> 
> Sukarno itulah manusia yang paling pengecut, dia bukan membela atau 
> meningkatkan kesejahteraan rakyatnya tapi dia memerintahkan mempererat ikat 
> pinggang agar kelaparan bisa tidak terasa.
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke