Fiq kalau saya suruh milih yo jelas Lauren Booth Fiq sebab Marlene hanya menang tuwo,ha ha ha.La yg gelem itu hanya wong dungu dungu.
Paulus anak wedus. --- In proletar@yahoogroups.com, "Bukan Pedanda" <bukan.pedanda@...> wrote: > > > > Anda itu sungguh dungu Tawang > > Sama dungunya dengan tu mualaf.. > > Dungu kayak anjing. > > Seperti tu mualaf, tahun 2013 ini anda juga masih bersedia melahap bualan > orang Arab primitif penyusun khurafah najis al-Mushaf yang ngibul bilang: > > "Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang > bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu > mendapat petunjuk. (An Nahl, 16:15) " > > > > --- In proletar@yahoogroups.com, "Tawangalun" <tawangalun@> wrote: > > > > Fiq dg ini yo Marlene menang tuwo ta Fiq,ha ha ha. > > > > Lauren Booth: Mengapa Saya Mencintai Islam > > > > > > Lauren Booth, dalam sepekan terakhir ini menjadi salah satu pembicaraan > > hangat di Inggris. Maklum, Booth sepekan yang lalu menyatakan bahwa ia > > telah masuk Islam. Bukan apa-apa, yang membuat berita ini seperti > > mengguncang Inggris, itu karena Booth adalah saudara ipar dari Tony > > Blair, mantan Perdana Menteri Inggris. Bagaimana sebenarnya proses dan > > kehidupan Booth sekarang? Berikut petikan wawancaranya yang diambil > > dari The Daily Mail. > > > > Bagaimana perasaan Anda sekarang ini? > > Saya tahu ini semua tampak tidak masuk akal, tetapi keputusan untuk > > memeluk Islam tersebut akan menentukan setiap aspek kehidupan saya bawah > > rel yang mengekspresikan kegembiraan. > > > > Bisa diceritakan awal mulanya? > > > > Mari kita kembali ke Januari 2005, ketika saya tiba sendirian di Tepi > > Barat untuk liputan The Mail on Sunday. Saya tidak pernah menghabiskan > > waktu bersama orang-orang Arab, atau Muslim. Saat saya terbang ke Timur > > Tengah, pikiran saya penuh dengan kalimat-kalimat biasa : ekstremis > > radikal, fanatik, kawin paksa, pembom bunuh diri dan jihad. > > > > Saya tiba di Tepi Barat tanpa mantel, dan saya menyimpan otoritas > > bandara Israel di koper saya. > > > > Saya berjalan di Ramallah, dan seorang perempuan menggamit tangan saya > > tiba-tiba. Saya menggigil. Ia berbicara cepat dalam bahasa Arab, > > membawa saya ke sebuah rumah di sisi jalan. Apakah saya diculik oleh > > seorang teroris tua? Selama beberapa menit, dari lemari pakaian > > putrinya, ia mengeluarkan mantel, topi dan syal. > > > > Saya kemudian dibawa kembali ke jalan dan dipeluk hangat. Tidak ada > > kata apapun ketika itu di antara kami. Itu adalah sebuah kemurahan hati > > yang tidak pernah saya lupakan. > > > > Kemudian? > > > > Secara bertahap saya menemukan ekspresi seperti MasyaAllah!', > > `Alhamdulillah!' dalam percakapan sehari-hari saya. Saya selalu berdoa > > dan, sejak kecil, telah menikmati cerita Yesus dan para nabi kuno. Saya > > sekolah di Brownies, saya dibesarkan dalam rumah tangga yang sangat > > sekuler. Saya, dulu selalu bangga dengan rambut pirang indah saya dan, > > ya, tubuh saya. > > > > Selesai? > > > > Pada tahun 2007 saya pergi ke Libanon. Saya menghabiskan empat hari > > dengan mahasiswa perempuan, semuanya mengenakan jilbab lengkap. Mereka > > adalah temen-teman yang memesona, independen dan vokal. Mereka bukan > > gadis pemalu, tidak dipaksa kawin seperti yang saya bayangkan. > > > > Saya sering datang ke masjid. Di sana, ada anak-anak yang bermain, nenek > > duduk membaca Al-Quran di kursi roda dan sebagainya. > > > > Anda sempat ragu dengan pilihan hidup Anda? > > > > Saya bertanya; apakah saya siap masuk Islam? Apa yang akan dikatakan > > dunia, teman-teman dan keluarga saya? Apakah saya siap untuk untuk > > berperilaku moderat dalam banyak hal? > > > > Dan inilah hal yang benar-benar aneh. Saya tidak perlu khawatir tentang > > hal-hal itu, karena entah bagaimana menjadi seorang Muslim itu sangat > > mudah. > > > > Sudah sejauh mana Anda membaca Al-Quran? > > > > Sejauh ini saya baru sampai 100 halaman saja, beserta terjemahannya. > > Al-Quran adalah teks yang serius. Ini akan membantu saya untuk belajar > > bahasa Arab tapi itu juga akan memakan waktu cukup lama. Saya > > berhubungan dengan beberapa masjid di London Utara, dan saya berharap > > bisa rutin mengunjunginya, setidaknya sekali seminggu. > > > > Menurut Anda, jilbab itu bagaimana? > > > > > > Pakaian sederhana. Mengenakan jilbab berarti saya siap untuk pergi > > keluar lebih cepat daripada sebelumnya. Padahal saya baru saja mencat > > merah rambut saya beberapa minggu yang lalu. Ini adalah negara toleran > > dan tidak ada yang tampak curiga sejauh ini. > > > > Reaksi teman-teman Anda yang non-Muslim? > > > > > > Mereka penasaran ketimbang memusuhi saya. Mereka bertanya: `Apakah itu > > akan mengubah kamu?', `Kita masih teman kan?', `Kita masih minum (bir) > > kan?'. > > > > Jawaban Anda? > > > > Jawaban atas dua pertanyaan pertama adalah ya. Yang terakhir tentu > > tidak. Saya berasal dari latar belakang keluarga yang alkoholisme. Saya > > akan menghindari barang-barang (memabukan) itu. Apa yang bisa lebih > > baik? Saya tumbuh di sebuah rumah tangga yang penuh dengan alkohol, > > dengan ayah yang kejam. Itu adalah luka yang tidak akan pernah pulih. > > > > Apakah keluarga Anda mendukung? > > > > Saya belum pernah bertemu lagi dengan ayah saya selama bertahun-tahun. > > Jadi bagaimana dia bisa tahu apa-apa tentang saya atau memiliki > > pandangan yang valid tentang masuknya saya ke dalam Islam? Aku hanya > > merasa kasihan padanya. Sisanya keluarga saya sangat mendukung. > > > > Anda akan menikah lagi? > > > > Ini bukan saatnya bagi saya untuk berpikir tentang membangun hubungan > > dengan pria. Saya pulih dari pernikahan yang pecah. Dan sekarang akan > > melalui perceraian. Jika waktunya tiba, mungkin saya akan > > mempertimbangkan untuk menikah lagi, namun dengan suami yang Muslim. > > > > Apakah anak Anda akan juga akan menjadi Muslim? > > > > Saya tidak tahu, itu terserah mereka. Anda tidak dapat mengubah hati > > seseorang > > > > Bagaimana reaksi mereka ketika Anda memberitahu Anda masuk Islam? > > > > Saya ketika itu duduk di dapur dan memanggil dua anak gadis saya. > > "Girls, aku punya berita untuk kalian. Aku sekarang seorang Muslim." > > Yang tertua, Alex, berkata: "Kami memiliki beberapa pertanyaan." Mereka > > membuat daftar pertanyaan dan mengajukannya kepada saya. Alex bertanya: > > `Apakah Ibu minum alkohol lagi? " Kujawab, "Tidak!" Respon mereka: > > `Yay!". Kemudian "Apakah Ibu merokok lagi?" lalu saya menjawab: > > "Tidak". Pertanyaan yang paling mengejutkan adalah: "Apakah Ibu akan > > menunjukkan (maaf) payudara Ibu di depan publik lagi?". `Sekarang aku > > ini Muslim," kata saya,"Aku tidak akan pernah lagi menunjukkan > > payudaraku di depan umum lagi." > > > > Dan kemudian? > > > > Mereka berteriak, "Kami cinta Islam!" dan pergi bermain kembali. Dan > > saya juga mencintai Islam. (sa/dailymail) > > > > Paulus anak wedus. > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/