Cuma orang tolol atau bajingan aja yg mau masuk Islam dg suka rela.

2013/8/18 Tawangalun <tawanga...@yahoo.com>

> **
>
>
> Kalau seseorang bisa menjabat Direktur NATO yo pemikirannya jauh sama lu
> yg hanya buruh kasar di TIM TENG,la sing hebat itu kan NATO itu against dg
> Islam kok mbalik bisa jadi muslim,itulah saya bilang daya rembesnya Islam
> itu ngedap edapi.
>
> Paulus anak wedus.
>
> --- In proletar@yahoogroups.com, itemabu2 <itemabu2@...> wrote:
> >
> > Kalo orang masuk Islam sih ga ada anehnya kalo orangnya tolol atau
> > bajingan. Lu liat aja tuh si habe yg terus ngebela Islam biarpun dia tau
> > Quran ngehalalin pedophilia dan Muhamad adalah bajingan. Knp si habe
> terus
> > ngebela Islam? Ya krn emang Islam itu cocok dgnnya.
> >
> >
> > 2013/8/18 Tawangalun <tawangalun@...>
> >
> > > **
> > >
> > >
> > > Murad Wilfried Hoffman: Kisah Islamnya Mantan Direktur NATO
> > >
> > > murad-wilfried-hoffmankisahmuallaf.com – Islam adalah agama yang
> rasional
> > > dan universal. Ia bisa diterima dan sesuai dengan akal sehat. Agama
> Islam
> > > adalah rahmat bagi seluruh alam. Sebab, kendati diturunkan di Jazirah
> > > Arabia, agama Islam bukan hanya untuk orang Arab, tetapi juga bisa
> diterima
> > > oleh orang yang bukan Arab (Ajam).
> > >
> > > Bahkan, ilmu-ilmu dan ajaran yang terkandung dalam Al-Quran, sesuai
> dengan
> > > pandangan hidup umat manusia. Karena itu, tak heran, bila agama yang
> dibawa
> > > oleh Muhammad Shallallahu `Alaihi Wasallam ini, dengan mudah diterima
> oleh
> > > orang-orang yang senantiasa menggunakan akal pikirannya. Itulah yang
> > > dialami Dr. Murad Wilfried Hoffman, mantan Diplomat Jerman. Ia menerima
> > > agama Islam, disaat kariernya berada di puncak.
> > >
> > > Dr Hoffman, menerima Islam pada 25 September 1980. Ia mengucapkan
> syahadat
> > > di Islamic Center Colonia yang dipimpin oleh Imam Muhammad Ahmad
> Rasoul. Ia
> > > dilahirkan dalam keluarga Katholik Jerman pada 3 Juli 1931. Dia adalah
> > > lulusan dari Union College di New York dan kemudian melengkapi namanya
> > > dengan gelar Doktor di bidang ilmu hukum dan yurisprodensi dari
> Universitas
> > > Munich, Jerman tahun 1957.
> > >
> > > Selain itu, Hoffman dulunya adalah seorang asisten peneliti pada
> Reform of
> > > federal Civil Procedure. Dan pada tahun 1960, ia menerima gelar LLM
> dari
> > > Harvard Law School. Kemudian, pada tahun 1983-1987, ia ditunjuk menjadi
> > > direktur informasi NATO di Brussels. Selanjutnya, ia ditugaskan sebagai
> > > diplomat (duta besar) Jerman untuk Aljazair tahun 1987 dan dubes di
> Maroko
> > > tahun 1990-1994. Tahun 1982 ia berumrah, dan 10 tahun (1992) kemudian
> > > melaksaakan haji.
> > >
> > > Namun, justru sebelum di Aljazair dan Maroko inilah, Hoffman memeluk
> > > Islam. Dan ia baru mempublikasikan keislamannya setelah dirinya menulis
> > > sebuah buku yang berjudul Der Islam als Alternative (Islam sebagai
> > > Alternatif) tahun 1992. Setelah terbit bukunya ini, maka gemparlah
> Jerman.
> > >
> > > Dalam buku tersebut, ia tidak saja menjelaskan bahwa Islam adalah
> > > alternatif yang paling baik bagi peradaban Barat yang sudah kropos dan
> > > kehilangan justifikasinya, namun secara eksplisit Hoffman mengatakan,
> bahwa
> > > agama Islam adalah agama alternatif bagi masyarakat Barat.
> > >
> > > "Islam tidak menawarkan dirinya sebagai alternatif yang lain bagi
> > > masyarakat Barat pasca industri. Karena memang hanya Islam-lah
> satu-satunya
> > > alternatif itu," tulisnya.
> > >
> > > Karena itu, tidak mengherankan saat buku itu belum terbit saja telah
> > > menggegerkan masyarakat Jerman. Mulanya adalah wawancara televisi
> saluran I
> > > dengan Murad Hoffman. Dan dalam wawancara tersebut, Hoffman bercerita
> > > tentang bukunya yang sebentar lagi akan terbit.
> > >
> > > Saat wawancara tersebut disiarkan, seketika gemparlah seluruh media
> massa
> > > dan masyarakat Jerman. Dan serentak mereka mencerca dan menggugat
> Hoffman,
> > > hingga mereka membaca buku tersebut.
> > >
> > > Hal ini tidak hanya dilakukan oleh media massa murahan yang kecil,
> namun
> > > juga oleh media massa yang besar semacam Der Spigel. Malah pada
> kesempatan
> > > yang lain, televisi Jerman men-shooting Murad Hoffman saat ia sedang
> > > melaksanakan shalat di atas Sajadahnya, di kantor Duta Besar Jerman di
> > > Maroko, sambil dikomentari oleh sang reporter: "Apakah logis jika
> Jerman
> > > berubah menjadi Negara Islam yang tunduk terhadap hukum Tuhan?"
> > >
> > > Hoffman tersenyum mendengar komentar sang reporter. "Jika aku telah
> > > berhasil mengemukakan sesuatu, maka sesuatu itu adalah suatu realitas
> yang
> > > pedih." Artinya, Ia paham bahwa keislamannya akan membuat warga Jerman
> > > marah. Namun ia sadar, segela sesuatu harus ia hadapi apapun
> resikonya. Dan
> > > baginya Islam adalah agama yang rasional dan maju.
> > >
> > > Sebagai seorang diplomat, pemikiran Hoffman terkenal sangat brilian.
> > > Karena itu pula, ia menambah nama depannya dengan Murad, yang berarti
> yang
> > > dicari. Leopold Weist, seorang Muslim Austria yang kemudian berganti
> nama
> > > menjadi Muhamad Asad, mengatakan, dalam pengertian luas, Murad adalah
> > > tujuan, yang tujuan tertinggi Wilfried Hoffman.
> > >
> > > Keislaman Hoffman dilandasi oleh rasa keprihatinannya pada dunia barat
> > > yang mulai kehilangan moral. Agama yang dulu dianutnya dirasakannya tak
> > > mampu mengobati rasa kekecewaan dan keprihatinannya akan kondisi
> tersebut.
> > >
> > > Apalagi, ketika ia bertugas menjadi Atase di Kedutaan besar Jerman di
> > > Aljazair, ia menyaksikan sikap umat Islam Aljazair yang begitu sabar,
> kuat
> > > dan tabah menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan dari umat lain.
> Atas
> > > dasar itu dan sikap orang Eropa yang mulai kehilangan jati diri dan
> > > moralnya, Hoffman memutuskan untuk memeluk Islam.
> > >
> > > Ia merasa terbebani dengan pemikiran manusia yang harus menerima dosa
> asal
> > > (turunan/warisan) dan adanya Tuhan selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
> > > Mengapa Tuhan harus memiliki anak dan kemudian disiksa dan dibunuh di
> kayu
> > > salib untuk menyelamatkan diri sendiri. "Ini menunjukkan bahwa Tuhan
> tidak
> > > punya kuasa," tegasnya.
> > >
> > > Bahkan, sewaktu masa dalam masa pencarian Tuhan, Hoffman pernah
> memikirkan
> > > tentang keberadaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. ia lalu melakukan analisa
> > > terhadap karya-karya filsuf seperti Wittgenstein, Pascal, Swinburn, dan
> > > Kant, hingga akhirnya ia dengan yakin menemukan bahwa Tuhan itu ada.
> > >
> > > Ia kemudian bertanya; "Bagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala
> berkomunikasi
> > > dengan manusia dan membimbingnya?" Disini ia menemukan adanya wahyu
> yang
> > > difirmankan Tuhan. Dan ketika membandingkan agama Yahudi, Kristen, dan
> > > Islam, yang umatnya diberi wahyu, Hoffman menemukannya dalam Islam,
> yang
> > > secara tegas menolak adanya dosa warisan.
> > >
> > > Ketika manusia berdoa, mereka harusnya tidak berdoa atau meminta kepada
> > > tuhan lain selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sang Pencipta.
> > >
> > > "Seorang Muslim hidup di dunia tanpa pendeta dan tanpa hierarki
> keagamaan;
> > > ketika berdoa, ia tidak berdoa melalui Yesus, Maria, atau orang-orang
> suci,
> > > tetapi langsung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala," tegasnya.
> > >
> > > Karena itulah, saya melihat bahwa agama Islam adalah agama yang murni
> dan
> > > bersih dari kesyirikan atau adanya persekutuan Allah Subhanahu Wa
> Ta'ala
> > > dengan makhluknya. "Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak beranak dan tidak
> > > diperanakkan," ujarnya.
> > >
> > > Dalam bukunya Der Islam Als Alternative, Annie Marie Schimmel
> memberikan
> > > kata pengantar dengan mengutip kata-kata Goethe. "Jika Islam berarti
> > > ketundukan denga penuh ketulusan, maka atas dasar Islam-lah selayaknya
> kita
> > > hidup dan mati."
> > >
> > > Dalam bukunya Trend Islam 2000, Hoffman menyebutkan, potensi masa depan
> > > peradaban Islam. Ia menjelaskan, ada tiga sikap muslim terhadap masa
> depan
> > > mereka. Yakni, kelompok pesimis (yang melihat perjalanan sejarah selalu
> > > menurun), kelompok stagnan (yang melihat sejarah Islam seperti
> gelombang
> > > yang naik turun), dan ketiga kelompok optimis (umat yang melihat masa
> > > depannya terus maju). Karena itu, ia mengajak umat Islam untuk
> senantiasa
> > > bersikap optimis dan menatap hari esok yang lebih baik.
> > >
> > > Hoffman juga banyak terlibat aktif dalam organisasi keislaman, seperti
> > > OKI. Ia senantiasa menyampaikan pemikiran-pemikiran briliannya untuk
> > > kemajuan Islam. Pada pertengahan September 2009 lalu, ia dinobatkan
> sebagai
> > > Muslim Personality of The Year (Muslim Berkepribadian Tahun Ini), yang
> > > diselenggarakan oleh Dubai International Holy Quran Award (DIHQA).
> > > Penghargaan serupa pernah diberikan pada Syekh Dr Yusuf al-Qaradhawi.
> > >
> > > Beberapa Alasan Hoffman Memilih Islam
> > > Ada beberapa alasan yang membuat Murad Wilfried Hoffman akhirnya keluar
> > > dari Katholik dan memilih Islam. Dan alasan-lasan itu sangat membekas
> dalam
> > > pikirannya.
> > >
> > > Tahun 1961, ketika ia bertugas sebagai Atase di Kedutaan Besar Jerman,
> ia
> > > mendapati dirinya berada di tengah-tengah perang gerilya berdarah
> antara
> > > tentara Prancis dan Front Nasional Aljazair yang telah berjuang untuk
> > > kemerdekaan Aljazair, selama delapan tahun. Disana ia menyaksikan
> kekejaman
> > > dan pembantaian yang dialami penduduk Aljazair. Setiap hari, banyak
> > > penduduk Aljazair tewas.
> > >
> > > "Saya menyaksikan kesabaran dan ketahanan orang-orang Aljazair dalam
> > > menghadapi penderitaan ekstrem, mereka sangat disiplin dan menjalankan
> > > puasa selama bulan Ramadhan, rasa percaya diri mereka sangat tinggi
> akan
> > > kemenangan yang akan diraih. Saya sangat salut dan bangga dengan sikap
> > > mereka," ujarnya.
> > >
> > > Alasan lain yang membuatnya memilih Islam, Hoffman adalah seorang
> penyuka
> > > seni dan keindahan. "Seni punya beragam kesenian yang sangat menarik
> dan
> > > indah, termasuk seni arsitekturnya. Hampir semua ruangan
> dimanifestasikan
> > > dalam seni keindahan Islam yang universal. Mulai dari kaligrafi, pola
> > > karpet, ruang bangunan dan arsitektur masjid, menunjukkan kuatnya seni
> > > Islam," jelasnya.
> > >
> > > Dari beberapa alasan diatas, persoalan yang benar-benar membuatnya
> harus
> > > memeluk Islam, karena hanya agama ini yang tidak mengajarkan doktrin
> > > tentang dosa warisan.
> > >
> > > Pernyataan yang terdapat dalam Al-Quran sangat jelas, rasional dan
> tegas.
> > > "Tak ada keraguan bagi saya akan kebenaran Islam dan misi yang dibawa
> oleh
> > > Nabi Muhammad Shallallahu'AlaihiWasallam," paparnya.
> > > Biodata
> > > Nama : Wilfried Hoffman
> > > Nama Muslim : Murad Wilfried Hoffman
> > > Lahir : Jerman, 6 September 1931
> > > Masuk Islam : 25 September 1980
> > > Pekerjaan :
> > > - Direktur Informasi NATO di Brussels Belgia (1983-1987)
> > > - Duta Besar Jerman untuk Aljazair (1987-1990)
> > > - Duta Besar Jerman untuk Maroko (1990-1994).
> > >
> > > Paulus anak wedus.
> > >
> > >
> > >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke