Agama itu menurut saya mah sangat personal. Itu adalah proses pencarian makna 
hidup yang meskipun mengaku ber agama sama, namun proses masing - masing 
manusia akan berbeda apanan. Jadi ... daripada agama terus menerus dijadikan 
alasan untuk berantem yang ujung - ujung nya mengancam stabilitas nasional, 
mendingan kolom agama dihilangkan saja. Percis seperti usul Arra : "Mbok ya 
lebih baik agama itu jangan pakai nama".

Sekitar seminggu lalu saya sempat istirahat di sebuah hotel di puncak. Kamar 
nya bagus. Jadi saat lampu kamar saya matikan , saya bisa leluasa melihat 
pemandangan puncak di waktu malam, antrian kendaraan dengan kelap kelip lampu 
nya, saya bisa baringan sambil lihat TV di arah jam 12, dan ketika memalingkan 
pandangan ke arah jam 1 sampai dengan jam 5, maka saya bisa memandang 
pemandangan itu dari balik kaca jendela yang lebar. Luar biasa !

Kedamaian saya terganggu sekitar jam setengah empat pagi saat di seberang kamar 
terdengar gaduh orang yang hilir mudik buka tutup pintu kamar dan obrolan 
berbahasa Arab dengan suara yang kencang. Arab sialan ! dan sekitar satu jam 
kemudian, saya dengar suara ketukan pintu, Edan ! Jam segini ada yang ketuk 
kamar ! Saya buka pintu ... dan ternyata ... si goblok orang Arab lagi mengetuk 
pintu kamar di seberang Kamar saya dengan suara kencang. Saya menutup kembali 
pintu kamar saya, dan serang berapa lama ... saya dengar ada suara beberapa 
wanita ngobrol di lorong kamar sambil cekikikan, kemudian terdengar mereka 
ngobrol sama orang arab, dan ... seperti nya mereka kemudian masuk ke Kamar si 
Arab itu. Ada 2 pintu yang terdengar ditutup. dan setelah itu kembali suasana 
menjadi tenang. tak ada lagi suara.

Apa hubungannya Hapus kolom KTP dengan kelakuan 2 orang Arab yang ber haha hihi 
dengan wanita wanita pribumi ? Karena saya yakin...sangat yakin... di KTP 
wanita - wanita itu, dalam kolom agama mereka, pastilah tertulis : Islam. 
Sementara si Arab haramjadah itu ...pastilah juga -- mengaku -- beragama Islam. 
Lucu pisan pan ?

Apakah tingkah laku mereka di pagi buta itu mencerminkan kata "Islam" yang 
tertulis di KTP mereka ?

Hapus Kolom Agama di KTP !

Tak perlu lagi ada sekian banyak partai politik dengan pimpinan korup dan 
beristri banyak menggunakan kata "Islam" sebagai cap dari partai mereka hanya 
untuk mendulang suara. Tak perlu lagi ada sekian banyak manusia yang berteriak 
dengan bahasa Arab sambil mengacungkan pentungan merajia rumah makan yang buka 
di siang hari saat bulan Ramadhan, atau merusak sekian banyak rumah ibadah 
dengan mengatasnamakan Tuhan.

Hapus kolom Agama di KTP !

Nddak peduli anda percaya tuhan atau tidak, nddak peduli anda percaya Yesus 
atau Dewa, namun saat anda hidup di sini, di Indonesia, maka anda harus dapat 
menerima kata "Bhineka" dengan sepenuh hati dan segenap Jiwa.

Merdeka !



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke