Para ulama MUI, FPI dan partai2 Islam radikal yang berdemo mendukung Mursi 
dimuka kedutaan Amerika betul2 keblinger, mereka menuntut hal2 yang tidak 
dimengerti mereka sendiri, mereka mendukung Ikhwanul Muslimin, tapi tidak jelas 
Ikhwanul Muslimin yang mana ???

Ikhwanul Muslimin sendiri terpecah didalamnya, kelompok kecil adalah aliran 
Syiah yang menyusupkan anggauta2nya, sedangkan resminya Ikhwanul Muslimin 
didirikan oleh imam besar Mesir Qardawi yang sekarang lari ke Kuwait.  Islam 
Syiah yang didukung Iran berusaha menyebar luaskan ajaran Syiah diseluruh dunia 
tapi dihadang oleh Arab Saudia yang beraliran Suni yang mendominasi dunia Islam 
selama ini.

Saat Mursi menjadi presiden, adalah kesempatan kelompok kecil Syiah ini 
membersihkan Ikhwanul Muslimin dari pengaruh kelompok Suni, semua pejabat2 
Ikhwanul Muslimin yang Suni dipecat dan diganti dengan yang beraliran Syiah, 
akibatnya kita sama2 tahu, kelompok Ikhwanul Muslimin yang terbesar yaitu Suni 
mendorong militer untuk menjatuhkan Mursi yang dituduhnya melakukan tindak 
kriminal dengan penculikan tokoh2 Suni.

Jadi aneh kalo MUI, FPI dan partai2 Islam radikal di Indonesia berpihak 
mendukung Mursi yang adalah aliran Syiah, karena kalo memang mau mendukung 
Mursi harusnya dimulai dengan mendukung Islam Syiah yang didholimi mereka di 
Indonesia selama ini.  Buat apa mengkritik pemerintah Mesir yang memerangi 
Islam Syiah sementara mereka yang berdemo telah membantai umat Syiah di Madura 
!!!

Ajaran Islam sendiri melarang pembantaian sesama umat Islam, tapi Basyaar 
Assaad presiden Syria yang beraliran Islam Alawit (sekte Islam Syiah) telah 
memerintahkan pembunuhan perdana Menteri Libanon Hariri yang beraliran Islam 
Suni, lebih daripada itu, Hariri adalah bagian dari keluarga besar Raja Arab 
Saudia.  Secara hukum Internasional, Basyaar Assaad ini jelas bersalah, jelas 
melanggar hukum Internasional dengan memerintahkan pembunuhan seorang perdana 
menteri dari negeri tetangganya.  Lalu dimana argumentasinya para pendemo dari 
MUI, FPI dan partai2 Islam radikal yang membantai umat Islam Syiah di Indonesia 
tapi malah mendukung pembantai Islam Suni (Basyaar Assaad) di Syria ???

Itulah sebabnya, Amerika tidak perlu menjawab atau meladeni demo para ulama dan 
muslimin keblinger ini, karena tidak jelas apanya yang didemo, apalagi Amerika 
tidak berniat turun ikut campur urusan disana.  Meskipun Amerika tidak berniat 
ikut campur, tapi jelas tidak bisa membenarkan perbuatan Basyaar Assaad yang 
membunuh Hariri, dan untuk penyelesaian masalah ini, Amerika cukup meminta agar 
Basyaar Assaad turun mengundurkan diri dan mengadakan pemilu yang baru.  Tapi 
beda dengan Arab Saudia, raja Arab Saudi ini bertekad membalas dendam dengan 
juga membunuh Basyaar Assaad bukan sekedar mengundurkan diri saja.

PBNU mau menyelesaikan konflik di Mesir dan Syria, tapi peneyelesaian 
pembantaian muslimin Syiah di Indonesia pun tidak sangup diselesaikannya.

Kongres Amerika sendiri tidak menyediakan dana bagi Obama untuk menyerang 
Suriah yang dituduh menggunakan bahan kimia dalam pembantaian kaum muslimin 
Suni, tapi ternyata Obama mendapatkan dukungan dana dari Arab Saudia.  Raja 
Arab Saudia menjanjikan membiayai semua operasi Amerika untuk menghancurkan 
Syria.  Jadi meskipun dibiayai oleh Arab Saudia, senat Amerika telah menetapkan 
limitasi bahwa serangan Amerika hanya melalui udara dan sama sekali tidak boleh 
melibatkan pasukan Angkatan Darat dan inipun hanya terbatas penghancuran pusat2 
senjata kimia saja. Namun tetap saja meskipun serangan terbatas ini dibiayai 
Arab Saudia pihak Kongres Amerika belum bisa menyetujuinya.

Tindakan Arab Saudia melibatkan Amerika bukan cuma disitu, dari pihak lain pun 
ternyata Raja Arab Saudia berhasil bernegosiasi dengan Russia sehingga 
pengiriman senjata mutakhir untuk Syria bisa dibatalkan dengan ditukar minyak 
dalam jumlah besar oleh Raja Saudia ini.

Jadi sementara ini, Basyaar Assaad presiden Syria yang Syiah ini hanya dibantu 
dan didukung oleh Iran dan juga ulama keblinger MUI, FPI serta partai2 Islam 
radikal di Indonesia.  Fenomena ini bukanlah win-win solution tapi sebaliknya, 
baik Basyaar Assaad jatuh atau tidak para pendukung keblinger ini tetap dipihak 
yang dirugikan.

MUI, FPI dan partai2 Islam radikal di Indonesia ini mendapat dukungan dana 
selama ini dari Arab Saudia, tapi akibat dukungan mereka kepada Basyaar Assaad, 
maka bantuan tsb banyak dihentikan yang membuat para ulama keblinger ini makin 
kebingungan.

Baik Mursi maupun Basyaar Assaad jelas keduanya telah melakukan pelanggaran 
hukum Internasional dengan pembantaian Kristen koptik di Mesir, dan pembantaian 
Islam Suni di Syria dan pembantaian Perdana Menteri Libanon.  Atas dasar ini, 
seluruh dunia tidak ada yang bersimpati apalagi mendukungnya.  Jadi kalo masih 
ada yang mendukung kedua manusia ini di Indonesia, silahkan kita diskusikan adu 
argumentasi kenapa kita harus mendukung kedua manusia ini.

Bagi Amerika sendiri kendalanya jelas yaitu jangan menggunakan bahan kimia 
dalam perang, siapapun yang memulainya akan dianggap pihak yang bersalah, 
sedangkan laporan UN menunjukkan bahwa penggunaan bahan kimia dalam pemusnahan 
sesama muslimin disini dilakukan oleh kedua belah pihak bukan hanya oleh 
Basyaar Assaad saja.  Itulah sebabnya, gertak sambel Obama untuk menyerang 
Syria menjadi makin kabur tujuannya selain karena alasan dibiayai oleh raja 
Arab Saudia.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

Kirim email ke