http://www.gatra.com/artikel.php?id=95205
Hutan Lindung Rimba Musnah Batam Tenggelam HUJAN deras yang mengguyur daerah Batuaji, Batam, awal Mei lalu, membuat beberapa ruas jalan di sana tenggelam. Air sampai sepinggang orang dewasa. Ini bukan kejadian pertama. Awal Januari silam, warga juga terkesima dengan banjir besar yang melanda sepertiga kota. Bandang di Batam itu tak urung membuka kembali ingatan pada kasus hutan lindung yang tak kunjung rampung. Sejak Batam tumbuh menjadi kawasan niaga yang pesat, hutan lindung di sana semakin merana. Kawasan 41.500 hektare yang dirancang menjadi kembaran Singapura itu terjerumus dalam krisis lingkungan yang akut. Dendi N. Purnomo, Kepala Sub-Direktorat Pertamanan dan Estetika Otorita Batam, mengeluh. Mestinya 12.300 hektare wilayah di Batam digunakan untuk hutan lindung. Sayang, kawasan yang terbagi di 13 daerah itu sudah banyak berubah peruntukannya. Hanya satu hutan lindung yang masih asli, yaitu alas Tanjung Piayu. Sedangkan hutan lindung Baloi Dam --sebagai paru-paru kota Batam-- terancam keberadaannya. Kawasan seluas 119 hektare, yang berada di daerah bisnis ''segitiga emas'' Batam, itu menjadi incaran para taipan. Padahal, di hutan itu terdapat penampungan air atau Baloi Dam, yang dibangun sejak 1977 dan bermanfaat sebagai penahan banjir. Oleh Tim Pengembangan Kawasan Baloi Dam yang diketuai wali kota, sejak November 2003, kawasan tersebut dialihkan menjadi kawasan bisnis. Fungsi Baloi Dam sebagai hutan lindung ditetapkan lewat surat keputusan Menteri Kehutanan, 29 April 1994. Namun justru pengalihan fungsi itu lewat nota kesepakatan yang disaksikan Menteri Kehutanan saat itu, M. Prakoso. Meski, dalam nota kesepakatan ada klausul, lahan Baloi Dam belum bisa digunakan jika otorita belum menetapkan lahan pengganti. ''Otorita Batam akan mencarikan hutan pengganti untuk Baloi Dam di kawasan Tembesi,'' kata Dendi. Hanya saja, Dendi belum bisa menjelaskan kapan penggantian itu dilaksanakan. Padahal, kawasan Baloi Dam kini telah dipenuhi ''rumpun'' ruko. Apakah karena itu Batam dilanda banjir? Dendi membantah jika penyebab banjir di Batam karena Baloi Dam yang telah beralih fungsi. ''Bukan karena faktor hutan lindung saja,'' ia menegaskan. Melainkan juga berkaitan dengan reklamasi laut, pemotongan bukit, serta drainase yang kurang apik di kawasan perumahan. Mengingat pengganti Baloi Dam belum jelas, Suswono, Ketua Tim Hutan Lindung Komisi IV DPR-RI, mendesak penghentian pelaksanaan pembangunan di lahan hutan lindung. Termasuk penghentian pembangunan di Baloi Dam. ''Sebelum alih fungsi itu jelas statusnya, maka harus ada moratorium. Jangan lakukan apa pun!'' katanya. Berdasarkan data Komisi IV DPR-RI, dari 12.000 hektare lebih luas hutan lindung di Batam, sekitar 2.030 hektare sudah beralih fungsi dan mengalami kerusakan. Menurut Abdul Kadir, Direktur Eksekutif Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Batam, hutan yang telah berubah peruntukannya antara lain hutan Batu Ampar I, II, dan III. Kawasan seluas 485 hektare itu telah menjadi perumahan, open space, dan lapangan golf. Menurut dia, kerusakan hutan lindung di Batam itu menyebabkan banjir bandang saat hujan mengguyur. Akibatnya, 2.415 unit rumah rusak dan 17.281 jiwa telantar. Kerugian diperkirakan menyentuh angka Rp 500 milyaran. ''Kami akan melakukan gugatan class action,'' ujarnya. Abdul Kadir mengaku telah melakukan investigasi, juga mengkaji dokumen terkait dengan peraturan perundangan atas kebijakan publik otorita yang merugikan masyarakat. Dia mencontohkan, secara substansial, tim pengembangan kawasan Baloi Dam, Menteri Kehutanan, dan pihak otorita tidak berwenang mengalihfungsikan Baloi Dam. Mengacu pada Ketetapan MPR Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Perundangan, Pasal 4, aturan hukum lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan beleid yang lebih atas. Keberadaan ruko di Baloi Dam telah melabrak sejumlah beleid, antara lain Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. ''Dalam Undang-Undang Nomor 41 dikatakan, pengalihan fungsi hutan lindung harus dengan persetujuan DPR,'' Suswono menegaskan. Rohmat Haryadi, dan Indra Abdi (Batam) [Lingkungan, Gatra Nomor 29, Beredar Kamis, 1 Juni 2006] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Protect your PC from spy ware with award winning anti spy technology. It's free. http://us.click.yahoo.com/97bhrC/LGxNAA/yQLSAA/uTGrlB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/