http://www.tribun-timur.com/view.php?id=33970&jenis=Nasional

      Senin, 25-09-2006 
     
      Porong Tenggelam Desember 2006 
     

      Jakarta, Tribun -- Berdasarkan simulasi yang dilakukan ahli geologi 
menunjukkan bahwa Porong, Sidoarjo, Jawa Timur akan hilang dari muka bumi, 
Desember 2006. Porong akan ditenggelamkan lumpur panas Lapindo Brantas Inc. 
      Bencana ini bisa terjadi karena sifat semburan lumpur dari area 
pengeboran Lapindo itu tidak terkontrol. 
      Hasil simulasi itu disampaikan Ketua Tim Peneliti Lumpur Lapindo, Edy 
Sunardi, di Hotel Crowne Plaza, Jakarta, Senin (25/9).
        
      "Bencana sudah di depan mata. Lumpur terus bertambah. Bulan Desember, 
lewat simulasi, Porong tenggelam semua. Sidoarjo sebentar lagi akan mengalami 
hal yang sama kalau ini dibiarkan terus," kata Edy yang tergabung dalam Ikatan 
Ahli Geologi Indonesia. 
      Simulasi itu dilakukan sekitar 20 ahli geologi dari dalam dan luar negeri 
yang selama sebulan terakhir meneliti kasus lumpur panas Lapindo. 
      Dari data statistik, jelas Edy, sampai saat ini sudah ada 10 juta meter 
kubik lumpur yang tersembur ke luar, di mana per harinya mencapai 50 meter 
kubik. 
      Karena itu, tidak ada alternatif lain selain membuang lumpur dan air ke 
laut dan sungai. "Sebab kalau tidak, akan ada banjir bandang ketika musim hujan 
tiba. Sebab sekarang saja sudah ada 10 juta meter kubik lumpur," katanya. 
      Para ahli ini lalu merekomendasikan agar tim nasional yang menangani 
kasus ini berkonsentrasi di permukaan. Karena memasuki musim penghujan, diduga 
debit lumpur yang akan keluar semakin banyak. 
      Para ahli geologi ini juga menyarankan agar pemerintah melakukan 
pengeboran horisontal yang mendatar dari Selat Madura sebagai salah satu 
solusi. Dengan pengeboran secara horisontal ini, lumpur bisa langsung mengalir 
ke laut. 
      Pengeboran yang dilakukan secara vertikal miring seperti saat ini 
diyakini tidak akan efektif. Apalagi kapasitas penyedotan saat ini hanya 10 
persen dari total luapan lumpur, sehingga banjir lumpur tetap jadi ancaman 
serius. 

      Dari Mud Volcano 4,9 Juta Tahun 

      Lumpur panas yang menyembur dari lahan pengeboran Lapindo diyakini oleh 
para ahli geologi sebagai mud volcano atau gunung api lumpur yang meletus dari 
dalam tanah. Keyakinan itu didasarkan hasil penelitian selama sebulan terakhir. 
      Karena itu, tidak ada yang bisa memastikan kapan semburan lumpur itu akan 
berhenti atau justru semakin membesar. "Ini adalah mud volcano, bisa membesar 
bisa mengecil, tapi tidak ada yang dapat memastikan kapan berhentinya," jelas 
Ketua Tim Peneliti Lumpur Lapindo, Edy Sunardi, di Hotel Crowne Plaza, Jakarta, 
Senin (25/9). 
      Edy mengatakan, dari hasil penelitian yang dilakukannya 20 ahli geologi 
termasuk dari ahli Oslo University, Adriono Manzin dan Georgio Avmanov, 
diketahui lumpur yang menyembur tersebut sudah berusia sekitar 4,9 juta tahun. 
      Pembentukan lumpur tersebut diendapkan pada lingkungan laut dangkal. 
Hasil sinar X menunjukkan, lumpur terdiri atas mineral, albit, kaolinit, 
paragonit, dan halit. "Tidak ditemukan zat kimia yang membahayakan," katanya. 
(rir)
     


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke