Apa ini berarti bahwa teroris dari umat Islam itu
Legal Operation ?

On Wed, 15 Nov 2006 01:23:11 +0100
  "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail&id=7716
> 
> Rabu, 15 Nov 2006,
> 
> 
>  a.. 
>  Eksekusi Amrozi Cs Masih Belum Pasti 
> 
>  b.. 
>  CILACAP - Kabar bahwa terpidana mati kasus bom Bali 
>Amrozi cs segera dieksekusi dibantah Tim Pengacara Muslim 
>(TPM) yang menjadi penasihat hukum mereka. Isu eksekusi 
>Amrozi cs tersebut mencuat setelah keluarga dan TPM ke 
>Nusakambangan kemarin. 
> 
>  Ketua TPM H Achmad Michdan SH mengatakan, kedatangan 
>TPM beserta keluarga terpidana mati Amrozi cs selain 
>bersilaturahmi juga untuk menyampaikan perkembangan kasus 
>yang tengah dilakukan TPM. "Kalau ada isu nanti malam 
>(kemarin, Red) mereka akan dieksekusi, itu tidak benar. 
>Kalau Kejagung berani mencabut vonis Mahkamah Konstitusi 
>(MK), itu preseden buruk. Kami justru sangat menunggu 
>vonis dicabut dari MK. Tapi yang jelas, permintaan klien 
>kami, keluarga harus dihadirkan saat eksekusi dilakukan," 
>ujar Michdan. 
> 
>  Sumber Radar Banyumas (Grup Jawa Pos) di kejaksaan yang 
>dihubungi kemarin menyatakan, sampai kemarin belum ada 
>perintah eksekusi terhadap ketiga terpidana mati 
>tersebut. Sumber itu menolak menyebutkan waktu dan 
>pelaksanaan eksekusi yang pasti. "Itu rahasia. Ini bukan 
>kunjungan terakhir mereka (keluarga Amrozi cs, Red). 
>Mungkin kunjungannya masih satu kali lagi atau lebih. 
>Tapi, kami belum bisa memberikan kapan waktunya. Yang 
>jelas, bukan dini hari ini," kata sumber tersebut. 
> 
>  Sumber itu mengakui bahwa sebenarnya sudah ada 
>persiapan terhadap rencana eksekusi Amrozi cs. Namun, 
>meski berkali-kali didesak, dia tetap bungkam dan tak mau 
>menyebut. "Wah, ini masih rahasia," katanya. 
> 
>  Saat menjenguk Amrozi cs kemarin, total ada 27 orang 
>termasuk 8 TPM dalam rombongan keluarga Amrozi, Muklas, 
>dan Imam Samudra. Mereka menumpang mobil APV berpelat D 
>dan dua mobil Kijang berpelat B dan S.
> 
>  Keluarga Amrozi yang ikut rombongan, antara lain, istri 
>Amrozi, Khairina; dua anak Amrozi, Zulia Mahendra dan Eva 
>Nurbidayah; ibu Amrozi Hj Afiyah, mertua Amrozi Said 
>Ahmad Sungkar, dan saudara Amrozi. Keluarga Imam Samudra: 
>Zakiah (istri), Embay Badriah (ibu), adik, dan keponakan. 
>Istri Muklas tidak ikut karena masih di Malaysia. Dalam 
>daftar, seharusnya anggota rombongan ada 35 orang, namun 
>7 di antaranya tidak datang. 
> 
>  Ketua TPM H Achmad Michdan SH mengatakan, kepada Amrozi 
>cs, mereka menjelaskan bahwa upaya peninjauan kembali 
>(PK) masih ada kendala di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar 
>karena ada beberapa putusan kasasi yang belum diterima. 
>"Kami berharap PN Denpasar bersedia menyerahkan putusan 
>kasasi mereka dalam bentuk putusan yang lebih simpel," 
>ungkap Michdan di depan wartawan. 
> 
>  Terkait dengan permintaan kliennya untuk dieksekusi 
>secara Islam, Michdan akan meminta pertimbangan ulama. 
>"Kami akan meminta pendapat dari Departemen Agama atau 
>Majelis Ulama apakah syariat Islam bisa diterapkan atau 
>tidak," katanya. 
> 
>  Dia menegaskan, kliennya siap dieksekusi secara adil 
>dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Tapi, 
>hukuman pidana mati sendiri mendapat kritikan dari 
>aktivis HAM untuk dicabut.
> 
>  Michdan secara tegas mengkritik statemen Kejagung bahwa 
>jika belum mengajukan PK hingga akhir November atau awal 
>Desember, Imam Samudra cs akan dieskesusi. "Saya kira 
>Kejagung tidak usah menggembor-gemborkan hal itu. Yang 
>terpenting proses hukum klien kami bisa dipenuhi dengan 
>ketentuan hukum yang berkeadilan dan sesuai syariat 
>Islam," tegasnya. 
> 
>  Menurut Michdan, saat ini di Nusakambangan ada ratusan 
>terpidana mati yang belum dieksekusi. Banyak yang sudah 
>43 tahun menunggu eksekusi. "Jangan seperti kasus Tibo 
>yang telah dieksekusi, tapi justru menimbulkan persoalan 
>hukum di Poso. Padahal, penasihat hukum Tibo sudah 
>meminta penundaan eksekusi. Belajar dari kasus Tibo, 
>mestinya Kejagung lebih berhati-hati dengan lebih dulu 
>memberikan upaya hukum secara optimal. Sebab, pidana mati 
>itu tidak akan turun menjadi pidana seumur hidup," 
>tandasnya. 
> 
>  Lantas bagaimana kondisi Amrozi cs di tahanan? Meski 
>tengah menunggu eksekusi mati, Imam Samudra tetap garang. 
>Terpidana mati kasus bom Bali II itu justru mengeluarkan 
>rilis yang dititipkan kepada Tim Pengacara Muslim (TPM) 
>yang membesuknya. Imam mengecam keras kedatangan George 
>W. Bush pada 20 November mendatang.
> 
>  Kecaman tersebut ditulis tangan pada tiga lembar kertas 
>HVS. Imam menyebut Bush sebagai gembong teroris, pentolan 
>dan pemimpin perang salib abad ke-21. 
> 
>  Michdan mengatakan, selain menitipkan tulisan berisi 
>kecaman kepada Bush, Imam juga meminta kesempatan menulis 
>buku untuk mengklarifikasi beberapa tudingan yang tidak 
>benar atas dirinya. Di antaranya sikap dia kepada 
>beberapa ulama. "Dia (Imam, Red) minta disediakan 
>komputer yang dilengkapi program untuk menulis bahasa 
>Arab. Nanti dia bisa menulis di ruang umum atau ruang 
>lapas," ujarnya. 
> 
>  Masih menurut Michdan, terkait peledakan bom di 
>Restoran A&W Kramatjati yang dikaitkan dengan kelompok 
>Banten, Imam tidak berkomentar apa-apa. "Biasanya Imam 
>langsung tahu jarum yang jatuh di luar penjara, tapi 
>untuk masalah ini dia tidak berkomentar apa pun," ujar 
>Michdan. 
> 
>  Sementara itu, Muklas ingin menjadi hafiz (penghafal) 
>Quran selama mendekam di penjara. "Saat ini dia sudah 
>hafal 18 juz. Dia ingin segera mewujudkan niatnya 
>tersebut," jelasnya. Amrozi sendiri, kata Michdan, masih 
>murah senyum seperti kebiasaannya. 
> 
>  Michdan menambahkan, tidak tertutup kemungkinan sidang 
>PK kasus ini dilaksanakan di PN Cilacap. "Registernya 
>tetap di Jakarta, namun pelaksanaan bisa dilakukan di PN 
>Cilacap," ujarnya. (man)
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 



---------------------------------------------------------------------------
Formula 5 Speedy - Formula Tepat Internetan Hemat: Diskon biaya aktivasi hingga 
100%
Informasi lebih lanjut klik: 
http:www.telkomspeedy.com/new/product.php?section=program&id=7
---------------------------------------------------------------------------


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke